Mengapa Manusia Dipilih Sebagai Khalifah Dibanding Malaikat?

Mengapa manusia dipilih sebagai khalifah dibanding malaikat? Sebagaimana maklum diketahui, manusia pertama yang menginjakkan kakinya di muka bumi ialah Nabi Adam As dan istrinya Hawa.

Dengan kisah masyhur yang merupakan skenario yang telah dibuat oleh Allah Ta’ala mengenai diturunkannya Nabi Adam ke muka bumi, memang sejatinya Nabi Adam akan dijadikan khalifah pula di muka bumi.

Lantas apakah hikmah dibalik mengapa manusia lebih dipilihnya–Nabi Adam dan keturunannya–, sebagai khalifah dibandingkan malaikat?

Dalam firman Allah al-Baqarah ayat 30-33, terdapat kisah masyhur yang menjelaskan percakapan Allah dengan malaikat-Nya. Kisah di mana malaikat terkesan “terlihat” mempertanyakan keputusan Allah yang akan menjadikan keturunan Adam sebagai khalifah. Meski sebenarnya tidaklah demikian.

Dalam hal ini Syekh Abdul Wahab an-Najjar dalam kitabnya “Qasas al-Anbiya” hal 21 menjelaskan “hikmah ilahiyah” mengapa manusia lebih dipilih sebagai khalifah dibandingkan malaikat. Ia berkata demikian:

ولا يخفى أن استخلاف أدم فى الأرض يشتمل على معنى سام من الحكمة الإلهية التى خفيت عن الملائكة, فإن الله تعالى لو استخلف الملائكة فى الأرض لما عرفت أسرار هذا الكون وما أودع فيه من الخواص والعلوم الغزيرة, فإن الملائكة ليسوا بحاجة إلى شيء مما فى الأرض, إذ هم على وصف يخالف الإنسان.

Tidaklah samar bahwa pengangkatan Adam sebagai khalifah di muka bumi mengandung makna yang luhur dari hikmah ketuhanan yang tidak diketahui oleh malaikat.

Jika Allah Ta’ala menjadikan malaikat sebagai khalifah di bumi, mereka tidak akan mengetahui rahasia yang terkandung pada alam raya, keistimewaan serta pengetahuan-pengetahuan mendalam di dalamnya. Malaikat tidak membutuhkan apapun di muka bumi, mereka tidak sama dengan manusia”.

Malaikat diciptakan oleh Allah tanpa nafsu dan ambisi. Oleh karenanya mandat sebagai khalifah yang ditugaskan kepada manusia tidak akan cocok dipegang oleh malaikat. Karena tidak akan ada bangunan yang dibangun, tumbuh-tumbuhan yang ditanam dalam ladang, perahu yang dibuat jika bukan manusia yang mengisi kehidupan di muka bumi.

Oleh karenanya Syekh Abdul Wahab an-Najjar melanjutkannya dengan berkata demikian:

 فما كانت السفن لتصنع ولا تزرع الأرض بمختلف الزروع والغرس, وما وجد منها لا يهتم أحد بمعالجته واستخراج خباياه, فلا تعرف الأطياب ولا خواص الأشياء ولا المركبات الكيماوية ولا الفوائد الطبيعية والفلكية ولا المستحدثات الطبية ولا الطبائع النفسية ولا شيئ من هذه العلوم الكثيرة التى تفنى السنون ولايدرك الإنسان لعلم منها نهاية…

Maka tidak akan ada perahu-perahu yang dibuat, tanaman yang ditanam dengan berbagai jenis tumbuhan. Tidak ada dari para malaikat dapat menanganinya dan mengeluarkan rahasia-rahasia di dalamnya.

Malaikat tidak mengenal kelezatan, keistimewaan sesuatu, susunan-susunan kimiawi, faidah-faidah watak dan falak, hal-hal baru yang baik, watak seseorang dan hal-hal lain dari banyaknya pengetahuan yang terlewatkan oleh Tahun, sedang manusia tidak menemukan ujungnya.

Demikian hikmah ilahi mengapa manusia dipilih sebagai khalifah. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa dipilihnya manusia sebagai khalifah dibandingkan malaikat ataupun yang lainnya merupakan sesuatu yang telah ditetapkan. Dan merupakan salah satu dari skenario cerita yang jalannya telah diatur oleh sutradara terbaik, yaitu Allah Swt.

Demikian penjelasan terkait alasan mengapa manusia  diangkat dan dipilih sebagai khalifah. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH