Puasa Syiah VS Puasa Rasulullah

Perbedaan Waktu Berbuka Puasa bagi Syiah

SEGALA amal seseorang dikendalikan oleh ideologinya. Beda ideologi akan merambah pada perbedaan praktek ibadah, akhlak, dan bahkan muamalah. Ketika kita membandingkan antara praktek ibadah syiah dan praktek ibadah yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kita akan mendapatkan sekian banyak perbedaan. Demikian pula akhlak dan muamalah antara syiah dengan yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Pada bagian ini, kita akan menyoroti perbedaan praktek puasa syiah dengan puasa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Keempat, berbuka setelah awan merah menghilang. Salah satu kebiasaan Syiah adalah berbuka setelah betul-betul masuk waktu malam. Di saat awan merah di ufuk telah menghilang dan bintang mulai terbit. Dalam kitab Wasail As-Syiah karya Muhammad bin Al-Hasan Al-Hur Al-Amili, dinyatakan, Bab: waktu berbuka adalah sampai hilangnya mega merah di ufuk timur, dan tidak boleh sebelumnya.

Di bawah judul bab ini, selanjutnya dia membawakan beberapa riwayat dusta atas nama Ahlul Bait, diantaranya: “Dari Zurarah, saya pernah bertanya kepada Abu Jafar alaihis salam tentang waktu berbuka bagi orang yang puasa? Beliau menjawab: Ketika telah terbit 3 bintang.”
Abu Jafar : cucu Husain bin Ali bin Abi Thalib. Beliau bergelar Al-Baqir. Salah satu ulama ahlus sunah yang dikultuskan Syiah. Dan satu kedustaan, beliau memfatwakan demikian. Al-Hur Al-Amili memberi komentar,
“Ini dipahami bahwa orang yang tidak mengetahui arah timur, sehingga dia tidak tahu hilangnya awan merah kecuali setelah terbit bintang, sebagaimana penjelasan dalam waktu-waktu shalat atau dianjurkan untuk mendahulukan shalat (maghrib) dari pada berbuka. Sehingga setelah itu terbit 3 bintang. Demikian yang dijelaskan ulama mutaakhirin (Syiah).” [Wasail As-Syiah, hlm. 124 125]

Keterangan ini yang selanjutnya dipraktekkan masyarakat penganut agama Syiah di masa ini. Termasuk komunitas Syiah di indonesia. Sebagaimana pengakuan beberapa orang yang pernah mengikuti kegiatan buka bersama yang diadakan kelompok Syiah indonesia. Jika kita perhatikan, apa yang dipraktekkan oleh Syiah dalam kebiasaan berbuka ini, sama persis sebagaimana kebiasaan orang yahudi dan nasrani. Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Agama Islam akan senantiasa menang, selama masyarakat (Islam) menyegerakan berbuka. Karena orang yahudi dan nasrani mengakhirkan waktu berbuka.” (HR. Ahmad 9810, Abu Daud 2353, Ibn Hibban 3509 dan statusnya hadia hasan).

Dalam riwayat lain, itu disebabkan orang yahudi suka mengakhirkan waktu maghrib sampai terbit bintang. Karena itulah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang sengaja menunda shalat maghrib hingga terbit bintang, “Umatku akan senantiasa berada di atas fitrah, selama tidak menunda waktu maghrib sampai bintang-bintang mulai terbit.” (HR. Ahmad 15717, Ibn Majah 689, dan statusnya Hasan). Kebiasaan berbuka puasa orang Syiah ini berbeda dengan apa yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau menganjurkan kepada umat Islam untuk menyegerahkan berbuka. Segera berbuka sejak bulatan matahari sudah tenggelam, meskipun awan merah masih merekah di ufuk barat.

Dari Sahl bin Sad radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Umatku akan senantiasa berada di atas sunahku, selama mereka tidak menunggu waktu berbuka dengan terbitnya bintang.” Sahabat Sahl mengatakan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika puasa, beliau pernah menyuruh seseorang. Ketika orang ini mengatakan, Matahari telah tenggelam maka beliaupun langsung berbuka.” (HR. Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya 3/275, dan sanadnya shahih).

Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah berbuka pada saat awan merah di langit masih sangat cerah, hingga sebagian sahabat menyebutnya masih siang. Dari Abdullah bin Abi Aufa radhiyallahu anhu, beliau mengatakan, “Kami pernah melakukan perjalanan bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bulan Ramadhan, dan saat itu beliau puasa. Ketika matahari sudah terbenam, beliau memanggil sahabat yang di atas kendaraan, Wahai Fulan, turun, kita buat minuman. Sahabat ini menjawab, Wahai Rasulullah, sekarang masih siang. Nabi shallallahu alaihi wa sallam tetap menyuruhnya, Turun, kita siapkan minuman. Orang inipun turun, kemudian menyiapkan minuman dari sawiq dan dihidangkan untuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliaupun meminumnya.” (HR. Bukhari 1956 & Muslim 1101).

Dari keterangan sahabat yang disuruh turun: Wahai Rasulullah, sekarang masih siang karena dia melihat suasana langit yang masih terang merah setelah bulatan matahari terbenam. Sehingga dia menyangka belum boleh berbuka. Ketika menjelaskan hadis di atas, Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan, “Hadis ini menunjukkan dianjurkannya menyegerahkan berbuka, dan tidak wajib melanjutkan puasa hingga betul-betul malam. Akan tetapi, jika sudah yakin matahari telah terbenam, halal untuk berbuka.” (Fathul Bari, 4/197).

Dalam karyanya, Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi mengatakan, “Waktu maghrib segera setelah terbenamnya bulatan matahari. Inilah yang disepakati umat Islam. Dikisahkan dari orang Syiah yang berbeda dengan ini, tidak perlu digubris dan itu tidak berdasar.” (Syarh Shahih Muslim, 5/136).

 

MOZAIK

Ternyata Ramadan Bukan Bulan Istimewa bagi Syiah

SEGALA amal seseorang dikendalikan oleh ideologinya. Beda ideologi akan merambah pada perbedaan praktek ibadah, akhlak, dan bahkan muamalah. Ketika kita membandingkan antara praktek ibadah syiah dan praktek ibadah yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kita akan mendapatkan sekian banyak perbedaan. Demikian pula akhlak dan muamalah antara syiah dengan yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Pada bagian ini, kita akan menyoroti perbedaan praktek puasa syiah dengan puasa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Pertama, bulan ramadhan bukan bulan istimewa. Bagi syiah, ramadhan bukan bulan istimewa bagi syiah untuk beribadah. Suasana semarak ibadah di bulan ramadhan, tidak seramai suasana ketika Muharram atau Syaban. Seolah syiah hendak mengumumkan ke penjuru alam, bulan Ramadhan adalah bulan khusus untuk ahlus sunnah dan tidak ada yang istimewa bagi kami. Ramadhan memang bulan untuk puasa, namun bulan untuk rajin ibadah, menurut syiah.

Bagi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ramadhan adalah bulan istimewa. Dan seperti itu pula yang dilakukan kaum muslimin. Nabi shallallahu alaihi wa sallam lebih rajin mendekatkan diri kepada Allah di bulan ramadhan. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu menuturkan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang paling pemurah. Lebih pemurah lagi pada saat bulan ramadhan. Ketika Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malam di bulan ramadhan, dan mengajari beliau Al-Quran.” (HR. Bukhari 3554)

Terutama ketika masuk 10 hari terakhir ramadhan, ibadah Nabi shallallahu alaihi wa sallam jauh lebih meninggat. Aisyah menuturkan, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, apabila masuk sepuluh terakhir ramadhan, beliau menghidupkan malamnya dengan ibadah, beliau membangunkan para istrinya, bersungguh-sungguh ibadah dan mengencangkan ikatan sarungnya.” (HR. Muslim 1174).

