Royce Gracie adalah adik dari Rorion Gracie, salah satu pendiri Ultimate Fighting Championship (UFC). Royce masuk Islam dan menjadi mualaf setelah mendengarkan perjuangan Palestina dari Syaikh Uthman.
Mungkin masyarakat Indonesia tidak terlalu mengenal Royce Gracie, namun bagi para penggemar bela diri campuran (MMA) dan Jiu Jitsu, ia adalah legenda. Pria berkepala plontos itu bahkan mendapatkan penghargaan UFC Hall of Fame pada tahun 2003 bersama rivalnya, Ken Shamrock.
Keluarga Gracie
Royce berasal dari keluarga Gracie. Keluarga Gracie adalah keluarga seniman bela diri yang berasal dari Belem, negara bagian Pará, Brasil yang nenek moyangnya berasal dari Paisley, Skotlandia. Mereka dikenal karena mempromosikan sistem seni bela diri Gracie Jiu-Jitsu, yang umumnya dikenal sebagai Brazilian jiu-jitsu, yang berasal dari Kano jiu-jitsu (Judo) yang dibawa ke Brasil oleh pejuang judoka Mitsuyo Maeda.
Mereka telah sukses dalam kompetisi olahraga tarung selama lebih dari 80 tahun, mewakili sistem pertahanan diri mereka (Gracie jiu-jitsu) termasuk seni bela diri campuran (MMA), Vale tudo, dan pertandingan gulat kuncian. Beberapa anggota terlibat dalam pembentukan Ultimate Fighting Championship (UFC), bersama dengan promotor Art Davie.
Sebagai sebuah keluarga, keluarga Gracie menjunjung tinggi “Gracie Challenge”, sebuah tantangan bela diri yang dimaksudkan untuk menunjukkan keefektifan gaya bergulat mereka melawan disiplin bela diri lainnya. Para anggotanya memiliki kedekatan, dan memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Machado.
Royce Gracie lahir di Rio de Janeiro, Brasil, pada tanggal 12 Desember 1966. Salah satu dari sembilan putra grandmaster jiu-jitsu Hélio Gracie, ia belajar seni bela diri dari ayahnya di masa kecilnya. Ia menjalani kompetisi pertamanya pada usia 8 tahun dan mulai mengajar kelas saat berusia 14 tahun.
Saat berusia 17 tahun, Royce dianugerahi sabuk hitam oleh ayahnya, Hélio. Beberapa bulan kemudian, ia dan saudara-saudaranya, Royler dan Rickson Gracie pindah ke Torrance, California untuk tinggal bersama kakak laki-laki mereka Rorion Gracie, yang kemudian mendirikan UFC.
Adik Pendiri UFC
Ultimate Fighting Championship didirikan pada tahun 1993 oleh kakak Royce yaitu Rorion Gracie, eksekutif bisnis Art Davie, dan Semaphore Entertainment Group (SEG). Premis dari acara ini adalah melakukan turnamen eliminasi tunggal kelas terbuka delapan orang, dengan peraturan minimal, dari petarung yang mewakili seni bela diri yang berbeda, untuk menemukan gaya bertarung yang paling efektif dan terkuat.
Sementara Davie dan SEG tertarik untuk melakukan sebuah ajang dengan pertarungan vale tudo yang keras dan menarik seperti yang mereka saksikan dalam rekaman Gracie in Action, Rorion tertarik untuk mempromosikan gaya jiu-jitsu milik keluarganya dengan mengalahkan lawan yang lebih besar dan lebih kuat dari bela diri yang lebih terkenal.
Rorion mengatakan bahwa ia memilih Royce untuk mewakili seni bela diri keluarganya karena tubuhnya yang lebih ramping dan lebih kecil, untuk menunjukkan bagaimana seseorang yang bertubuh kecil dapat mengalahkan lawan yang lebih besar dengan menggunakan jiu-jitsu.
