Kisah Dzun Nun Al-Mishri Dituduh Sesat

Di masa kepemimpinan Khalifah Al-Mutawakkil Alallah, ada seorang tokoh ulama sufi yang dianggap sesat, bahkan dituduh kafir zindiq, ulama sufi tersebut yaitu, Syekh Dzun Nun Al-Mishri. Artikel ini akan mengulik kisah Dzun Nun Al-Mishri dituduh sesat.

Imam Adz-Dzahabi dalam karyanya Siyar A’lam an-Nubala Juz, 11 Hlm. 533, mengisahkan tentang badai fitnah yang menimpa Syekh Dzun Nun Al-Mishri. Ungkapan Syekh Dzun Nun Al-Mishri tentang ilmu tasawuf dan maqam-maqam kewalian, dianggap sesat oleh sebagian penduduk kota Mesir.

Diantara orang yang menyatakan sesat atas pemikiran Syekh Dzun Nun Al-Mishri, yaitu, gubernur Mesir yang bernama Abdullah bin Abdul Hakim. Ia menyatakan, “Syekh Dzun Nun Al-Mishri mengada-ngada, pemikirannya tidak sama dengan para ulama yang mendahuluinya”.

Khalifah Al-Mutawakkil Alallah memerintahkan kepada gubernur Mesir itu, untuk menananyakan tentang aqidah Syekh Dzun Nun Al-Mishri, bahkan Syekh Dzun Nun Al-Mishri direncanakan untuk dibunuh, karena ia dianggap menyimpang dan menyesatkan.

Akhirnya Syekh Dzun Nun Al-Mishri dipanggil ke istana untuk menghadap kepada Khalifah Al-Mutawakkil Alallah. Kemudian Khalifah Al-Mutawakkil Alallah berkata, “Wahai Dzun Nun jelaskan padaku tentang ciri-ciri-ciri waliyulllah (kekasih Allah)”. Syekh Dzun Nun Al-Mishri menjawab:

يا أمير المؤمنين، هم قوم ألبسهم الله النور الساطع من محبته، وجللهم بالبهاء من إرادة كرامته، ووضع على مفارقهم تيجان مسرته

Artinya; Wahai Amirul mukminin, mereka adalah kaum yang diberi Allah nur  yang terang benderang dari kecintaan Allah kepada mereka. Dan Allah memuliakan mereka dari kehendak kemuliaan Allah, dan Allah memberikan atas keterasingan mereka mahkota kebahagiaannya.

Mendengar ungkapan Syekh Dzun Nun Al-Mishri, Khalifah Al-Mutawakkil Alallah tertarik dan mencintai Syekh Dzun Nun Al-Mishri, bahkan kalau diceritakan tentang orang-orang sholeh di hadapan Khalifah Al-Mutawakkil, maka ia menyebut nama Syekh Dzun Nun Al-Mishri.

Amru bin Sarah berkata kepada Syekh Dzun Nun Al-Mishri, “Sebab apa kamu bisa bebas dari ancaman Khalifah Al-Mutawakkil Alallah, ia sudah memerintahkan untuk membunuhmu”. Syekh Dzun Nun Al-Mishri menjawab,

 “Saat itu aku berdoa! Wahai Dzat, yang tiada tetes di lautan, tiada hembusan angin yang bertiup, tiada tambang di dalam perut bumi, tiada siratan hati, kecuali semuanya itu, merupakan tanda kebesaranmu.

Dan semuanya bersaksi atas kehebatanmu, dan mengakui akan ketuhanan. Maka dengan kuasamu yang mampu menjalankan bumi dan langit, berikanlah rahmat ta’dzim kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, dan tundukkanlah hati Khalifah al-Mutawakkil Alallah kepadaku”. 

Demikian kisah Dzun Nun Al-Mishri dituduh sesat. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bishawab.

BINCANG SYARIAH