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2375570/ternyata-ramadan-bukan-bulan-istimewa-bagi-syiah#sthash.40p15qlS.dpuf

Apakah Syiah Masih Dapat Dikatakan Islam?

SEBAGIAN dari kelompok Syiah ada yang mengingkari mushaf Alquran yang dimiliki umat Islam sedunia. Mereka konon punya jenis mushaf sendiri yang berbeda isinya. Seandainya ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau selain Syiah yang punya i’tikad seperti, maka jelaslah kekafiran mereka.

Sebagian dari kelompok Syiah ekstrem ada yang tidak mengakui kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka berkeyakinan bahwa malaikat Jibril salah menurunkan wahyu, seharusnya bukan kepada nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib. Mereka bukan saja mengingkari Abu Bakar, Umar dan Utsman, bahkan sampai mengingkari kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalau ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau selain Syiah yang sudah sampai kepada keyakinan seperti ini, jelaslah kekafiran mereka.

Dua contoh kasus di atas hanyalah contoh kecil dari bentuk-bentuk penyimpangan aqidah yang sudah tidak bisa ditolerir lagi. Sehingga siapa pun yang berpaham demikian, dianggap telah ingkar kepada esensi paling fudamental dari ajaran Islam. Dan wajar bila termasuk ke dalam kalangan kafir. Tapi yang jadi pertanyaan di sini adalah: Apakah semua kalangan Syiah berpendapat demikian? Apakah setiap masyarakat yang punya latar belakang paham Syiah, lantas semuanya ingkar kepada Alquran dan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?

Jawabannya tentu tidak. Lebih banyak di antara mereka yang beriman kepada Alquran yang dimiliki oleh umat Islam pada umumnya. Lebih banyak di antara mereka yang tetap mengakui kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tentunya sebagaimana kalangan kebanyakan masyarakat Sunni, tidak sedikit juga muncul paham-paham ekstrim yang sesungguhnya sudah keluar dari batas-batas paham aqidah Sunni sendiri. Misalnya, paham takfir yang berkeyakinan bahwa semua orang yang tidak ikut berbaiat kepada imam dari kalangan mereka adalah kafir. Paham takfir ini banyak melanda kelompok-kelompok sesat, di mana latar belakang aqidahnya sebenarnya terbilang Sunni.

Oleh karena itu kita tidak bisa main pukul rata dalam menjatuhkan vonis kafir kepada suatu kelompok. Kecuali setelah kita bedah secara mendalam dan dengan kepala dingin. Rupanya, di dalam tubuh Syiah sendiri ada begitu banyak paham dan variasi keyakinan, mulai dari kutub yang paling ekstrim hingga kutub yang paling moderat. Tentu sangat tidak adil untuk menuduh semuanya kafir. Sebagaimana tidak adil bila kita mengatakan semua Sunni itu kafir, hanya lantaran adanya kelompok-kelompok sempalan yang mengerucutkan aqidahnya hingga keluar batas yang benar.

[baca lanjutan: Syi’ah Itsna Asy’ariyah Lebih Berbahaya dari Yahudi?]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2365764/apakah-syiah-masih-dapat-dikatakan-islam#sthash.Otey7mzq.dpuf

Awas! Ini Alquran Menurut Syiah

SEBAGIAN ulama Syiah dan para imam mereka menetapkan kebenaran adanya surat Al Wilayah. Orang-orang Syiah (yang berilmu) yang mengingkari keberadaan surat tersebut, mereka melakukan taqiyah (kepura-puraan). Di antara yang lantang mengatakan bahwasanya surat ini benar adanya adalah Husein Muhammad Taqi An Nuri At Thabarsi (wafat 1320 H). At Thabarsi menulis sebuah buku yang memaparkan bahwa Alquran telah mengalami perubahan, dan para sahabat nabi telah menyembunyikan (tidak membukukan) sebagian dari Alquran yang diturunkan (dari Allah kepada Nabi-Nya), di antaranya adalah surat Al Wialayah.

Orang-orang Syiah Rafidhah memuliakan At Thabarsi ini dengan memakamkannya di pemakaman Najaf dan bukunya ini dicetak di Iran pada tahun 1298 H. Mereka hendak menanamkan doktrin dan keraguan tentang keabsahan Alquran yang ada sekarang. Buku ini berjudul Fashlul Khithob fi Itsbati Tahrif Kitab Rabbil Arbab, di dalamnya disebutkan ayat-ayat dan surat-surat yang tidak dibukukan, dihapus, dan dikurangi oleh para sahabat nabi. Salah satu ayat yang dihapus adalah

“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada nabi dan kepada seorang wali yang Kami telah mengutus keduanya (Nabi Muhammad dan Ali pen.). Keduanya akan menunjuki kalian kepada jalan yang lurus. Nabi dan wali ini, sebagian mereka adalah bagian dari yang lain, dan Aku Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”

Dan surat lainnya yang menurut orang Syiah dihapus oleh para sahabat adalah surat An Nuroini

“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada An Nuroini (dua cahaya) yang keduanya telah Kami turunkan. Keduanya membacakan kepada kalian ayat-ayat-Ku dan keduanya memperingatkan kalian dari azab yang besar, keduanya merupakan bagian dari yang lain dan Aku Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya orang-orang yang menunaikan perjanjian Allah dan Rasul-Nya dalam ayat bagi mereka surga yang penuh kenikmatan. Dan adapun orang-orang yang kafir setelah mereka beriman (para sahabat pen.), disebabkan mereka membatalkan perjanjian mereka dengan rasul, maka mereka akan dilemparkan ke Neraka Jahim. Mereka menzalimi diri mereka dan mengingkari wasiat Rasul, mereka itulah orang-orang yang akan diberi minum dari hamim (air yang sangat panas).”

Menurut Syiah, kedua ayat ini menjadi dalil bahwasanya Ali bin Abi Thalib adalah khalifah setelah wafatnya nabi. Para sahabat nabi mereka anggap kafir setelah beriman, karena mengingkari ayat ini dan menyembunyikannya agar Ali tidak diangkat jadi khalifah. Selengkapnya, ayat ini bisa dilihat di link berikut ini.

