Di bulan Ramadan, kita menahan diri dari makanan dan minuman dari matahari terbit sampai matahari terbenam, semua itu hanya demi Allah.
Tentu saja Ramadhan lebih dari itu, tetapi itulah kesan pertama yang didapat anak-anak. Jadi, Muslim merayakan kehadiran Bulan Suci, tetapi tidak (belum) semua orang menjalankan puasa.
Anak-anak kecil berlarian, anak-anak kecil meminta makanan ringan, anak-anak kecil ingin berpelukan, anak-anak kecil di waktu membaca. Banyak keluarga muda masih memiliki anak-anak kecil yang belum berpuasa. Mereka memang belum siap bergabung untuk menahan diri dari makanan dan minuman di siang hari, dan menikmati perayaan itu sendiri, namun harus ada alasan bagi anggota terkecil dari keluarga kita untuk bergabung menikmati Ramadhan pada saat yang sama.
Sedikit Resep untuk Anak-anak
Gagasan paling dasar dari Ramadhan, bahkan untuk anak-anak kecil, adalah untuk menjauhkan diri dari makanan dan minuman dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Dan salah satu dari sekian banyak manfaat dari puasa adalah kesehatan. Bagi mereka yang belum mulai berpuasa, Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menanamkan kebiasaan makan yang sehat.
Hal ini dapat menjadi rumit untuk seorang ibu yang berpuasa untuk terus mempersiapkan makanan ringan untuk anak-anak kecil mereka sepanjang hari yang panjang, tapi ini adalah resep sederhana yang akan membantu anak-anak menghargai makanan yang sehat yang akan menarik minat mereka berdasarkan makanan dari Al Qur’an.
Buah-buahan, kurma, kismis dan madu adalah beberapa rasa dari Al-Qur’an dan kebanyakan dari mereka mudah untuk dipersiapkan. Berkat makanan ringan ini, anak-anak akan menjadi lebih menghargai nikmat Allah dan belajar kebiasaan baik selama Bulan Suci. Kurma khususnya memiliki efek menenangkan pada temperamen mereka, sesuatu yang akan diapresiasi oleh setiap ibu.
Menyertakan anak-anak untuk membantu menyiapkan makanan untuk berbuka puasa juga merupakan ide yang baik jika makanannya sederhana. Setidaknya, mereka akan mampu menghargai kerja keras sebagai pengantar berbuka puasa.
Membuat Pohon Berkah
Gunakan kartu poster untuk membuat batang pohon dan membentuk daun berwarna-warni untuk anak Anda. Tanyakan kepada mereka tentang berkah-berkah yang telah mereka terima dan mintalah mereka menggambar atau menulisnya pada daun. Tempelkan kepada pohon dan amatilah pohon yang tumbuh sepanjang Ramadan.
Setelah sebulan mengumpulkan berkah dan menambahkannya ke batang pohon yang tandus, biarkan mereka mengagumi berapa banyak berkah yang mereka terima sepanjang bulan!
Ingatlah untuk menyampaikan rahmat Allah dan kasih sayang atas mereka. Juga, dalam hari-hari Ramadhan ini, berbicaralah dengan mereka tentang bagaimana cara mereka dapat “membayar” Allah untuk semua kebaikan-Nya – melalui do’a, melalui amal dan bahkan melalui perilaku yang baik.
Anak-anak bisa mendatangkan ide-ide yang paling cerdik dan akan menyenangkan untuk memikirkan bersama mereka juga. Mungkin ini bisa menjadi proyek baru bersama-sama.
Waktu Untuk Bercerita di Masjid
Jika memungkinkan, cobalah untuk bersama-sama dengan keluarga lain dan anak-anaknya yang seumuran untuk menyediakan waktu bercerita.
Hal ini dapat dilakukan di Masjid atau di rumah-rumah yang berbeda secara bergiliran. Bergiliran untuk menceritakan kisah tentang Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Tidak ada waktu seperti Ramadhan untuk menyampaikan Sirah yang mengagumkan terkait komitmen Rasulullah untuk Allah dan agama-Nya yang sempurna, Islam.
Cerita lain yang akan sangat bagus dikisahkan pada bulan ini yaitu cerita dari Al-Qur’an. Semakin anak-anak mendengar dan tahu tentang Al-Qur’an, bahkan jika mereka sangat sedikit kemampuan membacanya, semakin kuat akar Islam yang ditanam di dalam hati mereka. Ini selalu menjadi ide yang baik untuk memulai sedini mungkin dan menabur benih iman ketika mereka masih kecil dan murni.
