Nama Sinead O’Connor sudah tak asing lagi dalam jagad permusikan dunia. Penyanyi asal Islandia itu mencuat setelah menyanyikan lagu “Nothing Compares 2U” pada era 1990-an.
Pada 10 Juli 2017, lagu ini diunggah di Youtube dan kini telah diklik oleh 99,1 juta viewer. Video ini juga mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya.
“The beutiful song is for my wife, she is in heaven, my love, my comrade, thank you for everything,” tulis salah satu netizen dalam komentarnya pada lagu tersebut enam bulan lalu.
Sinead O’Connor kini kembali penjadi perhatian internasional. Ia memiliki banyak penggemar baru. Bukan karena lagunya, namun karena keputusannya untuk memeluk Islam. Ia kini mengganti namanya menjadi Shuhada’ Davitt.
Menurut Connor, ia memilih Islam atas dasar kesadarannya setelah perjalanan panjang mempelajari beragam teologi.
“Ini untuk menunjukkan bahwa saya bangga menjadi seorang Muslim. Ini merupakan keputusan murni dari perjalanan ilmu teologi. Semua studi kitab menuju ke Islam dan membuat seluruh kitab yang lain tak lagi dibutuhkan. Saya akan mempunyai nama baru. Nama itu adalaha Shuhada,” ujar O’Connor lewat kicauan di Twitter pada 20 Oktober lalu.
Pada Kamis (25/10), Imam Irlandia Syeikh Umar al-Qadri mengunggah video bagaimana O’Connor mengucapkan dua kalimat Syahadat.
Sebelum memeluk Islam, O’Connor diketahui sebagai sosok yang kontroversial. Dalam beberapa tahun terakhir ia pernah mengungkapkan tentang penyakit gangguan mentalnya. Pada Agustus 2017, ia mengunggah video di Facebook di mana dia mengakui pikiran untuk bunuh diri.
“Saya adalah satu dari sejuta. Orang-orang yang menderita penyakit mental adalah orang yang paling rentan di dunia, kami tidak dapat mengurus diri sendiri, Anda harus menjaga kami. Sepanjang hidup saya, saya berusaha untuk tidak sekarat. Dan itu bukanlah hidup,” katanya dalam video dilansir di The Guardian.
Pada November 2015, 0’Connor mengaku mengalami overdosis. Kemudian pada Mei 2016, polisi mencarinya setelah dia secara singkat menghilang di Chicago, memicu ketakutan mengenai keadaannya.
Awal pekan ini, ia mengklaim di Twitter bahwa asisten kesehatan yang bekerja dengannya dipecat karena memberinya shabu kristal.
O’Connor juga pernah ditasbihkan sebagai pastur pada 1999 oleh Gereja Ortodoks Katolik dan Apostolik Irlandia. Kelompok tersebut tidak secara resmi berafiliasi dengan gereja Katolik yang tidak mengizinkan penasbihan perempuan sebagai pastur.
Dia menjadi kecewa dengan Katolik akibat skandal pelecehan anak di gereja, dan menggambarkan Vatikan sebagai sarang iblis dalam sebuah artikel surat kabar 2011.
Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan pada Agustus tahun ini, dia meminta Paus Fransiskus untuk mengucilkannya. Ia mengaku telah membuat permohonan banding serupa yang sama kepada Paus Benediktus dan Yohanes Paulus II.
Dalam sebuah konser Saturday Night Live pada 1992, ia menyobek gambar Pope John Paul II. Aksi itu dilakukannya sebagai bentuk protes terhadap Gereja Katolik. Ia juga pernah mengaku lesbi dalam sebuah wawancara pada 2000, namun kemudian pernyataan itu dibantahnya.
Setelah memeluk islam, Davitt mendokumentasikan mengenai iman barunya dan menulis bahwa dia sangat bahagia setelah diberikan jilbab pertamanya.
“Terima kasih kepada semua saudara dan saudari Muslim yang telah begitu baik hati untuk menyambut saya kepada Ummah,” katanya. Dia juga memposting video Di YouTube saat dia melantunkan azan.
Pada keterangan di video, O’Connor menuliskan bahwa lantunan azan pertamanya itu memuat beberapa kesalahan pengucapan bahasa Arab karena dia merasa sangat emosional. Padahal, azan yang dia rekam itu sudah dilatih selama 30 kali. Dia pun meminta maaf kepada warganet yang menyimak video.