Juga termaktub dalam buku rujukan Syiah lainnya yang ditulis oleh Al Hasyimi Al Khoui, Minhajul Baroah fi Syarhi Nahjil Balaghah, 2: 217 dan Muhammad Baqir Al Majlisi dalam karangannya Tadzkiratul Aimmah, Hal.19-20 dengan bahasa Persia yang tersebar di Iran. Keyakinan mereka ini sama saja dengan mendustakan firman Allah Subhanahu wa Taala, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Alquran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)

Oleh karena itu, kaum muslimin sepakat tentang kufurnya orang-orang yang menyangka Alquran telah berubah dan tidak otentik. Ibnu Taimiyah mengatakan, “Demikianlah di antara mereka yang menyangka bahwa Alquran dikurangi dan disembunyikan sebagian ayat-ayatnya atau mereka yang menyangka adanya perubahan kata yang berdampak menghilangkan hukum syariat atau yang semisalnya. Mereka dinamakan golongan Qaramithah dan Bathiniyah (dua dari sekte Syiah) mereka ini tidak diragukan lagi kekufurannya.” (Ash Shorimu Al Maslul, 3: 1110-1108)

Ibnu Hazm mengatakan, “Pendapat yang mengatakan bahwasanya isi Alquran ada yang dirubah merupakan kekufuran yang nyata dan mendustakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” (Al Fishol fi Al Ahwa wal Milal wan Nihal, 4: 139) [Sumber: islamqa/Nurfitri Hadi]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2363336/awas-ini-alquran-menurut-syiah#sthash.l07a296s.dpuf

 

 

———————————————————————————————
Umrah resmi, Hemat, Bergaransi
(No MLM, No Money Game, No Waiting 1-2 years)
Kunjungi www.umrohumat.com atau hubungi handphone/WA 08119303297

Astaghfirullah… Pria Iran Kenakan Hijab

Pria di Iran mengenakan hijab sebagai bentuk solidaritas pada perempuan di negara tersebut yang dipaksa untuk mengenakan hijab di ruang publik. Mengenakan penutup kepala adalah aturan tegas yang diterapkan Iran dan selalu diawasi oleh polisi moral. Hal itu sudah diterapkan di Iran sejak 1979.

Perempuan yang tidak mengenakan hijab atau dianggap menggunakan hijab yang tidak sesuai seperti menunjukkan sedikit bagian rambutnya akan dikenakan sanksi. Hukuman itu mulai dari denda hingga penjara.

Seperti dikutip dari The Independent , selama sepekan terakhir, beberapa laki-laki tampil dalam foto dengan mengenakan hijab bersama istri atau keluarga perempuannya. Hal ini merupakan respons dari seruan aktivis dan jurnalis Iran yang bermukim di New York, AS, Masih Alinejad yang mengajak laki-laki untuk mendukung kampanye melawan pemaksaan berhijab.

Alinejad telah mendapatkan 30 gambar laki-laki yang mengenakan hijab sejak ia menyerukan kampanye itu pada 22 Juli lalu. Ia juga menyampaikan, beberapa laki-laki turut mengunggah foto serupa di akun Instagram masing-masing.

“Kebanyakan laki-laki ini hidup di Iran dan mereka menyaksikan kerabat perempuan mereka menderita di tangan polisi moral dan pemaksaan hijab,” kata Alinejad.

Menurut Alinejad eksistensi perempuan seringkali ditentukan oleh laki-laki. Ia mengaku, dalam beberapa ajaran yang diatur oleh otoritas agama pun mempengaruhi adanya kesalahpahaman kepemilikan laki-laki atas perempuan. “Jadi ini merupakan hal fantastis untuk mengajak laki-laki mendukung hak-hak perempuan,” kata Alinejad.

 

 

sumber: Republika Online

Kenali Daftar Situs Syiah Berikut, Waspadalah!

Ajaran Syiah yang sesat dan menyesatkan penuh dengan tipu muslihat, fitnah, dan kerancuan. Cara-cara Syiah menyebarkan ajaran sesatnya yaitu dengan memutarbalikkan fakta, memanipulasi sejarah, menggunakan riwayat-riwayat palsu, kisah-kisah dusta, berita-berita bohong, dan logika yang salah kaprah.

Salah satu ajaran Syiah yang paling dikenal adalah taqiyah. Secara umum taqiyah adalah strategi menyembunyikan keyakinan di hadapan musuh untuk menghindari terjadinya bencana. Namun dalam pandangan umat Islam Ahlussunnah, konsep taqiyah yang kerap digunakan kaum Syiah ini telah jelas memiliki makna negatif yang identik dengan kebohongan dan kemunafikan kaum Syiah itu sendiri.

Strategi yang paling umum dilakukan oleh penganut Syiah dalam menyebarkan ajaran mereka adalah pengendalian informasi atau secara lebih luas, menejemen informasi. Dalam konteks indentitas kesyiahan, penganut Syiah berupaya mengontrol informasi baik yang berkenaan dengan identitas personal dan kolektif maupun yang berkaitan dengan tanda-tanda dan istilah-istilah kesyiahan.

Pengendalian informasi itu mereka terapkan dalam berbagai kesempatan, baik formal maupun tak formal, termasuk dalam pertemuan resmi, dialog, wawancara, kehidupan kesehariaan, dan media.

Berkenaan dengan media, kaum Syiah juga begitu memanfaatkan media online untuk menyebarkan ajaran sesat mereka. Begitu banyak situs sesat yang membela ajaran Syiah dan mempropagandakan dogma-dogma Syiah. Situs-situs ini pun berusaha menipu umat Islam dengan taqiyah mereka yang seakan menyampaikan ajaran Islam secara benar.

Berikut ini adalah daftar sebagian website utama propaganda Syiah di Indonesia yang sangat berbahaya dan harus diwaspadai:

  1. ABNA http://www.abna.ir/indonesian
  2. Ahlul Bait Indonesia (ABI) http://www.ahlulbaitindonesia.org
  3. IJABI http://www.ijabi.or.id/
  4. Al Hassanain http://www.alhassanain.com/indonesian/index.php
  5. Al Munawwarah http://www.almunawwarah.com
  6. Al-Quran versi Syiah http://quran.al-shia.org/id/
  7. Al-Shia http://www.al-shia.org/
  8. Balaghah http://www.balaghah.net
  9. ICC Jakarta http://www.icc-jakarta.com
  10. Inilah Salafi Takfiri http://www.inilah-salafi-takfiri.com
  11. IPABI Online http://www.ipabionline.com,
  12. Islam Quest http://www.islamquest.net/id/
  13. Liputan Islam http://www.liputanislam.com
  14. LPPI Makassar NET http://www.lppimakassar.net
  15. Majulah IJABI http://www.majulah-ijabi.org
  16. Muslim Media News http://www.muslimedianews.com
  17. Satu Islam http://www.satuislam.org
  18. Sinar Agama http://www.sinaragama.org
  19. Syi’ah ORG http://www.syiah.org (Forum)
  20. TV Shia http://www.tvshia.com/indonesia
  21. YAPI Bangil http://www.yapibangil.org (Pesantren Syi’ah)
  22. Indonesian Irib http://indonesian.irib.ir
  23. Islam Times http://www.islamtimes.org/ms
  24. http://islamquest.net/id
  25. http://media-islam.or.id
  26. http://www.abatasya.net
  27. http://www.ahl-ul-bait.org
  28. http://www.aimislam.com
  29. http://www.al-islam.org
  30. http://www.fatimah.org
  31. http://www.ibrahimamini.ir/id
  32. http://www.muhsinlabib.com
  33. http://www.nahimunkar.net
  34. dan lain-lain

