SETIAP hari kita salat lima waktu, dari subuh ke zuhur. Terus menerus berputar tiada henti. Tapi sebenarnya sepekan sekali salat kita ditutup pada hari Jumat.
Dimana Allah akan menghapus dosa-dosa kita yang sepekan itu. Allah itu sangat penyayang tak hanya dosa setiap pekan yang dihapus, Allah juga menghapus dosa tahunan dengan Ramadhan dan Idul Fitri, dosa-dosa kita dibersihkan.
Maka jika masih ada juga orang yang masuk neraka bisa dibilang “terlalu”. Karena apabila manusia telah menaati perintah Allah dengan menjauhi dosa-dosa besar maka ia tak punya dosa lagi. Karena dosa-dosanya setiap pekan dan tahun telah dihapus oleh Allah. Kecuali ia memang melakukan dosa besar seperti berzina maka harus di rajam atau dicambuk, mencuri maka harus potong tangan, dan syirik maka ia harus bertobat.
Maka laksanakanlah salat Jumat. Disanalah dosa-dosa kita akan digugurkan dan jangan sekali-kali menyepelekan hari Jumat apalagi tidak melaksanakan salat Jumat bagi laki-laki yang tidak ada uzur yang syari. Rasullulah dalam riwayat Muslim bersabda, “Sungguh suatu kaum berhenti dari meninggalkan salat Jumat atau sungguh Allah akan mematri hati mereka, kemudian mereka berubah menjadi orang-orang yang lalai.
Seperti yang terkandung dalam Alquran Surat Albaqaroh ayat 7:
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.”
Sesungguhnya Salat Jumat itu istimewa, Sesungguhnya Rasulullah pun bersabda apabila salah seorang di antara kamu sekalian mendatangi salat Jumat maka hendaklah ia mandi (riwayat bukhari dan muslim). Hadis ini memberikan dalil sesungguhnya disarankan untuk mandi sebelum salat Jumat.
Namun untuk orang-orang yang kerja yang tidak memungkinkan ia untuk mandi saat akan salat Jumat, maka sebaiknya saat ia mau berangkat kerja ia niatkan mandi untuk salat Jumat.
Sebenarnya afdalnya memang menjelang salat Jumat namun Islam memang meringankan karena tak mungkin pegawai bisa dizinkan untuk mandi. Namun masalahnya ada pada faedah mandinya, jika kita masuk ke masjid dan belum mandi maka tak membuat nyaman teman sebelahnya, Padahal Islam mengajarkan untuk cinta kebersihan.
Dalam Riwayat Abu Daud At Turmudzi, Nabi bersabda, “barang siapa yang wudhu dihari Jumat maka ia sudah menunaikan kefarduan salat Jumat, sebaik-baiknya fardu maka salat Jumat. Namun mandi itu lebih utama, karena mandi itu adalah yang utama, itu sunah namun tidak sampai wajib.
Pahala salat Jumat sama seperti pahala berkurban
Salat jemaah yang paling tinggi derajatnya pun adalah salat jemaah Jumat, baru salat jemaah subuh kemudian. Dan sangat disarankan bagi laki-laki yang tidak memiliki uzur seperti sakit atau diperjalanan jauh untuk mempersiapkan salat Jumat diawal waktu. Karena para Malaikat pada hari Jumat berada di pintu-pintu masjid dan mencatat siapa-siapa yang datang.
Siapa yang datang lebih awal mendapat keutamaan lebih banyak daripada yang belakangan. Jadi sayang sekali jika ada orang yang saat azan jumat berkumandang dia baru mau ke masjid. Bahkan ada yang masih ngobrol dengan teman-teman kantornya. Apalagi saat khatib sedang khutbah tidur. Sudah tak akan dapat apa-apa. Padahal pahala salat Jumat sama seperti pahala berkurban,
“Jika tiba hari Jumat, maka para Malaikat berdiri di pintu-pintu masjid, lalu mereka mencatat orang yang datang lebih awal sebagai yang awal. Perumpamaan orang yang datang paling awal untuk melaksanakan salat Jumat adalah seperti orang yang berkurban unta, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban sapi, dan yang berikutnya seperti orang yang berkurban kambing, yang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban ayam, kemudian yang berikutnya seperti orang yang berkurban telur. Maka apabila imam sudah muncul dan duduk di atas mimbar, mereka menutup buku catatan mereka dan duduk mendengarkan zikir (khutbah).” (HR. Ahmad). []
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2364918/salat-jumat-menghapus-dosa-sepekan#sthash.uMh4a0fD.dpuf