Mengikuti Kegiatan Masyarakat
Sering membawa anak-anak ke Masjid dan bergabung di dalamnya pada semua kegiatan yang memungkinkan, juga merupakan cara yang bagus untuk mengilhami cinta Ramadan dalam diri mereka. Mengajak mereka menggelar sajadah, merapikan peralatan atau mengatur tikar untuk berbuka puasa adalah beberapa cara sederhana yang bisa menyenangkan dan mendidik anak-anak.
Kegiatan ini juga membuat Ramadhan “yang nyata,” dimana mereka dapat berhubungan baik sampai saat mereka tumbuh dewasa.
Mendengarkan Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an setiap hari adalah suatu keharusan, terutama saat Ramadhan, tetapi di samping itu, mengajak anak-anak untuk mendengarkan Al-Qur’an dapat membantu mendorong cinta mereka untuk Allah melalui penanaman Pesan dari Allah di alam bawah sadar mereka.
Bacalah Al-Qur’an di seluruh hari-hari tenang mereka dan saat mereka tertidur malam hari. Ini akan memungkinkan mereka untuk membawa pesan hingga hari berikutnya. Sebelumnya kita membangun kebiasaan membaca dan mendengarkan Al Qur’an, semakin lama efek dari Al-Qur’an akan bertahan dan mereka akan membawanya sampai dewasa.
Pemberian Kecil Ramadhan
Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memberi. Pergilah membeli barang-barang dengan anak-anak Anda dan putuskan apa yang dapat diberikan kepada orang miskin, terutama anak yatim yang mungkin menghargai pakaian dan mainan.
Membiarkan mereka mengambil dan memilih mainan dan pakaian yang mereka ingin berikan adalah cara yang baik untuk mengajarkan tindakan amal. Selain menghitung semua berkah mereka, kita juga dapat melakukan amal juga. Semakin anak-anak didorong (tanpa dipaksa) untuk memberi, semakin kurang kecenderungan mereka untuk menumbuhkan nilai-nilai materialistik di masa depan.
Dorong anak Anda untuk mengemasi barang-barang mereka dan berjalan-jalan ke Masjid atau panti asuhan terdekat bersama-sama. Ini memungkinkan anak-anak untuk berpartisipasi memberi secara bersama-sama. Mereka akan semakin menghargai pakaian dan mainan mereka.
Memulai Shadaqah Jariyah
Selain pemberian amal, dimulai pula sedekah jariyah untuk keluarga. Mengalokasikan dan menghias kotak jariyah untuk menyimpan uang receh di rumah. Doronglah anak Anda untuk menyimpannya dalam stoples dan melihat tumpukan uang jariyah selama beberapa minggu. Jariyah dapat disumbangkan ke Masjid dan ketika Ramadan berakhir dan/atau ketika jariyah sudah terisi penuh.
Satu Hari Satu Do’a…
Mengucapkan satu do’a satu hari akan mendorong anak-anak untuk meminta kepada Allah. Orang tua perlu berdo’a untuk anak-anak mereka sepanjang waktu dan cara yang baik dengan berdo’a yang keras; satu hari satu do’a untuk setiap anak.
Mendengar nama mereka disebut dalam do’a orang tuanya akan mendorong anak-anak untuk berdo’a untuk diri mereka sendiri, bahkan jika bulan Ramadhan telah berlalu, dan berdo’a untuk orang tua mereka juga.
Menggambar Grafik Mundur Idul Fitri
Selain Ramadan, buatlah anak-anak gembira tentang Idul Fitri. Buatlah grafik mundur untuk Idul Fitri dan tempelkan pada dinding di rumah. Beri tanda centang setiap hari yang lewat sehingga anak-anak dapat melihat bagaimana Ramadhan berjalan. Ini adalah cara yang baik untuk mempelajari hari dalam seminggu dan belajar bagaimana untuk mengolah angka.
Anak-anak kecil mungkin tidak berpuasa, namun mereka pasti bisa didorong untuk menghargai Ramadan. Dengan menjaga Ramadhan tetap menyenangkan dan nyata dan dengan mengajarkan mereka tentang rahmat Allah, anak-anak akan tumbuh untuk menghargai Bulan Suci sebagai salah satu yang spesial dan menarik, juga salah satu bulan yang diberkahi dengan kehadiran orang tua mereka, membuat mereka merasakan Ramadhan sebagai Bulan yang sangat Suci, sekalipun jika mereka ngemil sepanjang hari.
Diterjemahkan dari tulisan Maria Zain, Penulis lepas, UK dalam onislam.net
(fauziya/muslimahzone.com)