Blog

  1. http://abuaqilah.wordpress.com
  2. http://agusnizami.wordpress.com
  3. http://ahmadsamantho.wordpress.com
  4. http://arbainimamhusain.blogspot.com
  5. http://cintarasulullah.wordpress.com
  6. http://dialogsunni-syiah.blogspot.com
  7. http://ejajufri.wordpress.com
  8. http://eraalquran.wordpress.com
  9. http://eurekamal.wordpress.com
  10. http://farterh04.wordpress.com
  11. http://haidarrein.wordpress.com
  12. http://haidaryusuf.wordpress.com
  13. http://infoindonesia.wordpress.com
  14. http://infosyiah.wordpress.com
  15. http://infosyiah.wordpress.com
  16. http://islamfeminis.wordpress.com
  17. http://islamitucinta.blogspot.com
  18. http://islammyreligion.wordpress.com
  19. http://islamsyiah.wordpress.com
  20. http://islamuberalles.blogspot.com
  21. http://iwans.wordpress.com
  22. http://jakfari.wordpress.com
  23. http://kabarislam.wordpress.com
  24. http://keluargaabi.wordpress.com
  25. http://lateralbandung.wordpress.com
  26. http://luthfis.wordpress.com
  27. http://luthv.wordpress.com
  28. http://mashumah.wordpress.com
  29. http://mediaislamraya.blogspot.com
  30. http://musadiqmarhaban.wordpress.com
  31. http://musakazhim.wordpress.com
  32. http://muslimjournalist.wordpress.com
  33. http://pelitazaman.blogspot.com
  34. http://qitori.wordpress.com
  35. http://ressay.wordpress.com
  36. http://salehlapadi.wordpress.com
  37. http://secondprince.wordpress.com
  38. http://sipencariilmu.wordpress.com
  39. http://sunnahcare.blogspot.com
  40. http://syiahali.wordpress.com
  41. http://syiahblog.wordpress.com
  42. http://syiahnews.wordpress.com
  43. http://syiahsunni.wordpress.com
  44. http://syiarislam.wordpress.com
  45. http://talkandchats.blogspot.com
  46. http://umfat.wordpress.com
  47. http://wahabisme.wordpress.com
  48. dan lain-lain.

Rahbar Ali Khamenei seputar Fatwa Sesatnya: http://www.leader.ir/tree/index.php?catid=89

Funpage Facebook Syiah:

  1. Islam TimesInd: https://www.facebook.com/islam.timesid
  2. Liputan Islam: https://www.facebook.com/liputanislamcom
  3. Berita Harian Suriah: https://www.facebook.com/OfficialBHS
  4. IRIB Indonesia: https://www.facebook.com/groups/iribindonesian
  5. Kantor Berita Abna: https://www.facebook.com/kantorberita.abna
  6. Indonesian Support for Syria Al-Assad: https://www.facebook.com/IndonesiaSyria
  7. Syrian Arab Army: https://www.facebook.com/syrianmilitary
  8. Syrian Meme ID: https://www.facebook.com/SyrianMeme.id
  9. Harian Militer dan Konflik Bersenjata: https://www.facebook.com/kandangmenjangan
  10. Syria News Indonesia: https://www.facebook.com/SyriaNewsIndonesia
  11. http://www.facebook.com/sinar.agama
  12. http://www.facebook.com/pages/Sinar-Agama/207119789401486
  13. http://www.facebook.com/groups/catatan.sinar.agama
  14. https://www.facebook.com/emiliar.az
  15. dan lain-lain.

Grup Facebook Syiah:

  1. Buku Buku AHLUL BAIT https://www.facebook.com/pages/Buku-Buku-AHLUL-BAIT/505452582825688?ref=hl
  2. SYIAH TETAP ISLAM https://www.facebook.com/pages/SYIAH-TETAP-ISLAM/100212750164987?ref=hl
  3. AHLUL BAIT TEGAL https://www.facebook.com/pages/AHLUL-BAIT-TEGAL/189004261294203?ref=hl
  4. Kumpulan Video Ahlul Bait Indonesia https://www.facebook.com/pages/Kumpulan-Video-Ahlul-Bait-Indonesia/263187090500485?ref=stream
  5. SATU Identik NYATA https://www.facebook.com/pages/SATU-Identik-NYATA/162506053904859?ref=stream
  6. Koleksi FOTO AHLUL BAIT https://www.facebook.com/pages/Koleksi-FOTO-AHLUL-BAIT/156081737883247?ref=stream
  7. Do’a Do’a AHLUL BAIT https://www.facebook.com/pages/Doa-Doa-AHLUL-BAIT/362968357144988?ref=stream
  8. Hadis Dan Ayat Pada Ahlul Bait https://www.facebook.com/pages/Hadis-Dan-Ayat-Pada-Ahlul-Bait/336432413135267?ref=stream
  9. Bukhori supriyadi yadi Buletin (saluran Kebersamaan) https://www.facebook.com/pages/bukhori-supriyadi-yadi-Buletin/205625109467913?ref=stream
  10. https://www.facebook.com/pages/AHLUL-BAIT-NABI/793949737285446?ref=hl
  11. https://www.facebook.com/pages/AHLUL-BAIT-NABI-SAW/193210487368118?ref=stream
  12. AHLUL BAIT NABI SAW https://www.facebook.com/groups/ahlulbaitnabisaw/
  13. SYIAH TETAP ISLAM https://www.facebook.com/groups/516510781767631/
  14. dan lain-lain

 

 

 

Sumber:

FP Syi’ah Bukan Islam

(banan/arrahmah.com)

– See more at: https://www.arrahmah.com/news/2015/04/03/kenali-daftar-situs-syiah-berikut-waspadalah.html#sthash.rQLjdNkb.dpuf

SYIAH Bergembira Digantinya KH Ali Mustafa Yaqub Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal

KH Ali Mustafa Yaqub kini sudah dicopot sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta. Jum’at, 22 Januari 2016, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sudah mengukuhkan Prof Dr Nasaruddin Umar (Tokoh Islam Liberal) sebagai imam besar Masjid Istiqlal Jakarta menggantikan KH Ali Mustafa Yaqub.

SYIAH bergembira atas digantinya KH Ali Mustafa Yaqub sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal. Hal itu dinyatakan lewat akun IJABI Pusat @ijabipp.

Memang selama ini, KH Ali Mustafa Yaqub dikenal sebagai tokoh Umat yang sangat lugas dan tegas dalam membela Islam dan Umat Islam. Beliau juga tak segan mengingatkan bahaya Syiah bagi Umat dan NKRI.

Pada November 2014, masjid Istiqlal pernah ‘kecolongan’ dimana ada ulama Syiah dari Iran yang memberikan ceramah di Masjid Istiqlal. Kejadian yang sangat disesalkan KH Ali Mustafa Yaqub.

Berikut selengkapnya:

KH Ali Musthofa Ya’qub: Ceramah Ulama Syi’ah Di Istiqlal Bisa Bahayakan Umat dan NKRI

Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Dr. Ali Musthofa Ya’qub mengatakan ceramah ulama Syiah di Masjid Istiqlal yang kini melahirkan keresahan Ahlus Sunnah sudah masuk dalam kategori membahayakan NKRI.

“Memang benar, ada ulama Syi’ah dari Iran yang memberikan ceramah di masjid Istiqlal hari Jum’at Kemarin. Cuma yang mempunyai wewenang untuk memberikan izin itu bukan saya tetapi Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal di bawah pengawasan Kementerian Agama,” kata Kiai Musthofa saat dimintai konfirmasi oleh hidayatullah.com, Sabtu (22/11/2014).

Menurutnya, ceramah salah satu ulama Syi’ah asal Iran di Masjid Istiqlal hari Jum’at (21/11/2014) lalu telah membuat keresahan kalangan umat Islam, khususnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

Ceramah tokoh Syiah di Masjid Istiqlal hari Jumat (21/11/2014)
Ia membenarkan bila acara itu diadakan di Masjid Istiqlal pada hari Jumat kemarin, di mana ketika itu dirinya sedang ada urusan ke Pontianak. Awalnya informasi yang ia terima ada dua tamu, satu imam Masjid Kubah (Madinah), satunya lagi dari Iraq.
Rupanya setelah datang dari Pontianak dia baru faham jika yang ceramah itu justru dari Iran, bukan dari Iraq.

