Allah Swt Berfirman :
ٱلرَّحۡمَٰنُ – عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ – خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ
“(Allah) Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia.” (QS.Ar-Rahman:1-3)
Surat Ar-Rahman adalah surat yang memiliki bermacam kemuliaan dan keagungan. Tak hanya itu, banyak pula fadilah dan keutamaan yang luar biasa bila kita membacanya.
Uniknya, dalam ayat ini Allah Swt mendahulukan nikmat pengajaran Al-Qur’an sebelum nikmat penciptaan manusia.
عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ – خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ
“Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia.”
Karena Al-Qur’an berisi tentang kehidupan Ruh, sementara penciptaan manusia berkaitan dengan kehidupan jasad.
Lalu apa nilai jasad tanpa Ruh?
Karena itu Allah Swt menamakan Al-Qur’an sebagai Ruh.
Allah Swt berfirman :
وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِي مَا ٱلۡكِتَٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) rµh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus.” (QS.Asy-Syura:52)
Maka jelas siapapun yang menjauh dari Al-Qur’an dan berpaling darinya maka dia lah manusia yang “kehilangan” Ruhnya.
Dia tuli walau telinganya bisa mendengar…
Dia bisu walau lisannya bisa berbicara…
Dia buta walau matanya bisa melihat…
صُمُّۢ بُكۡمٌ عُمۡيٞ فَهُمۡ لَا يَرۡجِعُونَ
“Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.” (QS.Al-Baqarah:18)
Dia sebenarnya adalah mayat walau berjalan di atas bumi…
إِنَّكَ لَا تُسۡمِعُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَلَا تُسۡمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوۡاْ مُدۡبِرِينَ
“Sungguh, engkau tidak dapat menjadikan orang yang mati dapat mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka telah berpaling ke belakang.” (QS.An-Naml:80)
Selama Al-Quran adalah kitab petunjuk, cahaya, rahmat serta barokah maka siapapun yang menjauh darinya maka ia menjauh dari sifat-sifat itu. Lalu bagaimana seseorang dapat hidup tanpa petunjuk, cahaya, rahmat dan barokah?
Semoga bermanfaat…