Seorang perempuan Mesir yang secara terbuka memeluk agama Islam dan beberapa hari kemudian tampak bersama keluarganya berdoa di dalam Gereja telah menimbulkan kontroversi di media sosial, di tengah-tengah laporan bahwa ia dipaksa untuk kembali memeluk agama Kristen.
Situs-situs media lokal mengidentifikasi wanita muda tersebut sebagai Maryam Samir Fayez, seorang asisten peneliti di Universitas Arish.
Menurut situs-situs tersebut, keluarga perempuan muda itu kehilangan kontak dengannya pada 30 Juli setelah dia mengatakan kepada mereka bahwa dia sibuk. Kemudian, ia muncul dalam sebuah video di YouTube di mana ia mengumumkan bahwa ia telah mualaf dan menunjukkan sertifikat masuk Islam yang secara resmi ditandatangani oleh Al-Azhar, Mesir.
Dalam video tersebut, Maryam menekankan bahwa ia tidak diculik, dan keputusannya adalah atas keinginannya sendiri.
Keluarga wanita muda itu melaporkan bahwa dia telah diculik dan mengatakan bahwa pihak Keamanan Negara telah mengembalikannya ke gereja melalui seseorang bernama Naguib Gabriel.
Gabriel muncul dalam sebuah klip video, bersama dengan wanita muda itu dan keluarganya ketika mereka berdoa di dalam gereja.
Namun, para pengguna media sosial mengatakan bahwa wanita muda itu dipaksa kembali ke agama Kristen.
Selama beberapa tahun terakhir, isu perpindahan agama dari Koptik Mesir ke Islam telah memicu kontroversi yang meluas, di tengah tuduhan bahwa gereja menculik mereka yang mengambil langkah ini, dan memaksa mereka kembali ke agama Kristen.
Para pengguna media sosial juga mengkritik apa yang mereka gambarkan sebagai “kebungkaman Al-Azhar” dalam isu-isu seperti itu, dan kegagalan negara melindungi mereka yang ingin jadi Muslim.*