Kepada hidayatullah.com Kiai Musthofa mengatakan dirinya sudah berulangkali memberikan masukan kepada Badan Pengelola Pelaksana Masjid Istiqlal untuk tidak memberikan kesempatan kepada ulama Syi’ah untuk berceramah di Masjid Istiqlal karena hal itu hanya akan menimbulkan kontroversi, kecuali hanya untuk melaksanakan shalat saja.

“Silahkan memberikan izin kepada tamu dari Iran (orang-orang Syi’ah,red) untuk melaksanakan shalat di masjid Istiqlal tapi jangan sampai memberikan kesempatan berceramah karena akan membahayakan umat Islam,” tegasnya mengulang nasehatnya yang diberikan kepada Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta. [Baca: Izin Ceramah Syi’ah Di Istiqlal Wewenang Kemenag]

Apalagi menurut Kiai Musthofa, sudah jelas bahwa Syi’ah sendiri merupakan ancaman terbesar yang membahayakan umat Islam, khususnya NKRI. Jadi jangan sampai memberikan kesempatan kepada orang-orang Syiah untuk angkat bicara berceramah di masjid Istiqlal.

Hanya saja nasehatnya sering tidak diindahkan. Apalagi, kewenangan memberikan izin tamu-tamu internasional untuk berceramah di masjid Istiqlal Jakarta dipegang oleh Ketua Badan Pengelola Pelaksana Masjid Istiqlal, langsung dalam pengawasan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) RI, ujar Musthofa.

http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2014/11/22/33680/kh-ali-musthofa-yaqub-ceramah-ulama-syiah-di-istiqlal-bisa-bahayakan-umat-dan-nkri.html

Begitulah sikap tegas KH Ali Musthofa Ya’qub terhadap SYIAH, maka tidak heran kalau kalangan SYIAH sangat bergembira atas digantinya KH Ali Musthofa Ya’qub dari jabatan Imam Besar Masjid Istiqlal.

 

 

sumber: Portal Piyungan

Tanggapan Majlis Islam Suriah atas Kedustaan Iran

Beberapa waktu lalu, pemimpin agung spiritual Iran Ali KHamanei menyebut bahwa keberadaan tentara dan milisi Iran di Suriah dalam rangka memerangi orang-orang kafir. Pernyataan ini membuat para penggiat dan pejuang kemerdekaan Suriah terheran-heran dan menyangkal tuduhan tersebut. Salah satu lembaga yang menanggapi pernyataan pimpinan spiritual Iran itu adalah Majlis Islam Suriah (Syrian Islamic Council).

Lembaga yang beranggotakan para ulama Syam dan diketuai oleh Syaikh Usamah Rifa’i tersebut merilis pernyataannya sebagai tanggapan atas kedustaan Iran selama ini. Berikut naskah pernyataan Majlis Islam Suriah :

BismillahirRohmaanirRohiim

Segala puji milik Allah, Penolong kebenaran dan golongannya, Penghancur kebathilan dan bala tentaranya. Sholawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarganya, para sahabatnya dan para pengikut petunjuknya hingga hari pembalasan.

Telah beredar di beberapa kantor berita pernyataan Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran Ali Khamenei yang mengumumkan bahwa Iran sedang berjuang memerangi orang kafir di Suriah dan bahwa tentara-tentaranya meminta izin untuk berperang di garis terdepan Islam melawan orang-orang kafir dan bahwa pintu mati syahid terbuka lagi pasca perang Iran-Irak, hal itu ditekankan dengan ucapannya : “Jika kita tidak berperang di Suriah, kami harus melawan musuh di Kermanshah dan di provinsi-provinsi lain di dalam Iran” Ini datang dari bibir juru bicara Pemimpin Tertinggi Ahmad Jannati.

Majlis Islam Suriah Setelah mempertimbangkan laporan ini dan memverikasi dari pernyataan tersebut maka mengumumkan sebagai berikut:

Pertama : Rezim penguasa di Iran yang mengatasnamakan sebagai mullah di Qom selalu menyampaikanpada setiap kesempatan tentang kebencian sektarian terhadap Muslim dan masalah ini sampai dinyatakan sendiri oleh tokoh tertinggi di Iran (Pemimpin Tertinggi). Kebencian buta terhadap kaum Muslimin yang mencerminkan orientasi sektarian nyata penuh kebencian dalam revolusi Khomeiniyang menipu banyak Muslim selama rentang waktu ini. Dan seringnya mengangkat slogan-slogan mendukung Muslim yang tertindas di muka bumi, dan menyerukan persatuan dan pemulihan hubungan antara sekte, khususnya Sunni dan Syiah. Telah jelas bahwa slogan-slogan ini hanya menipu umat Islam pada umumnya, tidak mungkin lagi untuk sistem kemunafikan yang menutupi keburukannya dan tidak akan berhasil semua kebohongan dan trik yang dipromosikan oleh penjahat sektarian dan semua yang dibawa oleh milisi kebencian sektarian di Irak, Lebanon dan Afghanistan sebagai pembenaran untuk serangan mereka ke Suriah dan membunuhi rakyat Suriah,demi melindungi kuil dan tempat keagamaan. Semua itu belum cukup menipu oleh rakyat mereka sendiri yang telah menjadi bencana bagi mereka. lalu datanglah laporan dan pernyataan untuk dilemparkan sebagai anak panah terakhir dari kantong kedustaan dan kebohongan.

Kedua : Pemimpin tertinggi Iran ini telah menapaki jalannya orang-orang yang suka mengkafirkan (takfiri) yang mana pemikiran ini ditentang oleh seluruh kaum muslimin. Lalu apa yang membedakan antara pemimpin spiritual tertinggi Iran ini dengan ISIS ? Sementara isis juga mengkafirkan semua orang dalam menghadapi kezaliman dan keangkara-murkaan. Kalau para pengikut isis dianggap kalangan muda maka pemimpin tertinggi Iran sebagai pembesarnya. Berdasar ini, engkau lebih buruk dari mereka. Lalu kami tanyakan kepadanya, kekufuran mana yang hendak kalian perangi di Suriah ?!

Bukankah kalian yang membunuhi kelompok jihad dan pasukan pembebasan Suriah??! Sementara mereka semua adalah kaum muslimin ahlus sunnah wal jama’ah, apakah mereka kafir ?! dan apakah mereka (para pasukan Iran) yang diutus sang mursyid untuk membantu sang durjana (rezim Basyar) terbunuh oleh tangan orang-orang yang terdzolimi dianggap sebagai syuhada di jalan Allah !!! dan kalian masih terus membohongi pemuda-pemuda kalian dan mendorong mereka menuju kehancuran dan kebinasaan sementara di saku kantong mereka (kalian janjikan) ada kunci-kunci surga dan ampunan!!!

Ketiga: Sesungguhnya Majlis Islam Suriah menyeru kepada semua orang-orang terhormat di Iran dan di negara lainnya dengan mengatakan: “Sesungguhnya para pendusta tidak akan bermanfaat untuk kalian dari Allah. dan Allah akan meghisab setiap amalan dan usaha setiap insan. Hendaklah kalian membuka akal fikiran dan berhukum dengan syari’at Tuhan kalian. Berdiri di hadapan si dzolim dan membantu orang yang terdzolimi telah ditetapkan dalam semua agama. Kami mengingatkan semua dengan firman Allah : “Katakanlah maukah kalian Kami beritahukan orang-orang yang paling merugi amalannya. Yaitu orang-orang yang sesat ushanya di kehidupan dunia sementara mereka mengira melakukan kebaikan”. (QS. Al Kahfi: 103 – 104).

