Sedekah jariyah atau merupakan pemberian yang bisa memberikan pahala secara terus menerus bagi orang yang melakukannya. Pada dasarnya, sedekah merupakan sesuatu yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dengan maksud untuk membantu dan berdasarkan karena Allah taala.
Bahkan, sedekah jariyah pun termasuk pada salah satu amalan baik di mana Allah akan mengganjarnya dengan pahala berlipat dan terus mengalir.
Kebanyakan masyarakat mengira, bahwa bentuk dari sedekah ini hanya berdasarkan pada materi saja atau mungkin harta kekayaan yang dimiliki seseoran. Namun, untuk melakukan sedekah tidak perlu menggunaan harta saja. Banyak sekali hal lain yang bisa bernilai sebagai sedekah jariyah.
Seperti yang tercantum dalam sebuah hadits berikut:
“Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibina, rumah yang dibina untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya “(HR. Ibnu Majah).
7 Contoh Sedekah Jariyah
Dari hadits tersebut dapat kita simpulkan bahwasannya banyak sekali jenis sedekah yang bisa kita lakukan. Sehingga, meskipun kita bukanlah orang yang kaya, namun kita tetap bisa bersedekah dengan ilmu yang dimiliki atau makanan yang dimiliki.
Untuk itu, berikut ini adalah beberapa jenis atau contoh dari sedekah jariyah. Yang mana, ketika hal-hal berikut dilakukan oleh sesorang maka bisa mengantarkannya pada pahala yang terus mengalir sampai hari Kiamat nanti.
Membangun Masjid
Seperti yang kita ketahui, masjid adalah tempat beribadah umat Islam dimana pun berada. Masjid pun merupakan rumah Allah, karena Allah akan senantiasa berada di dalam masjid dan menjaganya.
Membangun masjid, adalah sebuah amal yang sangat baik dan tentunya bernilai pahala besar di sisi Allah. Seperti yang kita ketahui, ketika masjid dibangung, maka akan banyak sekali warga masyarakat yang beribadah di sana.
Tentunya ketika masjid tersebut digunakan oleh masyarakat untuk beribadah, walaupun orang yang membangunnya sudah meninggal, pahala untuk orang yang membangun akan terus mengalir. Itulah kenapa membangun masjid ini bisa dikategorikan sebagai salah satu contoh sedekah jariyah.
Meskipun begitu, untuk bersedakah jariyah pun bukan hanya masalah membangun masjid. Juga termasuk pada orang-orang yang mau mewakafkan tanah untuk pembangunan masjid, atau membina masjid agar senantiasa bisa digunakan dengan nyaman oleh masyarakat luas yang ingin beribadah di dalamnya.
Ada salah satu hadits yang mengatakan seperti berikut:
“Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga” (Terdapat dalam Ash-Shahihain). Pun ada juga hadits lainnya yang berbunyi: “Barangsiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di syurga” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Hal ini berarti, setiap orang yang mau membangun masjid dengan dasar ingin mencari keridhaan Allah, atau ingin bertemu dengan Allah dalam keadaan yang baik, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di Surga.
Membuat Buku yang Bermanfaat
Seperti yang kita ketahui, buku menjadi sarana penting untuk masyarakat bisa belajar dan mengetahui banyak hal. Bahkan, banyak yang berpendapat bahwasannya buku ini merupakan jendela dunia. Pasalnya, kita bisa mendapatkan segala macam hal dengan membaca buku. Kita bisa tahu akan sesuatu hal karena membaca buku.
Ada salah satu kelebihan dan keutamaan dalam membuat buku ini, terlebih ketika buku yang dibuat adalah buku yang bermanfaat dan berguna bagi orang banyak. Pasalnya, setiap buku yang dibuat dan bermanfaat untuk banyak orang, meskipun pembuatnya sudah meninggal, namun bukunya masih dibaca dan dirasakan manfaatnya oleh orang yang masih hidup, maka pahalanya tetap mengalir.
