Akhir-akhir ini masyarakat mulai menggunakan air susu dan air kencing unta sebagai obat berbagai macam penyakit sebagaimana saran Nabi Saw dalam hadits shohih riwayat Imam Bukhori dan Muslim. Dan ternyata banyak yang mendapatkan kesembuhan dengan cara meminum air susu dan air kencing unta. Lalu bagaimanakah pendapat para ahli teknologi medis moderen tentang air susu dan air kencing unta yang telah 14 abad disabdakan oleh Nabi.
Riset Ilmiah Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid
Setelah menghabiskan waktu lebih dari lima tahun penelitian di laboratorium, Dr. Faten Abdel-Rahman Khorshid, ilmuwan Saudi yang juga staf King Abdul Aziz University (KAAU) dan Presiden Tissues Culture Unit di Pusat Penelitian Medis King Fahd itu, menemukan bahwa partikel nano dalam air seni hewan unta dapat melawan sel kanker dengan baik.
Penelitiannya diawali dengan eksperimen menggunakan air seni unta, sel kanker yang ada di organ paru-paru seorang pasien, serta tikus yang disuntikkan sel kanker leukimia dan air seni unta.
Berbicara kepada Saudi Gaette Dr. Khorshid mengatakan, ia terinspirasi oleh saran pengobatan dari Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwa air seni unta mengandung zat alami yang bisa membasmi sel berbahaya, serta menjaga sel-sel sehat pada pasien pengidap kanker.
“Pengobatan ini bukan sebuah penemuan baru, melainkan diambil dari warisan peninggalan Nabi kita,” katanya. Dalam sebuah hadits dari Bukhari (2855) dan Muslim (1671) dikatakan, beberapa orang datang ke Madinah dan jatuh sakit dengan perut yang membesar. Rasulullah menyuruh untuk mencampur susu unta dengan air seninya, kemudian diminum. Setelah itu mereka pun sembuh. Perut yang bengkak mengindikasikan kemungkinan adanya edema, penyakit liver, atau kanker.
Dari Anas bin Malik berkata, “Beberapa orang dari ‘Ukl atau ‘Urainah datang ke Madinah, namun mereka tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau lalu memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air kencing dan susunya. Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta (zakat), ketika telah sembuh, mereka membunuh pengembala unta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa unta-untanya. Kemudian berita itu pun sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelang siang. Maka beliau mengutus rombongan untuk mengikuti jejak mereka, ketika matahari telah tinggi, utusan beliau datang dengan membawa mereka. Beliau lalu memerintahkan agar mereka dihukum, maka tangan dan kaki mereka dipotong, mata mereka dicongkel, lalu mereka dibuang ke pada pasir yang panas. Mereka minta minum namun tidak diberi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dan juga Hadist Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah bersabda :
إِنَّ فِي أَبْوَالِ الْإِبِلِ وَأَلْبَانِهَا شِفَاءً لِلذَّرِبَةِ بُطُونُهُمْ
“Sesungguhnya dalam air kencing unta dan susunya bisa untuk mengobati sakit perut mereka (rusak pencernaannya)“. (HR. Ahmad, Thabrani dan Thohawi)
Lebih lanjut Dr. Khorshid mengatakan bahwa ia bukan dokter, melainkan seorang ilmuwan yang pekerjaannya meliputi melakukan persiapan dan percobaan terhadap obat-obatan di laboratorium, serta mengawasi pembuatan, percobaan dan pemberian obat kepada pasien.
“Kami telah meneliti dan mengkaji (air seni unta) selama tujuh tahun. Selama itu kami telah mengujicobakan efektivitas air seni unta untuk melawan sel kanker sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh International Cancer Institute,” katanya menjelaskan.
Menurut hasil studinya yang telah diterbitkan perihal masalah tersebut, uji klinis yang dilakukan timnya terhadap pasien menunjukkan bahwa obat (dalam bentuk kapsul dan sirup) yang diberikan, tidak memberikan efek samping yang berbahaya.
Pada kasus seorang pasien relawan pengidap kanker paru-paru, obat yang diberikan mampu memperkecil ukuran tumor hingga setengahnya hanya dalam waktu satu bulan. Sang pasien dan beberapa orang lain yang sama, penyakitnya sekarang ini masih dalam perawatan.
Dengan memperhatikan saran yang ditemukan dalam hadits tersebut, Dr. Khorshid mengkombinasikan sejumlah susu dan air seni unta untuk membuat obatnya dan fokus pada beberapa jenis kanker tertentu, seperti kanker paru-paru, kanker darah, kanker perut, kanker usus besar, tumor otak, dan kanker payudara.
Ia menyarankan seluruh pasien relawan untuk menggunakan susu dan air seni unta segar. Keduanya diminum secara terpisah dalam jangka waktu tertentu, dan kemudian digabung.
Penyakit lain yang diteliti meliputi vitiligo (kurangnya zat warna pada sejumlah tempat di kulit), eksim, dan psoriasis (penyakit autoimune yang mempengaruhi kulit dan persendian).
Namun, Dr. Khorshid hanya akan memberikan resep pengobatan itu kepada pasien di luar pasien relawan, jika perusahaan farmasi sudah memiliki izin untuk obat tersebut. Sekarang ini obatnya masih dalam proses pengujian.
“Kami menyediakan obat dalam bentuk salep, kapsul, sirup, shampo, sabun dan gel untuk mengobati penyakit-penyakit yang sudah disebutkan, jika sudah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan dan diproduksi massal oleh pabrik farmasi,” katanya.
Hasil kajian Dr. Khorshid telah mendapat persetujuan formal dari Komite Etika Penelitian Ilmiah di KAAU.
Penelitan itu juga menghasilkan medali emas bagi tim peneliti atas inovasinya, yang diberikan oleh Kerajaan pada tahun 2008. Dan obatnya terpilih sebagai salah satu dari enam inovasi terbaik dari 600 inovasi yang diajukan dalam International Innovation and Technology Exhibition (ITEX) 2009 yang diselenggarakan di Malaysia pada bulan Mei.
Riset Dr Abdulrahman Al-Qassas Tentang Air Kencing Unta
Selain Dr.Khorshid juga ada Dr Abdulrahman Al-Qassas, seorang peneliti di Universitas Ummul Qura, Mekkah menegaskan lagi bahwa susu dan kencing unta dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya hepatitis, penyakit gula (diabetes) dan penyakit kulit.
“Hasil penelitian mutakhir telah membuktikan bahwa susu dan kencing unta dapat menyembuhkan sejumlah penyakit,” paparnya.
Menurutnya, pengobatan tergantung dari kondisi pasien. “Ada yang hanya memerlukan air kencing unta dan ada pasien yang cukup dengan susu unta saja. Sebagian pasien perlu mendapat pengobatan dengan mencampur susu dan kencing unta.”
Al-Qassas juga, menyebutkan beberapa penyakit perut lainnya yang dapat disembuhkan dengan air kencing binatang yang sering juga disebut “safinah al-sahra” (kapal padang pasir) itu.
Dalam kesempatan itu, Al-Qasas menjelaskan secara rinci hadis-hadis Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam di dalam agama Islam tentang khasiat air seni dan susu unta tersebut yang diperkuat dengan berbagai penelitian yang dilakukan para ahli belum lama ini.
Kalangan ulama agama Islam Islam sejak lama telah mengumpulkan hadist yang berkaitan dengan tib (medis) dan memasukkan dalam katagori hadist mukjizat ilmiah yang dapat dibuktikan kebenarannya lewat penelitian ilmiah mutakhir. (Alquin/BaitulMaqdis.com)
BAITUL MAQDIS