Asmar memberinya jawaban dengan mengatakan bahwa kaum muslimin itu ada tiga kategori dalam menganut Islam.
Salah satu golongan dari mereka berpegang teguh dengan ajaran Islam karena iman mereka benar-benar masuk sampai ke dalam lubuk hati mereka. Mereka itu benar-benar menyadari untuk apa mereka diciptakan.
Mereka juga yakin terhadap apa yang akan terjadi pada diri mereka setelah hidup mereka berakhir. Mereka itulah orang-orang yang bersegera melakukan kebaikan-kebaikan.
Adapun segolongan lainnya yang hanya melakukan kewajiban saja, sedangkan yang sunnah-sunnah mereka remehkan. Mereka tidak banyak berbuat kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang dikhawatirkan akan menurun dan berkurang derajat keimanan mereka.
Golongan lainnya adalah orang-orang yang melalaikan diri mereka secara berlebihan dan lemah imannya. Oleh karena itu, mereka tenggelam dalam arus-arus keharaman dalam tingkatan yang berbeda-beda.
Mereka itu orang-orang yang dikhawatirkan akan menyimpang dan terjerumus ke dalam jurang-jurang kenistaan, jika Allah tidak segera mengentaskan mereka dengan maaf dan ampunan-Nya.
Hari-hari berlangsung ketika Rajit terus belajar dengan semangat tinggi pada temannya dari Juhainah itu. Bahkan, dia telah mempelajari surat-surat pendek dan tafsirnya serta beberapa hukum Islam.
Setelah kurang lebih satu bulan sejak lelaki India itu masuk Islam, datanglah keputusan dia bebas dari penjara. Akan tetapi, ternyata dia tidak mau keluar, bahkan meminta kepada pimpinan penjara agar diizinkan tetap tinggal di sana sampai temannya dari Juhainah itu keluar.
Sungguh luar biasa! Ini kejadian yang pertama kali kami lihat. Ada seorang pesakitan yang meminta masa tinggalnya di penjara diperpanjang. Pimpinan penjara pun memenuhi permintaannya dan mengizinkannya. Terlaksanalah apa yang mereka inginkan.
Rajit begitu dekat dengan temannya dari Juhainah dan mempelajari banyak hal darinya. Kian hari kian bertambah imannya dan ilmu yang diperolehnya tentang hukum-hukum Islam.
Akan tetapi, setelah beberapa hari, akhirnya dia dipaksa keluar dari penjara saat dia telah merasa lega dan gembira.
Rajit pun keluar sambil mengucapkan “Alhamdulillah.” Ia memuji Allah atas karunia-Nya masuk Islam.
Rajit berkata,
“Mahasuci Allah Yang telah mengganti kesedihanku di awal aku masuk penjara, dengan kegembiraan dan kebahagiaan atas karunia Allah berupa masuk Islam ini.
Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan bagiku penjara ini jalan keluar, hingga aku bisa menempuhnya dengan membawa nikmat terbesar yang dikaruniakan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara makhluk-makhluk-Nya.”
Mahabenarlah Allah dengan firman-Nya, “Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa`: 19).
Semoga bermanfaat. Aamiin.