Calon jamaah haji harus memiliki mempersiapkan ilmu agar ibadah haji yang dijalankannya sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW. “Seorang yang hendak melaksanakan ibadah haji, di samping bekal materi, ia perlu mempersiapkan bekal ilmu yang cukup,” kata H Aswanto Muhammad, Lc dalam tulisannya Haji dan Urgensi Ilmu.
Menurutnya ilmu yang dibutuhkan jamaah haji minimal ada dua hal:
1. Ilmu tentang pelaksanaan ibadah haji.
Wajib baginya mempelajari tata cara haji Rasulullah SAW, mulai dari tata cara berihram, thawaf, sa’i, wukuf, sampai melontar jumrah. Tidak cukup mengerjakan amalan-amalan tersebut hanya karena dikerjakan orang lain tanpa mengetahui dasarnya dari Rasulullah Saw.
2. Ilmu tentang hukum-hukum dan adab-adab yang berkaitan dengan safar (perjalanan). Misalnya; bagaimana tata cara bersuci (wudhu’ dan tayamum), sholat (jamak dan qasar) dalam perjalanan, doa dan zikir yang dianjurkan selama perjalanan haji hingga pulang ke tanah air, serta adab dan akhlak yang patut dijaga selama berada di tanah haram (Makkah dan Madinah).
Menurutnya terdapat banyak ayat di dalam Alquran di mana Allah memuji orang-orang yang berilmu dan mengangkat kedudukan mereka lebih dari yang lain. Demikian juga dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, cukup banyak sabda beliau yang menganjurkan umatnya untuk berilmu.