ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt, Dzat yang tiada pernah tidur, senantiasa terjaga mengatur segala apa yang ada dan mencukupi rezeki seluruh makhluk-Nya. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kelak kita akan kembali. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, janganlah membatasi karunia Allah Swt dengan keterbatasan kita. Kita ini memang terbatas, serba terbatas dalam segala hal. Tapi Allah tidak terbatas kekuasaan dan karunia-Nya.
Sebagai contoh, sebagian besar orang yang berangkat ibadah umroh adalah berangkat tidak seratus persen dengan biaya sendiri. Secara syariat, ada beberapa karyawan sebuah toko kue yang diberangkatkan umroh oleh pemilik toko. Ada yang dibiayai oleh anaknya, ada yang dibiayai oleh atasannya, ada yang dibiayai oleh orangtuanya, dan lain sebagainya.
Demikian juga dalam hal lainnya. Kita sering mengira bahwa merasa tidak mungkin mendapatkan karunia ini, tidak mungkin merasakan karunia itu disebabkan merasa tidak memiliki kemampuan baik secara finansial, secara ilmu, secara fisik atau aspek lainnya. Padahal ada seorang ibu yang sudah berusia lanjut, kakinya sudah tak mampu berjalan sehingga memakai kursi roda untuk bergerak.
Namun, atas izin Allah, ibu ini bisa menunaikan ibadah umroh. Padahal secara fisik ibu ini merasa tidak akan mampu, meski secara hitungan finansial mampu. Bahkan, sang ibu bisa berangkat umroh dengan membawa serta tiga orang pendampingnya. Sedangkan ketiga pendamping ini merasa tidak mampu umroh secara finansial, namun dibiayai oleh sang ibu. Maasyaa Allah.
Demikianlah Allah melimpahkan karunianya kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam cara yang seringkali tidak diperkirakan. Allah Swt berfirman, “Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir [35]: 3)
Allah Swt juga berfirman dalam sebuah hadits qudsi, “Wahai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku, kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika dimasukkan ke dalam lautan.” (HR. Muslim)
Saudaraku, keterbatasan hanyalah milik makhluk. Sedangkan Allah maha luas kuasa-Nya tanpa batas. Penting bagi kita untuk selalu berbaik sangka dan tidak berputus asa akan rohmat dan karunia-Nya.WAllahualam bishowab. [smstauhiid]