Berapa Kali Kita Mengkhatamkan Al-Quran?

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sifat Rasulullah, para sahabat, salafuna shaleh, dan orang-orang mukmin yang memiliki ketakwaan kepada Allah, Nabi menganjurkan mengkhatamkan sebulan sekali

Hidayatullah.com l DI SAAT kecil, kita sering rajin ke masjid, mushollah untuk membaca al-Quran hingga sampai khatam. Tradisi mengkhatamkan Al-Quran adalah tradisi masyarakat muslim Indonesia yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun.

    عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ – قَالَ : وَمَا الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ

    .(رواه الترمذي : 2872 – سنن الترمذي – بَاب مَا جَاءَ أَنَّ الْقُرْآنَ أُنْزِلَ عَلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ – الجزء : 10 – صفحة : 202)

“Dari Ibnu Abbas r.a., beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ. “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi: 2872, Sunan Tirmidzi, Bab maa jaa-a annal-Qur’an unzila ‘alaa sab’ati ahruf, juz 10, hal.202).

Generasi sahabat dapat menjadi generasi terbaik (baca; khairul qurun) adalah karena mereka memiliki ihtimam yang sangat besar terhadap Al-Qur’an. Sayid Qutub dalam bukunya Ma’alim Fii Ath-Thariq menyebutkan tiga faktor yang menjadi rahasia mereka mencapai generasi terbaik seperti itu.

Pertama karena mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber pegangan hidup, sekaligus membuang jauh-jauh berbagai sumber-sumber kehidupan lainnya. Kedua, ketika membacanya mereka tidak memiliki tujuan-tujuan untuk tsaqafah, pengetahuan, menikmati keindahan ataupun tujuan-tujuan lainnya.

Namun tujuan mereka hanya semata-mata untuk mengimplementasikan apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliyah.

Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan, yang sama sekali terpisah dengan masa lalu, baik yang bersifat pemikiran ataupun kebudayaan.

Tilawatul qur’an; itulah kunci utama kesuksesan mereka. Imam Hasan Al-Banna mengatakan, “Usahakan agar Anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah Minimal satu juz per hari dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sebulan dan jangan kurang dari tiga hari.”

Keutamaan membaca al-Qur’an

Dalam kitab Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi memaparkan hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an. Di antaranya:

1. Akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat.

Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah ﷺ. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

2. Mendapatkan predikat insan terbaik

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah ﷺ. bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. TirMidzi)

3. Mendapatkan pahala akan bersama malaikat di akhirat, bagi yang mahir mambacanya.

Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah ﷺ. Bersabda yang artinya, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim).

4. Mendapatkan pahala dua kali lipat, bagi yang belum lancar.

“Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

5. Akan diangkat derajatnya oleh Allah

Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah ﷺ. bersabda, yang artinya: “Sesungguhnya Allahswt. akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain.” (HR. Muslim)

6. Mendapatkan sakinah, rahmat, dikelilingi malaikat, dan dipuji Allah di hadapan makhluk-Nya.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah ﷺ. Bersabda;

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketengangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim)

Keutamaan mengkhatamkan al-Qur’an

a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah

Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ., “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi).

b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah

Dari Abu Qilabah, Rasulullah ﷺ. Mengatakan yang artinya; “Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai), maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah. Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah.” (HR. Addarimi)

c. Mendapatkan doa/shalawat dari malaikat

Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan, “Apabila Al-Qur’an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam, maka malaikat akan bersalawat (berdoa) untuknya hingga subuh. Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam, maka malaikat akan bershalawat/ berdoa untuknya hingga sore hati.” (HR. Addarimi.)

d. Mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah ﷺ. Hal ini tergambar dari hadits berikut, yang artinya: Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata, “Wahai Rasulullah ﷺ., berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam satu bulan.” Aku berkata lagi, “Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Aku berkata lagi, “Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima belas hari.” “Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, “Khatamkanlah dalam lima hari.” Aku menjawab, “Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin bagiku. (HR. Tirmidzi).

Waktu mengkhatamkan Al-Qur’an

a. Keutamaan waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah ﷺ., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan batasan waktu paling Minimal dalam membaca Al-Qur’an. Karena dalam hadits lain terkadang beliau membatasi hanya boleh dalam 5 hari, dan dalam hadits yang lain dalam tujuh hari. Maka dari sini dapat disimpulkan, batasan paling cepat dalam mengkhatamkan Al-qur’an adalah tiga hari.

b. Larangan untuk mengkhatamkan kurang dari tiga hari

Hadits di atas juga mengisyaratkan larangan Rasulullah ﷺ. untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari. Hikmah di balik larangan tersebut, Rasulullah ﷺ. katakan dalam hadits lain sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ. bersabda, “Tidak akan dapat memahaMi/menghayati Al-Qur’an, orang yang membacanya kurang dari tiga hari.” (HR. Abu Daud)

c. Rasulullah ﷺ. tidak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam

Dari Aisyah ra, beliau mengatakan, “Aku tidak pernah tahu Rasulullah ﷺ. mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan pada malam hingga fajar.” (HR. Ibnu Majah)

Sunnah dalam teknis mengkhatamkan Al-Qur’an

Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an, beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan bersama.

Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari, beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an, hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkannya bersama mereka. (HR. Darimi).

Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas, adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah. Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga, akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga. Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya.

Kiat agar senantiasa dapat mengkhatamkan Al-Qur’an

Ada beberapa kiat yang barangkali dapat membantu dalam mengkhatamkan Al-Qur’an, di antaranya adalah:

1. Memiliki ‘azam’ yang kuat untuk dapat mengkhatamkannya dalam satu bulan. Atau dengan kata lain meMiliki azam untuk membacanya satu juz dalam satu hari.

2. Melatih diri dengan bertahap untuk dapat tilawah satu juz dalam satu hari. Misalnya untuk sekali membaca (tanpa berhenti) ditargetkan setengah juz, baik pada waktu pagi ataupun petang hari. Jika sudah dapat memenuhi target, diupayakan ditingkatkan lagi menjadi satu juz untuk sekali membaca.

3. Mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca Al-Qur’an yang tidak dapat diganggu gugat, kecuali jika terdapat sebuah urusan yang teramat sangat penting. Hal ini dapat membantu kita untuk senantiasa komitmen membacanya setiap hari. Waktu yang terbaik menurut penulis adalah ba’da subuh.

4. Menikmati bacaan yang sedang dilantunkan oleh lisan kita. Lebih baik lagi jika kita meMiliki lagu tersendiri yang stabil, yang meringankan lisan kita untuk melantunkannya. Kondisi seperti ini membantu menghilangkan kejenuhan ketika membacanya.

5. Usahakan untuk senantiasa membersihkan diri (baca: berwudhu’) terlebih dahulu sebelum kita membaca Al-Qur’an. Karena kondisi berwudhu’, sedikit banyak akan membantu menenangkan hati yang tentunya membantu dalam keistiqamahan membaca Al-Qur’an.

6. Membaca-baca kembali mengenai interaksi generasi awal umat Islam, dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, baik dari segi tilawah, pemahaman ataupun pengaplikasiannya.

7. Memberikan iqab atau hukuman secara pribadi, jika tidak dapat memenuhi target membaca Al-Qur’an. Misalnya dengan kewajiban infaq, menghafal surat tertentu, dan lain sebagainya, yang disesuaikan dengan kondisi pribadi kita.

8. Diberikan motivasi dalam lingkungan keluarga jika ada salah seorang anggota keluarganya yang mengkhatamkan al-Qur’an, dengan bertasyakuran atau dengan memberikan ucapan selamat dan hadiah.

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sifat Rasulullah, para sahabat, salafuna shaleh, dan orang-orang mukmin yang memiliki ketakwaan kepada Allah. Seyogyanya, kita juga dapat memposisikan Al-Qur’an sebagaimana mereka memiliki semangat, meskipun kita jauh dari mereka.

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS: An-Ankabut: 69).

*/Fahmi Salim Zubair

HIDAYATULLAH

Keutamaan Khatam Alquran

Banyak keutamaan mengkhatamkan Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suatu hari Abdullah bin Amru bin Ash bertanya kepada Rasulullah SAW. ”Wahai Rasulullah, berapa lama aku sebaiknya membaca Alquran?” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam satu bulan.” Abdullah berkata lagi, ”Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam dua puluh hari.” Abdullah berkata lagi, ”Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam lima belas hari.” Abdullah berkata lagi, ”Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam sepuluh hari.” Abdullah menjawab, ”Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Beliau menjawab, ”Khatamkanlah dalam lima hari.” Abdullah menjawab, ”Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah.” Namun beliau tidak memberikan izin. (HR Tirmidzi). 

Banyak keutamaan mengkhatamkan Alquran. Di antaranya adalah, pertama, dengan banyak mengkhatam Alquran kita akan mendapatkan rahmat, ketenteraman, dan didoakan oleh malaikat, serta mendapatkan pujian dari Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat, akan dilingkari oleh para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR Muslim). 

Kedua, membaca dan mengkhatam Alquran adalah amalan yang paling dicintai Allah. Ibnu Abbas RA menceritakan bahwa suatu hari, ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW. ”Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, ”Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, ”Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Yaitu yang membaca Alquran dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR Tirmidzi). 

Ketiga, dengan membaca Alquran, maka kita akan mendapatkan syafaat di akhirat nanti. Dari Abu Amamah RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Bacalah Alquran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR Muslim). Dengan keutamaan-keutamaan ini, semoga kita semakin termotivasi untuk selalu membaca Alquran selain tentunya dengan terus berusaha memahami isi kandungannya dan juga mengamalkannya. Wallahu a’lam bish-shawab

KHZANAH REPUBLIKA

8 Cara Khatam Quran Selama Ramadan

Khatam Quran selalu menjadi dambaan muslim ketika menjalankan ibadah selama Ramadan. Banyak yang berhasil tak jarang juga yang gagal di tengah jalan.

