Pertempuran antara penjajah dengan perlawanan Palestina sudah berjalan hampir tiga pekan. Pihak penjajah mulai merasakan dampaknya, khususnya pada sektor industri teknologi tinggi.
Survei menemukan 70% sektor teknologi tinggi “Israel” mengalami kesulitan di masa perang, media penjajah Ynetnews.com (10/24/2023) melaporkan.
Pada hari Senin, Otoritas Inovasi “Israel” dan Institut SNPI menerbitkan survei yang dilakukan terhadap 500 perusahaan teknologi tinggi yang beroperasi di wilayah pendudukan, baik milik lokal maupun asing.
Dalam dua minggu terakhir, sebagian besar perusahaan teknologi tinggi di wilayah pendudukan “Israel” melaporkan bahwa, rata-rata, sekitar 10% karyawannya telah didaftarkan untuk tugas cadangan, sehingga menyulitkan mereka untuk beroperasi dengan lancar.
Menurut survei, 70% dari perusahaan-perusahaan ini terkena dampak operasional karena banyak karyawan cadangan, perusahaan juga mencatat adanya penurunan kinerja karyawan, sebagian karena kurangnya pengaturan penitipan anak, dan lainnya karena tekanan emosional.
Dan lebih dari 40% perusahaan melaporkan adanya pembatalan atau penundaan kesepakatan investasi, dan hanya sedikit perusahaan yang berhasil mengadakan pertemuan dengan investor.*