Mengenal 15 nama malam nisfu Sya’ban. Di setiap bulan sya’ban, tepatnya tanggal 15, kaum muslimin berbondong-bondong untuk beribadah secara masif, Malam ini biasa disebut dengan Nisfu Sya’ban. Uniknya Selain nama ini, ternyata masih terdapat banyak nama lagi. Dalam tradisi Arab, ketika sesuatu itu mulia, maka pasti banyak namanya.
Mengenal 15 Nama Malam Nisfu Sya’ban
Di antaranya adalah Nisfu Sya’ban, Karena malam ini adalah malam yang mulia, maka banyak kali sebutan untuk malam ini. Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki mengutip pendapatnya Abu Al-Khair Al-Thaliqani, yang mana Nama nisfu sya’ban itu ada 22, namun beliau hanya menyebutkan 14 saja, yaitu sebagai berikut:
- Lailat Al-Mubarakah, yakni malam yang memiliki bulan berkah, yang mana para malaikat muqarabat (mendekat) kepada manusia.
- Lailat al-qismah, yakni pada malam ini adalah pembagian rezeki dan taqdir. Bahkan dijelaskan, ketika ada orang yang telah ditaqdirkan untuk meninggal, maka Allah akan memberinya umur lagi, agar ia menambah amal ibadahnya.
3. Lailat Al-takfir, yakni malam peleburan dosa. Sebab ada beberapa momen yang mana dosa manusia dilebur, di antaranya adalah di malam nisfu syaban, yang mana pada malam ini, dosa manusia selama tahun itu dilebur (dosa yang berkaitan dengan Allah, dan dosa kecil).
Selain momen peleburan tahunan, ada juga momen peleburan yang sifatnya mingguan, yakni pada hari jumat. Adapun malam lailatul qadar, maka peleburannya itu untuk dosa seumur hidup.
4. Lailat Al-Ijabah, yakni malam dikabulkannya doa. Juga dinamai dengan ini, karena adanya hadis yang mengatakan “bahwa ada 5 hari yang mana doa tidak akan ditolak, yakni pada malam jumat, malam awal bulan rajab, malam nisfu sya’ban, malam lailatul-qadar dan dua malam hari raya.
5. Lailat al-hayat.
6. Lailat id al-malaikat, yakni malam hari raya malaikat. hari raya malaikat ada 2, seperti halnya hari raya manusia di bumi (idul fitri dan idul adha). Malaikat di langit berhari raya pada lailat al-bara’ah, yakni malam nisfu syaban dan lailat al-qadar.
Hari rayanya malaikat diadakan pada malam hari, lain halnya dengan manusia yang notabene hari rayanya dilaksanakan di siang hari. Sebab para malaikat tidak tidur, malam dan siang hari sama saja bagi mereka. Adapun manusia, hari rayanya dilaksanakan di waktu siang hari, karena pada malam hari mereka istirahat, sedangkan malaikat tidak butuh pada istirahat.
7. Lailat al-syafa’at, yakni malam pemberian syafaat. Penamaan ini diberikan oleh Abu Mansur Muhammad bin Abdullah al-hakim al-naisaburi.
8. Lailat al-bara’ah, yakni malam pembebasan. Sebab manusia yang beribadah dan menjuhi maksiat, maka ia akan terbebas dari api neraka.
وقيل: إن الحكمة في أن الله تعالى أظهر ليلة البراءة وأخفى ليلة القدر، لأن ليلة القدر ليلة الرحمة والغفران والعتق من النيران، أخفاها الله عز وجل لئلا يتكلوا عليها، وأظهر ليلة البراءة لأنها ليلة الحكم والقضاء، وليلة السخط والرضا، ليلة القبول والرد والوصول والصد، ليلة السعادة والشقاء والكرامة والنقاء.
Hikmah mengapa Allah memberitahukan malam Lailat al-bara’ah, dan Allah menyembunyikan malam Lailat Al-qadar adalah karena pada malam lailat al-qadar itu adalah malam rahmat, ampunan, dibebaskannya dari neraka.
Maka Allah menyembunyikan malam lailat al-qadar, agar mereka tidak semena-mena (yakni, hanya karena tahu malam lailat al-qadar, yang mana faidahnya adalah akan diampuni dan dikasihi, lantas ia semena-mena melakukan dosa, dengan berdasar akan taubat di malam lailat al-qadar, maka dari itu malam ini disamarkan oleh Allah).
Sedangkan mengapa malam lailat al-bara’ah Allah tampakkan adalah karena pada malam ini diputuskannya hukum dan keputusan, malam kerelaan atau malam kemarahan, malam penerimaan atau penolakan, malam sampai atau tidak (sampai pada malam tertentu), malam bahagia atau celaka,
Malam mulia atau tidak, maka Allah memberitahukan kepada hamba-Nya agar mereka bisa memanfaatkan malam ini dengan sebaik mungkin. (Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, Al-Ghunyah li Takib Tariq al-Haq, 1/348)
9. Lailat al-shakk, yakni malam peleburan dosa. Sebab pada malam hari ini, dosa manusia itu akan diampuni.
10. Lailat Al-Jaizah, yakni Malam pembalasan amal
11. Lailat al-ta’dzim, yakni malam yang agung.
12. Lailat al-qadar, yakni malam penentuan takdir.
13. Lailat Al-Rajhan, yakni malam yang utama.
14. Lailat al-ghufran, yakni malam pengampunan. (Kelima akhir ini berasal dari penamaannya Taqiyuddin Al-Subki)
15. Lailat al-ghufran wa al-itq min al-niran, yakni malam pengampunan doaa dan pembebasan dari api neraka.
Demikianlah penjelasan mengenai nama lain dari malam nisfu sya’ban beserta maknanya, keterangan ini diambil dari Kitab Madza Fi Sya’ban Karya Imam Ahlus Sunnah wal jamaah abad 20, Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki halaman 72-75. Semoga bermanfaat.