Dream – Khatam Alquran telah menjadi keinginan setiap muslim kala memasuki Ramadan. Ada yang konsisten melaksanakan tak jarang gagal di tengah jalan.

Quran adalah kata-kata Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Setiap Muslim mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Di antara tanggung jawab dan kewajiban itu adalah mempelajari dan mengamalkannya.

Mengutip laman onislam.net, Selasa, 16 Juni 2015, berikut delapa tips yang mungkin bisa Anda ikuti agar tadarus Alquran bisa khatam sebelum Ramadhan usai.

1. Membangun niat

Nabi Muhammad mengajarkan kita – melalui kata-kata dan tindakannya – tentang pentingnya memiliki niat atau tujuan. Membangun niat merupakan katalis yang efektif untuk memacu kita membaca Alquran. Setelah ada niat, ingatlah untuk sesering mungkin memperbaruinya. Sebab, niat bisa saja pudar, bahkan hilang sama sekali sehingga kita menjadi malas untuk memulainya lagi.

2. Jangan merasa kewalahan

Kebanyakan orang yang ingin khatam Alquran di bulan Ramadhan, merasa kewalahan dengan jumlah halaman atau panjangnya beberapa surat. Hilangkan pikiran negatif dan kata-kata ‘Saya tidak mampu’ dari pikiran Anda.

Percayalah kepada Allah dengan diimbangi berjuang melalui tindakan nyata. Ingatkan diri Anda bahwa Anda sepenuhnya mampu mencapai tujuan khatam Alquran.

3. Rencanakan rutinitas dan waktu membaca

Sebelum memulai bacaan, sangat penting untuk merencanakan rutinitas dan waktu agar Anda bisa khatam Alquran meski sibuk dengan pekerjaan. Mungkin Anda bisa membacanya saat jam istirahat, ada sedikit waktu saat bekerja & komitmen lain yang mungkin Anda miliki.

Buatlah rencana yang realistis bagaimana menyelesaikan bacaan Alquran dalam waktu sebulan dengan membagi setiap Juz per hari. Susun rencana secara bijaksana dan tinjau terus-menerus. Setelah itu wujudkan ke dalam tindakan.

4. Pahami Alquran

Baca terjemahan ketika membaca Alquran sehari-hari. Memiliki pengetahuan dasar tentang tema, topik, pesan dan makna dari apa yang Anda baca, membuat acara membaca Alquran menjadi pengalaman yang sangat menggembirakan. Anda bahkan tidak ingin kehilangan momen tersebut.

5. Ajak teman untuk tadarus bersama

Cari teman-teman atau saudara yang punya keinginan yang sama untuk khatam Alquran di Bulan Ramadhan. Mereka akan menjadi teman rohani Anda. Melibatkan teman akan mempercepat langkah Anda untuk khatam Alquran. Minta mereka untuk mengingatkan janji dan tujuan Anda khatam Alquran.

Jika perlu, buat sebuah kompetisi membaca Alquran kecil-kecilan. Ini akan memotivasi dan menginspirasi Anda untuk semakin semangat menyelesaikan bacaan Alquran.

6. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya

Sebuah kisah inspiratif tentang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Seorang ibu sedang menunggu dokter memeriksa anaknya yang tengah sakit. Dia kemudian melihat seorang gadis Muslim yang menggunakan waktunya dengan cara yang paling efektif dan menguntungkan secara rohani. Gadis itu membaca Alquran berukuran saku. Pelajaran yang harus diambil di sini: Miliki sebuah Alquran mini dalam saku dan jadikan teman terbaik di bulan Ramadhan ini. Dengan cara ini, Anda sudah memanfaatkan setiap kesempatan dan momen untuk bersama Allah melalui bacaan Alquran.

Salah satu waktu terbaik untuk membaca Alquran, adalah setelah sahur atau satu atau dua jam sebelum pergi kerja atau sekolah. Nabi Muhammad meminta kepada Allah untuk memberkati umat Islam di waktu awal-awal hari. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa belajar di pagi hari membangkitkan kinerja yang lebih baik pada siswa. Jadi jangan lewatkan membaca Alquran di pagi hari.

Cara lainnya adalah membaca 6-8 halaman Alquran setiap shalat wajib. Lebih bagus lagi jika juga dilakukan setelah shalat malam.

7. Tetap sabar dan konsisten

Kunci keberhasilan adalah konsistensi. Setelah Anda memetakan rencana, maka konsistenlah dengan rencana itu. Ingatkan diri Anda tentang kebesaran bulan Ramadhan, yang memberikan kesempatan bagi spiritual Anda untuk meningkat, termasuk hubungan Anda dengan Alquran.

8. Selalu berdoa kepada Allah

Tidak ada yang dapat dicapai tanpa bantuan dan bimbingan dari Allah. Ketika membuat niat, berdo’a kepada Allah agar mempermudah tujuan mulia Anda ini. (Ism)