Sebagai penutup, kami serukan kepada seluruh bangsa-bangsa Islam untuk membantu orang-orang terdzolimi di Suriah dalam rangka menghadapi para penjahat yang telah meyerukan permusuhan kepada kami secara agama dan telah terkuak topeng-topeng mereka. Telah jelas pula rencana mereka yang tidak hanya berhenti di perbatasan Irak, Suriah, Lebanon, Yaman dan Bahrain bahkan melampaui lebih dari itu. Semoga Allah mengembalikan makar mereka ke leher-leher mereka sendiri dan semoga Allah melindungi umat kita dari makar dan kejahatan mereka. Dan Allah sebagai tempat memohon pertolongan dan hanya kepada-Nyalah bersandar.

 

Majlis Islam Suriah

 

sumber: sy-sic.com (diambil dari BumiSyam.com )

Kekejaman Milisi Syiah Dalam Peperangan di Irak & Suriah

BAGHDAD, muslimdaily.net – Biasanya ISIS senantiasa diidentikkan kepada pria-pria bengis bersenjata dan dengan bangganya menenteng kepala-kepala manusia yang sudah dipisahkan dari badan atau ISIS identik dengan milisi yang personilnya datang dari luar.

Namun, tindakan pengal-memenggal kepala manusia dan gorok-menggorok leher atau mendatangkan mesin-mesin pembunuh asing ini ternyata tak hanya monopoli ISIS. Tindakan serupa juga dilakukan oleh Syiah yang kini sedang berkembang pesat di Irak dan terus berperan penting dalam menghabisi para pejuang Muslim.

Kelompok-kelompok milisi Syiah ini sangat erat hubungan akidahnya – dan jalur kordinasinya yang amat rapi- dengan Iran. Mereka memangkas habis ide kekuasaan pemerintahan Irak di Baghdad, dimana hal ini juga menjadi tantangan berat Obama yang mengumumkan untuk melakukan kerja sama dengan pemerintahan Irak secara utuh untuk menghabisi ISIS.

Saat ini, ada lebih dari 50 kelompok milisi Syiah yang senantiasa melakukan perekrutan pasukan dan berperang di Irak. Milisi-milisi ini melakukan rekrutmen dengan begitu gencarnya.

Pemuda-pemuda hasil rekrutan dilatih secara terpisah dari militer atau polisi Irak. Lalu mereka ditugaskan menjadi mesin pembunuh pada organisasi-organisasi yang sangat sektarian secara ideologi dan sangat memusuhi Amerika dengan cara yang sangat ekstrim.

Mayoritas tentara rekrutan Syiah ini tak semata-mata digunakan untuk mengusir para pejuang Muslim di Irak saja, tapi juga sering digunakan menjadi pasukan khusus garda belakang yang digunakan untuk menguasai daerah-daerah yang seharusnya di bawah otoritas Baghdad.

Milisi-milisi Syiah ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kerangka pemerintahan Irak. Pemerintah Irak sangat mempercayai dan bergantung sepenuhnya dengan milisi-milisi ini sampai titik di mana mereka tak akan mungkin berpikir untuk macam-macam dengannya.

Pemerintah Irak dan milisi-milisi Syiah ini bekerjasama dalam melakukan berbagai pelanggaran HAM yang super sadis. Sebagai contoh pada awal Juni lalu dikabarkan, milisi-milisi Syiah bahu-membahu dengan pasukan keamanan Irak menghukum mati sekitar 225 warga yang ditahan di penjara. Diantara mereka masih anak-anak.

Amnesti Internasional melaporkan bagaimana milisi-milisi itu melakukan hukuman mati dengan rapinya di luar proses pengadilan. Laporan Amnesti Internasional juga menyebutkan, puluhan tahanan Muslim dibunuh di dalam kantor-kantor pemerintah Irak.

Milisi-milisi Syiah ini merupakan aktor utama pembebasan Amirli, daerah Suku Turkman yang menjasi basis Syiah yang pernah dikepung oleh milisi ISIS, tepatnya oleh batalion-batalion Hizbullah.

Hizbullah sendiri merupakan organisasi teroris -menurut Amerika Serikat- yang bekerja sebagai wakil langsung pemerintahan Iran. Batalion ini menggunakan helikopter-helikopter milik pemerintah Irak untuk menyuplai senjata dan logistik saat pertempuran pembebasan Amirli.

Hizbullah juga menggunakan kendaraan-kendaraan militer pemberian Amerika Serikat kepada pemerintahan Irak. Pemerintah Irak menggunakan tank buatan Amerika Abrams M1A1 yang diserahkan untuk mendukung milisi-milisi syiah Irak sektarian dan mendukung berbagai operasi Hizbullah di Irak.

Iran disebut-sebut sebagai aktor utama dalam membesarkan dan mengembangkan milisi-milisi Syiah di Irak sejak tahun 2013. Sejak itu, Teheran terus memperkuat jaringan-jaringannya yang terdiri dari kelompok-kelompok baru dan lama di Irak yang loyal kepada Teheran untuk menyiapkan gelombang-gelombang baru mesin pembunuh untuk dikirim ke Suriah.

Sebagian pasukan-pasukan Irak Syiah ini awalnya berperang di Suriah membantai Muslim atas nama rezim Bashar. Lalu mereka dipulangkan kembali ke Irak untuk membentuk bibit-bibit milisi Syiah baru yang sekarang berperang menghabisi Muslim yang menjadi musuh pemerintahan Irak. Sebagaimana Iran bekerja keras dalam merekrut pasukan baru yang fokus untuk perang di Suriah, maka jaringan-jaringan Teheran juga melakukan hal yang sama di Irak.

Pada April lalu, kelompok-kelompok yang disokong Iran -seperti Hizbullah, Badar, dan kelompok-kelompok rekrutan baru- mengajak berperang di Irak. Ajakan ini membuahkan milisi-milisi baru Syiah Irak.

Pembentukan kelompok-kelompok milisi baru ini sekilas terlihat rumit dan tak berguna. Tapi ini sangat penting untuk pembentukan opini adanya dukungan besar yang datang dari rakyat kepada pemerintahan Irak, yang pada hakikatnya adalah dukungan milisi-milisi yang sebenarnya bekerja untuk mendukung politik dan ideologi Iran di dalam pemerintahan Irak.

Target milisi-milisi Syiah yang loyal kepada Iran ini berperan aktif dalam membantu mencapai target-target Iran untuk mewujudkan kontrol Syiah di Irak. Sebaliknya, milisi-milisi ini tidak hanya memanfaatkan bantuan dan sokongan dana dan jalur kordinasi dari Iran, melainkan semua aktivitas pembunuhannya berjalan sesuai road mapideologi Teheran.

Mereka secara totalitas adalah loyalis-loyalis pimpinan spiritual tertinggi Ayatullah Khomenei dan ideologi Iran dengan Wilayat Faqihnya, dimana pada akhirnya pemimpin spritualnya diberikan kekuasaan tertinggi politik dan agama. Milisi-milisi Syiah ini juga mengikuti gaya boneka Iran yang di Libanon yaitu Hizbullah,  dan bertekad untuk melaksanakan keinginan Iran di kawasan untuk melipatgandakan pendapatan “revolusi Syiah Iran”.

