Berikut cara bertaubat dari dosa Menurut Imam al-Qusyairi. Manusia tidak ada yang bisa lepas dari dosa dan terjerumus ke dalam hitamnya dosa. Baik itu dosa besar maupun dosa kecil. Baik itu yang disengaja ataupun tidak disengaja. Pendek kata manusia tempat berlabuh kesalahan, kekhilafan, dan dosa.
Doa yang dikerjakan manusia terhubung dalam dua hal. Dosa yang berkaitan dengan hak Allah, seperti meninggalkan shalat, tidak berpuasa, atau lalai dalam beribadah lain. Pada sisi lain, ada juga dosa yang berkaitan dengan hak manusia, misalnya saja dosa karena membunuh nyawa manusia tanpa hak, mencuri barang milik orang lain, menganiaya sesama manusia, menggibah manusia dan membicarakan aib orang lain.
Meskipun manusia sering dan pernah jatuh dalam kubangan dosa, maka sebaik-baiknya manusia bertaubat dan meminta ampunan atas segala dosa yang pernah dilakukan. Pasalnya, dengan bertaubat maka orang tersebut akan mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam QS. At-Tahrim ayat 8 , Allah berfirman sebagai berikut:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ yā
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia;
Sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. At-Tahrim: 8)
Taubat nasuha merupakan taubat yang akan diampuni Allah. Kendatipun dosa dilakukan adalah dosa besar. Dengan bertaubat maka Allah akan mengampuni dosa tersebut. Akan tetapi untuk mencapai taubat nasuha ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan.
Menurut Imam Abi al-Qasim al-Qusyairy, dalam kitab yang berjudul al-Risalah al-Qusyairiyah, halaman 127, bahwa syarat taubat nasuha ada tiga macam. Pertama, menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Penyesalan terhadap dosa yang telah dilakukan merupakan tahapan awal dalam proses melaksanakan taubat.
Kedua, meninggalkan kesalahan dalam keadaan apapun. Setelah menyesal, seorang yang ingin bertaubat harus meninggalkan dosa yang telah ia lakukan. Pasalnya, penyesalan saja tak cukup, jika kemudian dosa itu diulangi kembali.
Syarat taubat yang ketiga adalah berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat tersebut. Setelah menyesal, lalu meninggalkan dosa, maka yang orang taubat harus berjanji tidak akan jatuh dalam dosa lagi.
شرط التوبة حتى تصح ثلاثة اشياء: الندم على ما عمل من المخالفات، و ترك الزلة في الحال، و العزم على ان لا يعود إلى مثل ما عمل من المعاصي. فهذه الاركان لا بد منها، حتى تصح توبته.
Artinya: Bahwa syarat sampai diakui sebagai tobat yakni melingkupi tiga hal. Pertama, menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan kesalahan dalam keadaan apapun dan ketiga menetapkan atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa. Maka rukun-rukun ini adalah wajib, agar tobatnya menjadi sah
Sementara itu dalam Syekh Abu Bakar Syatha dalam kitab yang berjudul Kifayat Al-Atqiya’ halaman 46 menjelaskan ada satu syarat lagi jika ingin taubat nasuha. Satu syarat lagi itu berkaitan dengan dosa terkait haq adami [ urusan dosa dengan manusia], yaitu harus bebas dari hak manusia lain.
Misalnya, seorang yang mencuri, ketika ingin taubat harus mengembalikan barang curian, atau dosa mengghibah orang lain seyogianya meminta maaf. Simak penjelasan dalam kitab Kifayat al Atqiya;
والبراءة من جميع حقوق الآدميين
Artinya: Seseorang harus bebas dari semua hak-hak adami.
Ketika empat syarat tersebut telah dicapai, maka dosa dan kesalahan tersebut akan diampuni dan dimaafkan oleh Allah yang Maha Agung. [Baca juga: Ini Doa Taubat Nasuha dari Imam Al-Ghazali]
Demikian penjelasan terkait cara bertaubat dari dosa menurut Imam al-Qusyairi. Semoga bermanfaat.