Inilah kenapa, membuat buku yang bermanfaat, berisi pengetahuan yang banyak, apalagi berisi hikmah dan pelajaran yang bisa meningkatkan ketakwaan seseorang kepada Allah, bisa menjadi sedekah jariyah yang mana pahalanya tidak akan terputus hingga hari kiamat.
Hal itu pula yang mendasari sebuah istilah bahwa buku dan tulisan bisa membuat seorang penulisnya menjadi abadi.
Membangun Rumah untuk Para Musafir sebagai Sedekah Jariyah
Ada keutamaan sendiri ketika kita mampu menolong para musafir atau orang-orang yang sedang berada di dalam perjalanan. Ketika zaman Rosulullah, para musafir atau yang disebut dengan ibnu sabil memanglah banyak sekali. Tidak menutup kemungkinan bahwa saat ini di era modern pun banyak ditemukan para musafir ini.
Atau jika pada saat ini, bisa juga dikategorikan kepada orang-orang yang tidak punya tempat tinggal. Maka kita bisa memberikannya tempat tinggal yang layak untuk sementara. Pasalnya, tindakan ini termasuk pada amalan baik karena membantu sesama dan bahkan berbuat manfaat terhadap manusia lainnya.
Seperti yang kita tahu bahwa manusia yang paling baik, adalah manusia yang paling bermanfaat untuk orang lain. Ketika kita menyediakan tempat bagi orang-orang tersebut, bahkan meskipun kita sudah meninggal, amalan kita masih tetap berbuah pahala
Begitu pun dengan kita yang memberi minum maupun makan yang tetap bisa dinilai sebagai sedekah jariyah. Sebagaimana hadits berikut:
“Sebaik-baik sedekah adalah memberi air minum.” (HR. Muslim). Hadits lainnya menjelasakan bahwasannya Nabi SAW pernah ditanya bagaimana islam yang baik itu? Lantas, Nabi SAW pun menjawab : “Engkau beri makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal.” (Terdapat dalam Ash-Shahihain).
Sedekah di Kala Sehat
Berdasarkan firman Allah yang tercantum dalam Al Quran dengan kutipan ayat berikut menjelaskan:
“Perumpamaan orang -orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai:tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al- Baqarah ayat 261)
Dari firman Allah tersebut bisa kita lihat bahwasannya seseorang yang mau menafkahkan hartanya di jalan Allah, dijalan kebaikan, akan diganjar dengan pahala yang sangat berlipat. Bahkan jika dihitung ganjaran yang didapatkannya itu bisa mencapai 700 kali lipat.
Betapa Maha Pemurahnya Allah SWT. Tak hanya itu, harta yang sudah disedekahkan tersebut pun tidak akan pernah putus pahalanya. Apalagi jika orang yang Anda sedekahi menggunakan uang tersebut untuk sesuatu yang bermanfaat.
Tak hanya itu, sedekah jariyah yang dilakukan ketika sehat pun bisa memberikan keistimewaan lain. Di mana, sedekah tidak akan pernah membuat Anda menjadi miskin atau kehilangan harta. Jutsru sebaliknya, setiap harta yang disedekahkan malah akan berbalik menjadi rezeki lain yang lebih luas lagi diberikan oleh Allah.
Mengajarkan Ilmu
Bagi semua orang, ilmu merupakan hal yang berguna untuk kehidupan. Bahkan, ketika seseorang memiliki satu ilmu yang sudah sangat paham terhadapanya, kemudian ia menyebarkannya kepada orang lain, dan orang lain merasa berguna akan ilmu tersebut, maka pahala untuk orang yang menyebarkan ilmu tersebut.