Juara UFC 1
Gracie memasuki turnamen ini dengan mengenakan gi Brazilian jiu-jitsu miliknya yang kini menjadi ikon. Gracie adalah pemenang turnamen UFC 1, UFC 2 dan UFC 4, yang merupakan turnamen eliminasi tunggal kelas terbuka dengan peraturan yang minimal. Dia menggunakan keahliannya dalam kuncian submission grappling untuk mengalahkan lawan yang lebih besar dan lebih berat.
Ia juga dikenal karena persaingannya dengan Ken Shamrock, yang ia kalahkan di UFC 1 dan kemudian bertarung hingga imbang dalam pertandingan ulang untuk Kejuaraan Superfight di UFC 5. Royce kemudian berkompetisi di PRIDE Fighting Championships, di mana ia paling dikenang karena laga 90 menitnya melawan pegulat Kazushi Sakuraba pada tahun 2000, dan sebuah laga kontroversial dalam peraturan campuran “judo vs jiu-jitsu” melawan Hidehiko Yoshida, seorang peraih medali emas Olimpiade dalam disiplin judo, di Pride Shockwave pada tahun 2002.
Kesuksesan Royce Gracie di UFC mempopulerkan Gracie jiu-jitsu (umumnya dikenal sebagai Brazilian jiu-jitsu) dan merevolusi seni bela diri campuran, berkontribusi pada gerakan menuju grappling dan pertarungan bawah. Atas kepeloporannya dalam seni bela diri campuran, Gracie adalah orang pertama yang dilantik menjadi anggota UFC Hall of Fame pada tahun 2003 bersama dengan rivalnya, Ken Shamrock. Pada tahun 2016, ia dilantik ke dalam International Sports Hall of Fame.
Pensiun dari Kompetisi
Sejak pensiun dari kompetisi MMA, Gracie fokus mengajar jiu-jitsu. Ia sering berkeliling dunia untuk mengunjungi sekolah-sekolah, mengajar di seminar-seminar dan melakukan wawancara di majalah, situs web dan acara bincang-bincang. Dia telah membuka asosiasi sasananya sendiri yang dikenal sebagai “Royce Gracie Jiu-Jitsu Network”, dengan sekolah-sekolah afiliasi di 34 lokasi di Amerika Serikat, dan banyak lagi di seluruh dunia seperti di Brasil, Kanada, Ekuador, Guatemala, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Inggris.
Cabang jiu-jitsu Royce Gracie berfokus pada bagian pertahanan diri dari seni bela diri ini. Gracie menuduh jiu-jitsu “olahraga” modern mengajarkan teknik-teknik yang tidak praktis dan tidak realistis untuk digunakan dalam situasi pertahanan diri, dan mengklaim bahwa ia ingin menyelamatkan tujuan sebenarnya dari Gracie Jiu-Jitsu yang dirancang oleh ayahnya, Hélio Gracie.
Masuk Islam
Royce Gracie mengadakan pertemuan dengan Eddie Redzovic (pemegang sabuk hitam BJJ pendiri Team Redzovic di Chicago) dan seorang dai, Syaikh Uthman Ibn Farooq. Dalam pertemuan tersebut, yang disiarkan melalui akun Youtube TheDeenShowTV, ia menerima Islam sebagai agamanya.
Pertemuan tersebut awalnya bertujuan untuk menjelaskan tentang umat Islam di Palestina dan perjuangan mereka melawan penjajahan yang sedang mereka alami kepada Royce.
Dua minggu yang lalu, Royce Gracie sempat memposting dukungannya untuk Israel dalam konflik mereka dengan Palestina, yang menuai reaksi keras dari masyarakat Muslim. Pemegang sabuk hitam BJJ Idriz Redzovic, sepupu dari Eddie Redzovic, mengatur pertemuan dengan Imam.
Setelah mendengar penjelasan Syaikh Uthman, Royce akhirnya memutuskan untuk bersyahadat dan masuk Islam. Ia pun tak ragu untuk menerima tawaran Syaikh Uthman yang mengajaknya pergi ke Makkah.*