Kunjungan Menteri Agama Yaqul Cholil Qoumas bersama jajarannya ke Arab Saudi mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari sudah aktifnya kembali sistem E-visa umroh Indonesia.
“Akhirnya usaha kunjungan Menag dan Jajaran Kemenag ke KSA mulai membuahkan hasil,” Ketua Umum AMPHURI Firman M Nur saat dihubungi Republika, Rabu (8/12).
Firman M Nur mengatakan, E-Visa Umroh bagi Indonesia sudah aktif dan dapat diproses mulai tanggal 7 Desember 2021. Bahkan visa umroh untuk umroh sudah keluar dan artinya siap berangkat.
“Alhamdulillah proses e-visa Umroh Indonesia sudah aktif. Bahkan sudah ada yang keluar visa Umroh nya,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Firman perlu dilakukan pemeriksaan adalah memastikan singkronisasi barcode sertifikat Vaksinasi Covid-19 di Peduli lindungi dapat diakses oleh pihak KSA dengan baik dan jelas. Sehingga tidak perlu harus karantina lima hari, sebagaimana dalam edaran Kementrian Haji KSA bahwa bukti autentik vaksinasi adalah sertifikat vaksin dalam bentuk elektronik dengan QR barkode.
“Amphuri mengapresiasi usaha Kemenag yang sampai saat ini terus mengusahakan barkode vaksinasi Indonesia dapat diakses dengan mudah saat ketibaaan di KSA,” katanya.
Sehingga nantinya jamaah umroh Indonesia maksimal hanya dikarantina tiga hari bagi kelompok yang menggunakan vaksinasi Sinovac dan Sinofarm, dan kelompok yg menggunakan vaksinasi Moderna, Frazier Dan astrazeneca tidak perlu dikarantina.
“Jamaah yang menggunakan Moderna, Frazier Dan Astrazeneca dapat langsung melaksanakan kegiatan ibadah ditanah suci,” katanya.
Firman menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang telah bekerja keras agar jamaah umroh asal Indonesia ini dapat segera diberangkatkan. Kini jamaah sudah siap berangkat setelah dua tahun menunggu.
“Amphuri mengapresiasi kunjungan kerja Menag dan jajaran Kemenag mulai berhasil,” katanya.