Ada kesamaan antara ISIS dengan milisi-milisi Syiah ini. Jika ISIS mengumumkan niatnya secara terbuka untuk menghapus perbatasan-perbatasan yang sudah dipetakan si Timur Tengah setelah selesainya perang dunia pertama, maka milisi-milisi Syiah yang disokong Iran ini juga melakukan hal yang sama.

Kawin silang antara milisi-milisi Syiah Suriah dan Irak menyebabkan semakin terhapusnya perbatasan-perbatasan nasional secara perlahan dan pasti, persis seperti yang dilakukan oleh pejuang-pejuang Muslim. Hal itu terlihat jelas sejak mereka memulai bertempur di kawasan, dimana milisi-milisi Syiah ini senantiasa mengangkat motto “mempertahankan tempat-tempat suci” atau “membela Syiah” tanpa pernah memperdulikan posisi geografis tempat beradanya tempat-tempat suci tersebut.

Diantara milisi Syiah yang terdiri dari mesin-mesin pembunuh asing di Damaskus antara lain milisi Mayjen Abi El-Fadhal Al-Abbas (LAFA). Milisi ini yang paling terkenal dan paling berperan dalam mempromosikan ide perang agama (Syiah-Muslim).

Pada Agustus kemarin, sebuah organisasi yang berafiliasi ke Iran mengumumkan memulai operasinya di Irak dan mengklaim mereka sudah menguasai selatan Baghdad, kemungkinan dekat Emirli.

Ada juga dari milisi-milisi Syiah ini yang tidak jelas ideologinya, namun hubungan mereka dengan kaki tangan Iran mengindikasikan kuat  pengaruh Teheran. Meskipun Iran memiliki hubungan yang sangat kuat dengan sebagian besar milisi Syiah di Irak, hanya saja elemen-elemen syiah Irak yang tidak satu ideologi secara total dengan Iran  juga dapat mengembangkan milisi-milisi khususnya.

Milisi-milisi Syiah ini terus bertambah kuat meskipun PM Nur Maliki yang beragama Syiah itu sudah dilengserkan. Ini pertanda bahwa pemerintah Irak masih sangat berhutang budi pada milisi-milisi sektarian itu. Milisi-milisi ini secara umum beraktivitas dengan bebasnya di Baghdad dan mengeksploitasi sistem demokrasi yang baru saja bergaung di Irak, lalu menguasai berbagai instansi resmi dalam rangka mendapatkan dukungan.

Milisi-milisi ini bukanlah unsur tambahan bagi negara, melainkan dia adalah negara di dalam negara. Mereka tak pernah menghargai otoritas apapun di Irak, mereka hanya patuh kepada pemimpin-pemimpin keagamaan dan Teheran. Dan saat ini yang menjadi fokus utama para milisi ini adalah menghabisi ISIS.

Kelompok-kelompok bersenjata beragama Syiah ini akan memberi pengaruh besar dalam membangun masa depan agama Syiah di Irak. Ideologi ekstrimnya dan hubungannya yang sangat rapat dengan Iran mengindikasikan, mereka akan membuka pintu selebar-lebarnya kepada Iran untuk menguasai Irak secara total, sehingga jika saja tidak segera diambil langkah-langkah yang tepat untuk menghentikan milisi-milisi ini maka itu sama artinya secarade facto kita menyerahkan Baghdad kepada Iran, sebagaimana dilansir islamion.com, Senin (22/08)

 

sumber:  Nahi Munkar

Syi’ah menebar jala syahwat

Syi’ah dan mut’ah adalah kesatuan tak terpisahkan laksana kendaraan dengan bahan bakarnya. Mustahil menjadi pengabdi Syi’ah tanpa ada praktek mut’ah (kawin kontrak). Dalam kitab Syi’ah, Tafsir Manhaj Ash Shadiqin 2/489, salah seorang imam mereka mengatakan, “Barangsiapa yang keluar dari dunia (wafat) dan dia tidak nikah mut’ah, maka dia datang pada hari kiamat sedangkan kemaluannya terpotong.” Bagi penganut Syi’ah tentu ini menjadi cambuk luar biasa untuk berlomba-lomba melakukan mut’ah sesering mungkin, bila tak ingin  datang pada hari kiamat tanpa testis kemaluan.

Dilain sisi, mut’ah tentu oleh para rahib Syi’ah dijadikan dagangan dengan pesona syahwat yang dapat memikat mereka yang lemah iman. Mut’ah menawarkan kenikmatan biaya murah dengan servis wah. Para rahib Syi’ah sibuk berimprovisasi, mengemas praktek mut’ah yang bahkan lebih hina dari pelacuran,  menjadi praktek ‘ibadah’ bertabur berkah. Na’udzubillahi min dzalik.

Import Mut’ah Ke Indonesia

Dari Shaleh bin Uqbah, dari ayahnya, “Aku bertanya pada Abu Abdullah, apakah orang yang bermut’ah mendapat pahala?” Jawabnya, “Jika karena mengharap pahala Allah dan tidak menyelisihi wanita itu, maka setiap lelaki itu berbicara padanya pasti Allah menuliskan kebaikan sebagai balasannya, setiap dia mengulurkan tangannya pada wanita itu pasti diberi pahala sebagai balasannya. Jika menggaulinya pasti Allah mengampuni sebuah dosa sebagai balasannya, jika dia mandi maka Allah akan mengampuni dosanya sebanyak jumlah rambut yang dilewati oleh air ketika sedang mandi.” Aku bertanya, “Sebanyak jumlah rambut?” Jawabnya ,” Ya, sebanyak jumlah rambut.“

Di Iran, menyalurkan syahwat biologis sangat jauh dari kata sulit. Penduduknya sudah sangat mafhum bahwa mut’ah adalah jalan utama menyalurkan libido asmara. Caranyapun relatif mudah, mereka cukup mendatangi masjid-masjid di Iran yang menyediakan fasilitas mut’ah, yaitu berupa kamar khusus mut’ah dan sekumpulan wanita yang bisa dipilih sebagai pasangan mut’ah.

Biasanya wanita-wanita itu akan ditempatkan pada bilik-bilik masjid dan siap untuk diperlihatkan kepada laki-laki yang datang. Harga nikah mut’ah bervariasi tergantung wanita mana yang dipilih dan hendak ‘memakai’ wanita itu untuk berapa lama. Hebatnya, nikah mut’ah tidak mengenal ambang batas, bisa dilakukan ribuan kali pada waktu yang sama dengan wanita yang berbeda.

Praktek keagamaan penganut Syi’ah di Iran tersebut rupanya oleh para rahib Syi’ah hendak ditransformasikan ke bumi Indonesia. Salah satu caranya, mereka mendatangi tempat-tempat pelacuran, kemudian berkhutbah di hadapan para pelacur dan pelanggannya, “Apa yang hendak kalian lakukan bukanlah perzinaan asalkan kalian mau menjalani satu syarat, yaitu mau dinikahkan secara mut’ah.” Berita ini sempat ramai menghiasi jagat media beberapa tahun silam.

Kini, mereka kian bergairah mensosialisasikan ajaran mut’ah ini secara massif dan terang-terangan. Fakta ini terkuak dengan adanya dialog terbuka antara seorang da’i Sunni Muhammad Abdurrahman Al Amiry (MAA) dengan Emilia Renita AZ (ER), isteri dedengkot Syi’ah Indonesia Jalaluddin Rakhmad.

