Delapan pria akan melakukan perjalanan darat untuk menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Bukan menggunakan bus atau mobil, melainkan mengayuh sepeda dari London, Inggris selama kurang lebih enam pekan.
Delapan pesepedah ini akan berangkat hari ini, Jumat (14/7). Dilansir Alarabiya, perjalanan tersebut juga bertujuan penggalangan dana untuk bantuan medis di Suriah. Mereka berharap bisa mengumpulkan satu juta poundsterling.
Perjalanan akan dimulai dari London timur, kemudian menuju New Haven. Mereka akan menggunakan ferry untuk mencapai Dieppe, Prancis.
Dari sana, mereka mengayuh sepeda sepanjang Paris, Swiss, Jerman, Austria, Liechtenstein dan masuk Italia.
Di Venice, mereka akan menggunakan ferry untuk menyebrang ke Igoumenitsa, Yunani. Kemudian sepeda kembali dikayuh sepanjang Yunani hingga tiba di bandara. Mereka akan menyebrangi lautan dengan pesawat untuk mencapai Alexandria, Mesir.
Perjalanan dilanjutkan di sepanjang Mesir hingga tiba di Hurghada untuk kembali menggunakan ferry. Mereka akan berlabuh di Yanbu, Arab Saudi. Ini bukan akhir perjalanan.
Mereka akan kembali bersepedah dari Yanbu ke Madinah untuk bergabung dengan saudara-saudara Muslim lainnya dari seluruh dunia. Para pesepedah itu yakin perjalanan ini akan membawa rahmat.
Siapa pun bisa mendonasikan uang dalam program Hajj Ride ini. Semua dana akan disumbangkan untuk layanan darurat Suriah. Perjalanan sepeda tersebut merupakan kerjasama organisasi Human Aid dan organisasi lainnya di Inggris juga Malaysia.
Sejak April lalu, organisasi-organisasi ini telah mengirim 80-85 ambulans ke Suriah. Dana yang diperoleh dari donasi Hajj Ride akan menambah keperluan medis yang dibutuhkan.
Pendiri dan pengusung Hajj Ride, Abdul Wahid mengatakan rencana ini sudah memenuhi pikirannya sejak ia jadi mualaf 11 tahun lalu.
“Saya cinta bersepedah dan ingin berhaji, saya juga ingin membantu banyak orang,” kata dia pada Alarabiya.
Ia yakin, perjalanan London-Madinah sangat mungkin. Ia semakin yakin setelah ikut parade sepeda dari London ke Paris pada 2015 lalu.
Selama perjalanan, Wahid dan rekan-rekannya juga akan berkampanye untuk meningkatkan kepedulian pada korban perang di Suriah.
Beberapa rekannya itu diantaranya tiga orang Bengali-Ingris, empat orang Pakistan-Inggris dan satu orang asli Inggris. Motivasi mereka beragam, namun dengan niat sama yakni beribadah.
“Semangat haji kadang sudah lama hilang, dulu orang-orang merasakan keistimewaan karena perjalanannya kadang memakan waktu hingga
setengah tahun,” katanya. Wahid dan rekannya ingin mengingatkan kembali pada perjuangan tersebut.
Selain kampanye soal bantuan medis Suriah,mereka juga akan meningkatkan kesadaran untuk aktif berolahraga. Penyakit jantung dan
diabetes adalah masalah utama di banyak negara Muslim dan Inggris. Sehingga mereka berharap orang-orang akan lebih peduli pada kesehatannya.