Setidaknya 17 ribu bayi dari keluarga pengungsi Suriah lahir di Turki sejak perang Suriah pecah. Otoritas Penanganan Darurat dan Bencana Turki (AFAD) menyatakan mereka menyediakan makanan khusus bagi pengungsi yang sedang hamil dan menyusui di pusat layanan ibu dan anak di seluruh wilayah Turki.
Turki sendiri merupakan penampung pengungsi Suriah terbesar saat ini, sekiat tiga juta jiwa. Sejauh ini pula, Tukri telah mengeluarkan biaya hingga 12 miliar dolar AS untuk membantu para pengungsi Suriah. Bantuan komunitas internasional sejauh ini sudah mencapai 512 miliar dolar AS. AFAD juga mengirim sekitar 1,63 miliar lira Turki (520 juta dolar AS sebagai bantuan kemanusiaan ke Suriah sejak perang di sana pecah.
Setidaknya, ada 82 ribu anak-anak Suriah sudah bersekolah di pusat pengungsian di Turki. Kerja sama Kementerian Pendidikan Turki dengan AFAD memastikan 310 ribu anak-anak Suriah mulai usia laik bersekolah di TK hingga SMA tak turun ke jalan dan disekolahkan dengan baik, demikian dilasir Middle East Eye, Rabu (2/11).
Setidaknya, sudah 115 ribu pengungsi Suriah yang sudah mendapat pekerjaan pasca mengikuti sertifikasi aneka keterampilan yang diorganisasi AFAD. Sementara kaum ibu dari sebagian pengungsi sudah dilibatkan dalam aneka kegiatan seperti membantu kegiatan AFAD. Staf AFAD bahkan mulai mengedukasi para pengungsi soal pentingnya menikah di usia muda dan poligami.
Berdasarkan catatan AFAD, tak kurang dari 400 ribu warga Suriah tewas sejak perang pecah di Suriah. 13,5 juta warga Suriah bertopang pada bantuan sosial, 6,1 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan 4,8 juta orang terpaksa mengungsi.
AFAD sudah mendirikan 26 pusat pengungsian di seluruh wilayah Turki dan menyediakan bantuan fisik, sosial, dan psikologis bagi para pengungsi. Berdasarkan data Badan Pengungsi PBB, Turki merupakan penampung terbesar pengungsi dari Suriah, termasuk pengungsi anak-anak.