Memanfaatkan Layanan Skuter Matik untuk Jamaah Haji di Masjidil Haram

Otoritas Arab Saudi mengerahkan segala upaya untuk memberikan layanan fasilitas terbaik bagi jamaah haji tahun ini. Salah satu layanan baru yang diberikan adalah tersedianya skuter di Masjidil Haram, yang memudahkan jamaah melakukan tawaf.

Saat melakukan tawaf, jamaah yang membutuhkan layanan khusus tak lagi perlu bersusah kaki berjalan kaki. Sejumlah layanan, seperti kursi ruda dan skuter listrik bisa menjadi alternatif pilihan.

Skuter listrik ini disediakan di lantai 3 Masjidil Haram dan langsung terlihat begitu jamaah tiba di lantai itu. Tak jauh dari tangga pertemuan lantai ke 2 dan ke 3, tampak sejumlah skuter yang terparkir di sisi kiri seberang dinding yang dekat dengan Ka’bah. 

Di dekat lokasi penyimpanan skuter, telah ditempatkan sejumlah petugas yang akan membantu jamaah dalam mengoprasikan alat tersebut.

Beberapa anggota Media Center Haji (MCH) pun mengunjungi fasilitas skuter listrik tersebut. Salah satu petugas, Bandar, menyebut skuter ini sudah beberapa tahun lalu disediakan di Masjidil Haram.

Ia menjelaskan, fasilitas ini disiapkan untuk semua jamaah, baik yang sakit, berkebutuhan khusus, kelelahan, maupun jamaah yang memang ingin menjajal proses tawaf dengan skuter. Saat jumlah jamaah yang tawaf sangat banyak, bisanya saat maghrib, sebagian jamaah akan naik ke lantai 3 dan tawaf menggunakan skuter.

Skuter ini berbentuk mirip dengan sepeda motor atau semacam “bom-bom car” di Indonesia. Tempat duduknya di bagian belakang, berukuran selebar bangku untuk dua orang, dengan sandaran punggung.

Operasi mesin ini dikendalikan oleh tangan dengan dua tuas, masing-masing di bawah setir. Tuas kanan untuk melaju, sementara tuas kiri untuk mengerem. Dashboard di bagian kepala skuter akan menunjukkan lebih rinci pengendalian mesin, seperti daya baterai dan pengaturan kecepatan. Skuter ini dapat digenjot sampai rata-rata 20 kilometer per jam. 

Dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (29/6/2022), daya skuter dipasok dari listrik. Maka, saat daya habis ada alat dengan sambungan kabel untuk mengisi dayanya kembali.

Menurut petugas, skuter ini diproduksi di Korea Selatan. Jumlah skuter yang tersedia cukup banyak, lebih dari 500 buah dengan beberapa “gudang” untuk menyimpannya di lantai 3 Masjidil Haram.

Menurut penuturan para petugas, harga sewa skuter untuk tawaf atau sa’i untuk dua orang seharga 115 riyal atau sekitar Rp 460.000. Jika satu orang, maka harga 57 riyal (sekitar Rp 230.000).

Ada pula paket tawaf dan sa’i sekaligus. Paket ini dihargai 230 riyal (Rp 920.000) untuk dua orang, dan 115 riyal untuk satu orang. Harga yang dipatok ini sudah pas dan tidak bisa ditawar, dengan penjelasannya tertempel jelas di dinding dekat parkir kumpulan skuter. Sekali sewa, jamaah mendapat waktu sekitar dua jam. 

Jika dibandingkan, harga sewa skuter ini sedikit lebih murah daripada sewa kursi roda di lantai dua Masjidil Haram. Fasilitas ini bisa jadi alternatif bagi jamaah yang membutuhkan alat bantu untuk menunaikan tawaf. 

Jarak tawaf di lantai 3 Masjidil Haram sekitar satu kilometer sekali putaran. Dengan menggunakan skuter ini, tujuh kali putaran tawaf dapat ditempuh kurang dari satu jam. Untuk sa’i antara Shofa dan Marwa, yang berjarak total 2,8 kilometer, bisa ditempuh lebih singkat. 

IHRAM