Bahkan, menyebarkan ilmu yang bermanfaat pun adalah sebuah sedekah jariyah yang mana pahalanya tidak akan pernah putus walaupun orang tersebut sudah meninggal dunia. Hal itu sesuai dengan yang tercantum pada hadits berikut:
“Sesungguhnya termasuk amalan dan kebaikan orang mukmin yang masih mengalir pasca kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, atau anak shalih yang ditinggalkannya, atau mushhaf al-Qur`an yang diwariskannya, atau masjid yang dibangunnya, atau rumah singgah bagi para musafir yang dibangunnya, atau sungai yang dialirkannya, atau sedekah yang dkeluarkan dari hartanya saat sehatnya dan di masa hidupnya, (semua itu) masih mengalir kepadanya pasca kematiannya. ” (HR. Ibnu Majah; Shahih at-Targhib).
Dari hadits tersebut sudah bisa ketahui bahwasannya ketika bisa mengajarkan sebuah ilmu kepada orang lain, lalu menyebarkan ilmu tersebut ke khalayak luas, maka pahalanya akan terus mengalir setelah kematian kita nantinya.
Pasalnya, ilmu ini sifatnya menyebar dan bisa meluas. Apalagi ketika orang yang diajarkan merasa ilmu tersebut berguna, lalu digunakan untuk kebaikan dan disebarkan kembali pada orang lain, tentu pahala adalah jaminan bagi orang yang sudah rela mengajarkannya.
Mewariskan Al Quran adalah Sedekah Jariyah
Dalam hadits sebelumnya disebutkan, tidak hanya ilmu yang disebarkan saja, melainkan juga mushaf Al Quran yang diwariskan kepada oranglain merupakan bentuk sedekah jariyah. Seperti yang kita ketahui, AL Quran merupakan kitab suci umat Islam yang bisa jadi setiap hari dibaca. Ketika seseorang membaca Al Quran meski satu huruf pun sudah dicatat satu kebaikan untuk pembacanya.
Begitu pun dengan orang yang sudah memberikan atau mewakafkan Al quran tersebut. Setiap ada oranglain yang membacanya, maka selama itu pula pahalanya akan tetap mengalir secara terus menerus meskipun dirinya sudah mengalami kematian.
Bahkan, nantinya Al Quran inilah yang bisa menaungi dan menyelamatkan dirinya di akhirat kelak. Itulah mengapa, jika Anda tidak punya harta banyak, tapi punya ilmu atau punya Al Quran, wariskan atas nama Allah. Niscaya atas izin-Nya bisa menjadi sedekah terbaik bagi Anda.
Membangun Panti Asuhan
Pada dasarnya, panti asuhan merupakan tempat yang digunakan oleh anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tuanya. Atau anak-anak yang sengaja ditinggalkan maupun dititipkan oleh orangtuanya dengan berbagai alasan.
Ada salah satu contoh sedekah jariyah yang mana bisa mengantarkan Anda pada pahala yang tidak terputus, yakni menyantuni anak yatim dan membangunkan rumah atau panti asuhan untuk mereka.
Hal ini tertuang dalam Al Quran, salah satunya seperti pada penggalan ayat berikut ini: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, …,” (Q.S. An Nisaa 4:36)
Tak hanya itu, anak-anak yatim pun merupakan sosok yang kehadirannya sangat diperhatikan oleh Rasulullah SAW. Bahkan dalam sabdanya pun, Rosulullah mengisyaratkan kedekatan antara Beliau dengan anak yatim ibarat jari telunjuk dan jari tengah. (H.R. Bukhari)
Dengan beberapa contoh sedekah jariyah tersebut, tentunya kita semua tahu, bahwa sedekah jariyah bukan hanya sedekah yang dikeluarkan berbentuk materi saja. Akan tetapi, banyak hal yang bisa kita berikan agar kita pun bisa mendapatkan pahala yang tidak terputus.
Semoga dengan adanya ulasan beberapa contoh sedekah jariyah ini, bisa membawa kita untuk senantias bersedekah dengan ikhlas, semata-mata hanya untuk mengharapkan ridha Allah dan semua kebaikannya di dunia maupun di akhirat kelak.