Di Masjid Nabawi sendiri lebih dari 1000 jamaah mengikuti buka bersama setiap harinya. Menu buka puasa dihidangkan pada 6 meja atau orang Indonesia mengenalnya sejenis lesehan panjang yang terletak di beberapa tempat Masjid Nabawi, termasuk di teras masjid.
Ar-Rahili mengatakan, biasanya menu buka puasa itu terdiri dari yogurt, susu, roti, kopi, dan ada juga hidangan yang disebut date dan duqa, sebuah makanan rumahan yang diadon dari bumbu-bumbu khas Arab.
Ketika ditanya, berapa uang yang ia habiskan setiap harinya untuk menyajikan menu buka puasa itu. Ar-Rahili enggan menyebutkan nominal yang ia sedekahkan itu. Ia mengatakan ini adalah perwujudan ibadah kepada Allah, bukan untuk mencari ketenaran.
Di kota suci lainnya, Mekah al-Mukaramah, Gubernur Mekah, pangeran Misyaal bin Abdullah meresmikan sebuah program yang berkelanjutan dalam menjamu kaum muslimin untuk berbuka di Masjid al-Haram. Program buka puasa itu mampu menjamu 1,5 juta orang di Propinsi Mekah.
Program berbuka puasa yang dicangankan pemerintah Arab Saudi ini akan disebarkan tidak hanya di masjid saja. Pemerintah mengerahkan petugas-petugas untuk mengedarkan buka puasa di lapangan-lapangan tempat orang-orang berkumpul, jalan-jalan, dan traffic light.
Pemerintah Arab Saudi juga mengajak para donatur dari kalangan orang-orang kaya untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial selain permsalahan buka puasa. Pemerintah menyiapkan suatu badan khusus untuk menyantuni orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
Inilah sekilas tentang suasana Ramadhan di Arab Saudi, dimana kalangan masyarakat hingga pemerintah bahu membahu dalam berderma. Masyarakat secara personal bersedekah dengan kemampuan mereka dan pemerintah memfasilitasi warga yang mampu untuk berbagi dengan warga yang tidak mampu. Mudah-mudahan semangat Ramadhan yang demikian juga tertular ke negeri kita Indonesia ini, amin.
Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma menceritakan:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari).
Sumber: Arabnews.com
Oleh Nurfitri Hadi