Dalam Alquran, Ilyas adalah seorang nabi dan rasul yang diutus oleh Allah kepada kaumnya, Bani Israil. Sayangnya, mereka tak mau menerima ajakan dan dakwah Nabi Ilyas untuk menyembah Allah SWT. Sebaliknya, mereka malah menyembah dan memuja berhala yang bernama Baal.
Secara lengkap, kisah Nabi Ilyas dijelaskan dalam Alquran surah Ashshaaffaat [37]: 123-132. ”Sesungguhnya, Ilyas adalah salah seorang dari rasul-rasul. (Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal (berhala) dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’
Maka, mereka mendustakannya karena itu mereka akan diseret (ke neraka). Kecuali, hamba-hamba Allah yang ikhlas (menyembah Allah). Kami tinggalkan nama baiknya sampai kepada umat yang kemudian. Selamat dan sejahtera bagi Ilyas. Begitulah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk golongan hamba Kami yang mukmin.”
Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Al-Qur’an, Ilyas diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil di daerah Ba’labak (Heliopolis: Kota Matahari). Hal yang sama juga disampaikan Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam karyanya Athlas Tarikh al-Anbiya’ wa al-Rusul (Atlas Sejarah Nabi dan Rasul). Menurut Sami al-Maghluts, Nabi Ilyas diutus oleh Allah di daerah Baalbek (Ba’labakha) yang terletak di daerah sebelah barat Damaskus (Suriah), yang kini masuk wilayah Lebanon. Hal ini juga diperkuat oleh keterangan Ibnu Katsir dalam Qishash al-Anbiya’. Sumber lainnya menyebutkan, Baalbek terletak di sebelah timur Kota Lebanon sekarang ini.
Nabi Ilyas (sekitar 910-850 SM) merupakan keturunan keempat dari Nabi Harun. Ia adalah putra Yasin bin Fanhash bin Aizar bin Harun. Bila diteruskan, namanya akan bersambung ke garis keturunan Ibrahim AS dari Nabi Ishak AS. Kaumnya adalah keturunan Bani Israil.
Menurut seorang sejarawan, Baysir Mahjub al-Saudah, dalam kitabnya Jauber, Tarikhuha wa Hadliruha, umat Nabi Ilyas adalah bangsa Yahudi yang menyebar di Baalbek (Ba’labakha). Menurut sejumlah keterangan, kota ini bernama Fenesia (Phoenisia). Dalam Ensiklopedia Islam untuk Pelajar, disebutkan bahwa kota itu berada di daerah Lebanon.
Penduduk Fenesia awalnya dihuni oleh para pelaut terkenal. Negeri mereka terletak di dekat laut. Namun, mereka tidak beriman kepada Allah. Mereka menyembah patung-patung. Salah satu yang paling dipuja adalah Baal. Sampai sekarang, masih ada sebuah bangunan altar bernama Heliopolis yang diyakini sebagai tempat penyembahan bangsa Fenesia kepada Dewa Baal. Nama Kota Baalbek sendiri diambil dari nama Baal, dewa bangsa Fenesia yang merupakan seorang wanita.
Karena kebobrokan kaum Bani Israil sepeninggal Nabi Sulaiman AS, Allah mengutus Ilyas untuk menyadarkan kaumnya agar beriman kepada Allah. Namun, ajakan dan dakwah Ilyas bertepuk sebelah tangan. Kaumnya justru menolak dakwah Nabi Ilyas. Bahkan, mereka berencana membunuh Ilyas.
Selama bertahun-tahun, Ilyas berdakwah dan mengajak kaumnya untuk menyembah Allah. ”(Ingatlah) ketika dia berkata kepada kaumnya, ‘Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal (berhala) dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?’ Maka, mereka mendustakannya karena itu mereka akan diseret (ke neraka). Kecuali, hamba-hamba Allah yang ikhlas (menyembah Allah).” (QS Ashshaaffaat [37]: 124-128).
Mereka mendustakan dakwah Nabi Ilyas. Mereka pun berusaha mengejarnya dan membunuhnya. Namun, rencana busuk mereka tercium oleh Nabi Ilyas. Ilyas pun segera meninggalkan kaumnya yang berada dalam kedurhakaan.