Aleppo Berdarah, Dunia Membisu

Syam adalah negeri yang diberkahi oleh Allah, padanya do’a rasulullah panjatkan agar penduduknya dihindarkan dari bahaya dan musibah. Ia adalah benteng kaum muslimin saat malhamah al-kubro, dan penduduknya selalu berada dalam jalan kebenaran sampai hari kiamat. Sedang malaikat rahmat selalu membentangkan sayapnya pada bumi mulia ini.

Namun syam saat ini berduka, karna serangan koalisi msush-musuh Allah terhadap kaum muslimin. Korban demi korban terus berjatuhan, bahkan wanita dan anak-anak. Sedang asap bom terus mengepul dari atasnya. Serangan jet-jet tempur Rusia dan rezim terlihat di mana-mana. Bau anyir darah menjadi aroma yang biasa tercium. Sejak tahun 2011 saja, 361.000 jiwa telah melayang tak bernyawa.

Aleppo, menjadi bagian penting dari wilayah Syam saat ini merasakan dahsyatnya gempuran tersebut. Selama beberapa hari terakhir ini saja, kota terbesar kedua setelah Damaskus ini telah kehilangan 200 nyawa penduduknya. Jumlah penduduk yang terluka juga teramat banyak, angka 400 korban luka menjadi saksi kejamnya serangan tersebut dalam pekan terakhir ini. Bahkan sebuah rumah sakit yang didirikan persatuan dokter tanpa batas ( MSF ) turut diluluh lantakkan, yang berujung pada meninggalnya satu-satunya dokter anak di Aleppo, Abu Abdurrahman.

Padahal agenda gencatan senjata sedang digaung-gaungkan oleh PBB. Hanya JN dan IS yang dikecualikan dalam gencatan senjata tersebut, namun tetap saja rakyat menjadi sasaran kebrutalan serangan rezim. Konon, Moskow yang telah menarik pasukan pada maret lalu, masih saja turut dalam serangan tersebut.

Jika demikian alur perjuangan saudara-saudara kita di Syam, pantaskan kita hanya diam? Jika dunia internasional enggan membela, pantaskah kita sebagai bagian dari mereka hanya membisu? Jika tragedi kemanusiaan itu hanya diatasi dengan gencatan senjata yang hanya berbentuk wacana, pantaskah kita pura-pura tak mendengar jeritan tangis mereka? Relakah kita melihat para ibu menjadi janda, anak-anak menjadi yatim, para orang tua kehilangan anak-anak mereka?

Bahkan seorang muslim yang sakitpun, Allah perintahkan para hamba untuk menjenguk mereka, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits qudsi,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي(1) قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَا ابْنَ آدَمَ: اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ: يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي. يَا ابْنَ آدَمَ: اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي”
رواه مسلم
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah
ﷺ, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya?

Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku didekatnya.Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku.

Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?”

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati (pahala) amal itu di sisi-Ku”Hadits diriwayatkan oleh Muslim.

Lantas apa yang mampu kita jawab, ketika Allah bertanya pada kita apa yang telah engkau lakukan untuk saudara-saudaramu di Aleppo? Mereka bukan hanya sakit, mereka dibantai dan digempur. Mereka juga bukan hanya meminta makanan dan minuman, namun mereka butuh bantuan untuk kehidupan yang layak atas gempuran tersebut. Karena mereka kehilangan rumah tempat berteduh, keluarga tempat bernaung dari berbagai kesempitan hidup.

Sejauh mana pengorbanan yang dapat kita lakukan, maka lakukanlah. Baik berupa jiwa maupun harta untuk membantu saudara-saudara kita. Do’a juga menjadi bagian terpenting untuk membantu saudara-saudara kita, jangan pernah terlalai dari do’a untuk mereka di sepanjang munajat kita. Karena hari hisab itu teramat sulit, jika amalan kita teramat sedikit. Karena hari itu teramat sulit jika penderitaan saudara-saudara kita, kita biarkan begitu saja.  (reny)

 

sumber: Bumi Syam

Terungkap, Ada Aktivis Kemanusiaan di Aleppo Operasikan Sekolah Didanai Lembaga Katolik

Serangan rezim Assad di Aleppo membongkar hal penting saat tujuh sekolah yang dikelola aktivis Kesh Malek di sejumlah distrik di Aleppo dibombardir Rusia. Direktur Eksekutif Kesh Malek, Marcell Shehwaro mengaku mendapat sumber pendanaan sekolah dari lembaga donor nasrani. Pengakuan ini terungkap saat ia berbicara dengan kantor berita Reuters di London Sabtu (6/2/2016).

“Sumber utama pendanaan adalah kelompok bantuan katolik Pax Christi dan Pembangunan dan Perdamaian,” ujarnya.

Pax Christi merupakan organisasi bantuan internasional katolik dengan misi mentransformasi keguncangan dunia dari kekerasan, terorisme, kesenjangan dan ketidakamanan global. Didirikan pada 1945 di Perancis saat perang dunia II kemudian berkembang di Eropa dan kini melakukan aktivitasnya secara global.

Sedang lembaga donor Pembangunan dan Perdamaian adalah organisasi pendanaan dari Gereja Katolik Kanada. Lembaga ini beroperasi di 33 negara melalui kelompok-kelompok kerjasama termasuk Kesh Malek.

Kesh Malek mengelola tujuh sekolah yang menampung 3000 siswa dengan 110 guru umumnya tenaga pendidik baru yang belum berpengalaman. Akibat serangan rezim, lembaga kemanusiaan itu terpaksa menutup sementara sekolahnya.

“Ketika bekerja di dunia pendidikan, Anda merasa betapa pentingnya hal ini bahwa ada generasi lain, dan generasi ini perlu memiliki kesempatan, kesempatan untuk mengenyam pendidikan,” Marcell menjelaskan visi kemanusiaannya di Suriah.

Perempuan nasrani pemimpin Kesh Malek itu juga mengatakan, “Kami berpikir jangka pendek. Mari kita menghadapi situasi seperti sekarang ini. Jika Aleppo dikepung besok, kita akan menemukan jalan kreatif untuk menghadapinya.”

Meski menutup sekolah, lembaga kemanusiaan yang berpusat di Turki ini menggantinya dengan pendidikan informal yang bertempat di ruang-ruang bawah tanah. Hal itu dilakukan agar terhindar dari serangan bom yang dijatuhkan Rusia dari udara.

“Mulai saat ini sekolah kami tidak memiliki halaman. Kami tidak memiliki kegiatan olah raga atau sejenisnya. Kami menggantikannya dengan menggambar, permainan boneka, dan aktivitas dalam ruangan lainnya,” katanya tanpa putus asa.

Dalam laporannya Reuters memuji perempuan yang pernah kuliah di Universitas Essex Inggris itu dengan “Sebagai kristiani, (Marcell) Shehwaro melayani komunitas muslim sunni.”

Bila pendidikan anak-anak muslim Suriah dikelola dan didanai oleh umat lain lalu uzur apa yang akan kita sampaikan pada Allah kelak? (REUTERS/ZEN)

 

 

sumber: Bumi Syam