Dialog terbuka yang diselenggarakan pada 1 Maret 2014 lalu itu membahas kebenaran ajaran Syi’ah khususnya Mut’ah. Dalam acara tersebut ER terang-terangan mengatakan bahwa dirinya adalah penganut Syi’ah sejati dan tidak mungkin mengharamkan nikah mut’ah karena dalilnya sangat kuat.

“Aku gak pernah mut’ah dan tidak minat mut’ah karena aku adalah Syi’ah yang sangat menjaga iffah (kesucian). Tapi aku tidak pernah mengatakan mut’ah itu jorok. Aku ini Syi’ah yang tidak mungkin mengharamkan nikah mut’ah, karena itu ada dalil kuat untuk menghalalkannya. Tapi aku jelaskan, aku tidak melakukannya karena tidak semua yang halal dalam al Qur’an harus kita lakukan. Nikah mut’ah adalah solusi buat para wanita menjaga iffahnya (kesuciannya).” terang ER.

Jawaban blunder ini ia berikan karena mendapat pertanyaan menohok dari MAA tentang berapa kali ER nikah mut’ah. Betapa bertolak-belakangnya jawaban isteri sang tokoh ini, dia menjunjung tinggi ajaran agamanya tapi tegas menolak mengamalkannya.

Mendengar jawaban ER yang tidak mau mut’ah lantaran menjaga kesuciannya, MAA pun langsung bereaksi, “Berarti menurut anda, Syi’ah yang mut’ah tidak menjaga kesuciannya? Berarti Imam Khumaini (Imam Besar Syi’ah dan Pemimpin Revolusi Syi’ah Iran) adalah orang yang tidak bisa menjaga iffahnya karena ia mut’ah dimana-mana tanpa malu. Dengan kata lain, Syi’ah adalah agama yang tidak menjaga iffah penganutnya karena mewajibkan mut’ah. Dan berarti andapun meyakini Syi’ah tidak memiliki kehormatan.”

Kisah Nyata Mut’ah Penganut Syiah di Bojonegoro

Kisah teranyar datang dari seorang yang berinisial YA, penganut Syi’ah di Bojonegoro. Dari kisah yang dipaparkan YA terlihat jelas betapa massifnya penetrasi mereka. YA, pria berusia 35 tahun ini berprofesi sebagai pengusaha pariwisata yang cukup maju.

Tahun 2007 lalu, YA menikah dengan sorang perempuan dan kini telah dikaruniai anak berusia 5 tahun. Kehidupan YA berubah sejak tahun 2009 setelah ia bergaul dengan komunitas Syi’ah di Bojonegoro. Komunitas Syi’ah yang diikuti YA adalah komunitas Syi’ah yang aktif menggelar kajian dan memiliki literatur Syi’ah. YA tidak sendirian, banyak kawan-kawannya yang tergabung dalam komunitas Syi’ah Bojonegoro tersebut.

Selain menggelar kajian Syi’ah secara tematik, komunitas Syi’ah yang dipimpin oleh Ustadz HF yang berasal dari Madura Jawa Timur ini rutin menggelar Kajian Madrasah Karbala yang fokus pada peristiwa pembunuhan cucu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Husain bin Ali Radhiyallahu ‘Anhu.

“Lokasi pengajiannya di rumah saudara AK, sebelah barat Masjid Al Mukhlisin, Jalan Monginsidi Bojonegoro. Kadang juga di Balai Desa Klangon Bojonegoro. Mereka juga punya radio komunitas, namanya Brain Community, tapi sudah tidak on air sekarang,” jelas sumber Fimadani.

Meski sudah 5 tahun menjadi penganut Syi’ah, YA tidak mengajak istri dan keluarganya menjadi pengikut Syi’ah. Di keluarganya, hanya ia sendiri yang menjadi pengikut aliran yang pernah difatwakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia tersebut.

Maka, ketika muncul keinginan melakukan salah satu ajaran penting Syi’ah, nikah mut’ah, tidak ada anggota keluarganya yang tahu.

Uniknya, YA tidak melakukan nikah mut’ah dengan wanita Syi’ah yang sudah lama menjadi pengaut Syi’ah. Ia memilih melakukan nikah mut’ah dengan wanita Sunni yang didoktrinnya dengan konsep keutamaan nikah mut’ah menurut Syi’ah.

“Kalau wanita-wanita itu malah tidak ikut ngaji (Syi’ah-red) sama sekali. Cuma diberi penjelasan singkat tentang mut’ah dan wanitanya mau diajak mut’ah, maka terjadi kawin mut’ah. Rata-rata cuma cinta sesaat karena bisa diajak check in hotel dan diberi mahar,” terang sumber.

Senjata yang sering dipergunakan oleh YA untuk menaklukkan calon mangsanya adalah dengan menceritakan “hadits” pegangannya. Abu Ja’far berkata “Ketika Nabi sedang Isra’ ke langit berkata, Jibril menyusulku dan berkata, wahai Muhammad, Allah berfirman, sungguh Aku telah mengampuni wanita ummatmu yang mut’ah. (Man La Yahdhuruhul Faqih jilid 3 hal 464).

Oleh karena itu, wanita-wanita yang didoktrin oleh YA pun mau melakukan nikah mut’ah dengannya. Bahkan, YA dan wanita-wanita itu melakukan pernikahan tanpa saksi dan tanpa penghulu. Pernikahan nikah mut’ah dalam Syi’ah memang bisa dilakukan dengan cara seperti itu. Salah satu dasarnya, menurut orang Syi’ah, adalah, “Dari Abu ‘Abdillah ‘alaihis-salaam tentang seorang laki-laki yang menikah tanpa adanya bukti, maka ia menjawab, “Tidak mengapa.” [Al-Kaafiy, 5/387].

Hingga kini, YA sudah melakukan nikah mut’ah dengan 7 perempuan dengan durasi yang berbeda, ada yang mingguan dan ada yang hingga satu tahun. Seluruhnya berasal dari Bojonegoro.

Wanita terakhir yang dinikah-mut’ahi oleh YA adalah EN, janda beranak satu, seorang SPG.  YA dan EN baru berkenalan 2 bulan yg lalu. Dengan jurus yang sama, YA mendoktrin EN dengan konsep nikah mut’ah Syi’ah. Ia juga kerap mengajak EN jalan-jalan dengan mobilnya. Alhasil, EN pun mau diajak nikah mut’ah oleh YA pada Oktober 2014 lalu. Tentu saja istri YA tidak mengetahui nikah mut’ah itu.

Setelah mut’ah berjalan beberapa waktu, EN menginginkan hal yang lebih. Ia ingin dinikahi YA secara permanen dan resmi di KUA. Jelas saja YA tidak mau.

“Si istri mut’ah mengancam akan mendatangi istri resminya di rumah jika tidak mau bertanggung jawab,” papar sumber Fimadani.

“Dia lain dari wanita yang dinikah mut’ah sebelum-sebelumnya, dia tergolong nekat dan berani mengadu ke istri YA jika tuntutannya tak dipenuhi,” lanjutnya. Bahkan, EN rela menunggu hingga YA menjadi duda.

Hingga kini, YA masih kebingungan menyelesaikan masalah yang dibuatnya sendiri itu. Apakah ia akan menikahi EN secara resmi, ataukah ia akan membiarkan EN membongkar pernikahan mut’ahnya pada sang istri.

(YAN-RM)

 

sumber: Risalah Mujahidin