SEGALA puji bagi Allah yang telah mengumpulkan kita bersama keluarga kita. Sehingga ketenangan, kenyamanan, kebahagiaan kita dapatkan dalam keluarga kita.
Tentunya kita ingin keluarga kita kekal hingga surga kelak. Tidak terpisah di akhirat kelak. Maka menjadi tugas bagi kita, setiap kepala keluarga, untuk melindungi diri dan anggota keluarga dari api neraka.
Dikutip dari Ibnu Katsir, beberapa atsar salaf tentang ayat: “Quu Anfusakum Wa Ahlikum Naroo” (QS. At Tahrim: 6)
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Mansur, dari seorang lelaki, dari Ali ibnu Abu Talib Radliyallahu ‘Anhu, beliau berkata “Makna yang dimaksud ialah didiklah mereka dan ajarilah mereka”.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata “Yakni amalkanlah ketaatan kepada Allah dan hindarilah perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah, serta perintahkanlah kepada keluargamu untuk berzikir, niscaya Allah akan menyelamatkan kamu dari api neraka”.
Sedangkan Mujahid mengatakan, “Yaitu bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah”.
Qatadah mengatakan, “Engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan engkau cegah mereka dari perbuatan durhaka terhadap-Nya. Dan hendaklah engkau tegakkan terhadap mereka perintah Allah dan engkau anjurkan mereka untuk mengerjakannya serta engkau bantu mereka untuk mengamalkannya. Dan apabila engkau melihat di kalangan mereka terdapat suatu perbuatan maksiat terhadap Allah, maka engkau harus cegah mereka darinya dan engkau larang mereka melakukannya”.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak dan Muqatil, bahwa sudah merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim mengajarkan kepada keluarganya baik dari kalangan kerabatnya ataupun budak-budaknya– hal-hal yang difardukan oleh Allah dan mengajarkan kepada mereka hal-hal yang dilarang oleh Allah yang harus mereka jauhi.
Hal ini selaras dengan sabda Nabi Shallallaahu Alaihi Wasallam yang memerintahkan agar setiap orangtua (terutama ayah) untuk menyuruh/memerintahkan anak-anaknya mendirikan sholat sedari kecil. Rasulullah bersabda, “Perintahkanlah kepada anak untuk mengerjakan salat bila usianya mencapai 7 tahun; dan apa apabila usianya mencapai 10 tahun, maka pukullah dia karena meninggalkannya” (HR. Abu Dawud).
Memelihara diri dan keluarga dari api neraka, sesuai perintah Allah ini, akan sangat berdampak positif bagi bukan hanya kehidupan pribadi dan keluarga, namun juga kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Yaitu apabila tiap kepala keluarga muslim yang ada di Indonesia menjunjung tinggi syariat Allah ini, niscaya semua keluarga muslim di negeri ini akan menjaga sholat mereka. Dan terwujudlah masyarakat Islami, bahkan bangsa dan negara islami. Yakni masyarakat atau bangsa yang mendirikan sholat dan menjaganya.
Melindungi diri dan keluarga dari api neraka tidak hanya dengan melaksanakan perintah Allah Azza Wa Jalla, juga dalam bentuk menjaga diri dan keluarga dari hal-hal yang diharamkan Allah Azza Wa Jalla. Dari aspek tauhid, ibadah, hingga akhlak atau adab terhadap lingkungan. Hendaknya setiap kita memerhatikannya.
Persiapkanlah diri dengan ilmu agama. Terutama ilmu yang kaitannya dengan fardhu ain, atau kewajiban yang dibebankan tiap jiwa. Dan mulailah dari Tauhid. Dengan memahami tauhid, InsyaAllah akan terhindar dari syirik. Kemudian ilmu tentang ibadah yang fardhu ain. Maka dengan ilmu yang kita pelajari dan kemudian pahami, kita bisa mendidik diri dan keluarga kita agar terhindar dari Neraka.
Semoga Allah kumpulkan kita bersama keluarga kita di surgaNya kelak yang kekal abadi. [Quraniy]