Spirit Sahabat dalam Meraih Kemuliaan

KEMAJUAN dan kejayaan serta kesejahteraan mustahil diraih kecuali dengan kemuliaan. Pemahaman seperti ini terpatri sangat kuat di dada para Sahabat Rasulullah. Dengan segenap potensi yang dimiliki, tak satu pun Sahabat Nabi yang tidak bergerak cepat dalam meraih kemuliaan.

Abu Bakar yang sungguh luar biasa. Pantas kalau beliau digelari Ash-Shiddiq serta mendapat kedudukan sangat dekat dengan Rasulullah.

Pada suatu hari Rasulullah duduk-duduk bersama para sahabatnya dan berkata, “Siapa di antara kalian yang puasa hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Saya”.  Lalu Nabi bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang yang menjenguk orang sakit hari ini?” Abu Bakar menjawab, “Saya”.  Kemudian Nabi bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang hari ini mengiringi jenazah?” Jawab Abu Bakar, “Saya”. Kemudian Nabi bersabda, “Semua (perkara) itu tidak berkumpul pada diri seseorang melainkan ia akan masuk surga.” (HR Muslim).

Sebagai seorang Muslim, sudah semestinya kita meneladani spirit Abu Bakar dalam meraih kemuliaan sejati itu.

Dari kalangan Muslimah kita bisa belajar dari apa yang dilakukan Aisyah, istri Rasulullah. Al-Hikam dalam kitab Al-Mustadrak dan Abu Nu’aim dalam kitab Auliya meriwayatkan bahwa Muawiyah bin Abu Sufyan mengirimkan 80.000 dirham pada Aisyah yang sedang berpuasa.

Saat itu juga hadiah tersebut dibagikan kaum fakir miskin sehingga tidak tersisa sedikitpun. Pembantu Aisyah berkata, “Wahai Ummul Mukminin, mengapa engkau tidak menyisakan satu dirham sehingga engkau mampu membeli daging untuk berbuka nanti? Aisyah menjawab, “Jika engkau mengingatkanku tadi, tentu aku melakukannya.”

Perilaku yang sama juga terdapat pada diri sahabat Utsman bin Affan yang rela mensedekahkan harta miliknya untuk menyelamatkan kaum Muslimin dari ancaman krisis air. Seperti tidak mau ketinggalan, Abdurrahman bin Auf juga menyerahkan seluruh dagangan beserta 700 ekor untanya untuk kemakmuran umat Islam.

Semua itu dilakukan bukan karena mereka anti dunia. Tapi mereka sadar, kemuliaan di mata Allah lebih utama dibanding banyaknya harta dan keegoisan yang dilampiaskan. Semoga kita masuk bagian dari mereka semua. Amin.*

 

HIDAYATULLAH