Nabi Muhammad SAW memaknai tidur seperti mati kecil. Karenanya, beliau saat tidur menyiapkan diri untuk menghadap Allah SWT dan mengistirahatkan badannya.
“Itulah adab Nabi tidur sehingga tidur itu dijadikan sebagai istirahat dan tidurpun bagian dari ibadah untuk mendapatkan tenaga yang prima dalam beribadah kepada Allah,”kata Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis kepada ROL, Rabu (19/8)
Ustaz Cholil menuturkan, sebelum Nabi tidur biasanya beliau membersihkan diri. Nabi selalu tidur diawal malam setelah menunaikan Shalat Isya. Rasulullah sangat tidak suka dan marah kepada orang yang mendahulukan obrolan ketimbangan shalat Isya.
“Setelah shalat Isya Nabi langsung tidur. Nabi setiap mau tidur bersuci dari hadats kecil dengan berwudhu dan tak pernah lupa untuk berdoa,”kata Cholil menjelaskan.
Rasulullah mencuci tiga kali tangan dan wajahnya baru nabi berbaring memiringkan badan ke rusuk sebelah kanan serta menghadap kiblar. Pada saat itu nabi membaca doa seperti ayat Kursi, Al falaq, An-nas lalu doa tidur.
“Rasulullah itu tidur cepat dan cepat bangun. Tidur menghadap kiblat dan miring dengan berbantal tangan kanannya”
Sebelum tidur, rasulullah selalu membersihkan tempat di mana beliau tidur. Sehingga nabi tidur di atas tempat yang bersih. Selepas tidur, tengah malam beliau pun tak lepas membaca doa bahkan nabi memulai dengan mencuci tangannya karena pada saat tidur manusia tidak mengetahui apa yang disentuh oleh tangannya.