SEBAGIAN ulama Syiah dan para imam mereka menetapkan kebenaran adanya surat Al Wilayah. Orang-orang Syiah (yang berilmu) yang mengingkari keberadaan surat tersebut, mereka melakukan taqiyah (kepura-puraan). Di antara yang lantang mengatakan bahwasanya surat ini benar adanya adalah Husein Muhammad Taqi An Nuri At Thabarsi (wafat 1320 H). At Thabarsi menulis sebuah buku yang memaparkan bahwa Alquran telah mengalami perubahan, dan para sahabat nabi telah menyembunyikan (tidak membukukan) sebagian dari Alquran yang diturunkan (dari Allah kepada Nabi-Nya), di antaranya adalah surat Al Wialayah.
Orang-orang Syiah Rafidhah memuliakan At Thabarsi ini dengan memakamkannya di pemakaman Najaf dan bukunya ini dicetak di Iran pada tahun 1298 H. Mereka hendak menanamkan doktrin dan keraguan tentang keabsahan Alquran yang ada sekarang. Buku ini berjudul Fashlul Khithob fi Itsbati Tahrif Kitab Rabbil Arbab, di dalamnya disebutkan ayat-ayat dan surat-surat yang tidak dibukukan, dihapus, dan dikurangi oleh para sahabat nabi. Salah satu ayat yang dihapus adalah
“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada nabi dan kepada seorang wali yang Kami telah mengutus keduanya (Nabi Muhammad dan Ali pen.). Keduanya akan menunjuki kalian kepada jalan yang lurus. Nabi dan wali ini, sebagian mereka adalah bagian dari yang lain, dan Aku Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Dan surat lainnya yang menurut orang Syiah dihapus oleh para sahabat adalah surat An Nuroini
“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada An Nuroini (dua cahaya) yang keduanya telah Kami turunkan. Keduanya membacakan kepada kalian ayat-ayat-Ku dan keduanya memperingatkan kalian dari azab yang besar, keduanya merupakan bagian dari yang lain dan Aku Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang menunaikan perjanjian Allah dan Rasul-Nya dalam ayat bagi mereka surga yang penuh kenikmatan. Dan adapun orang-orang yang kafir setelah mereka beriman (para sahabat pen.), disebabkan mereka membatalkan perjanjian mereka dengan rasul, maka mereka akan dilemparkan ke Neraka Jahim. Mereka menzalimi diri mereka dan mengingkari wasiat Rasul, mereka itulah orang-orang yang akan diberi minum dari hamim (air yang sangat panas).”
Menurut Syiah, kedua ayat ini menjadi dalil bahwasanya Ali bin Abi Thalib adalah khalifah setelah wafatnya nabi. Para sahabat nabi mereka anggap kafir setelah beriman, karena mengingkari ayat ini dan menyembunyikannya agar Ali tidak diangkat jadi khalifah. Selengkapnya, ayat ini bisa dilihat di link berikut ini.
Juga termaktub dalam buku rujukan Syiah lainnya yang ditulis oleh Al Hasyimi Al Khoui, Minhajul Baroah fi Syarhi Nahjil Balaghah, 2: 217 dan Muhammad Baqir Al Majlisi dalam karangannya Tadzkiratul Aimmah, Hal.19-20 dengan bahasa Persia yang tersebar di Iran. Keyakinan mereka ini sama saja dengan mendustakan firman Allah Subhanahu wa Taala, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)
Oleh karena itu, kaum muslimin sepakat tentang kufurnya orang-orang yang menyangka Alquran telah berubah dan tidak otentik. Ibnu Taimiyah mengatakan, “Demikianlah di antara mereka yang menyangka bahwa Alquran dikurangi dan disembunyikan sebagian ayat-ayatnya atau mereka yang menyangka adanya perubahan kata yang berdampak menghilangkan hukum syariat atau yang semisalnya. Mereka dinamakan golongan Qaramithah dan Bathiniyah (dua dari sekte Syiah) mereka ini tidak diragukan lagi kekufurannya.” (Ash Shorimu Al Maslul, 3: 1110-1108)
Ibnu Hazm mengatakan, “Pendapat yang mengatakan bahwasanya isi Alquran ada yang dirubah merupakan kekufuran yang nyata dan mendustakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” (Al Fishol fi Al Ahwa wal Milal wan Nihal, 4: 139) [Sumber: islamqa/Nurfitri Hadi]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2363336/awas-ini-alquran-menurut-syiah#sthash.l07a296s.dpuf
———————————————————————————————
Umrah resmi, Hemat, Bergaransi
(No MLM, No Money Game, No Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com atau hubungi handphone/WA 08119303297