Berita duka kembali datang dari dunia penerbangan. Pesawat Sriwijaya Air dengan jurusan Jakarta-Pontianak diduga jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Sebelum diberitakan diduga jatuh, seperti dikutip dari detik.com, pesawat dengan nomor penerbangan SJY-182 dengan nomor registrasi PK-CLC ini dikabarkan hilang kontak saat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Pesawat dikabarkan hilang kontak dari bandara mulai pukul 14.30.
Meskipun, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi tentang status keberadaan pesawat. Baik otoritas bandara Soekarno Hatta, Sriwijaya Air, maupun pihak Kementerian Perhubungan masih melakukan pengecekan dan pencarian di lokasi kejadian. Polisi saat ini sudah membuka posko darurat untuk antisipasi penanganan di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mengutip CNBC Indonesia, Adita Irawati selaku juru bicara Kementerian Perhubungan, saat ini telah dimulai investigasi oleh Basarnas berkoordinasi dengan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) di lokasi diduga jatuhnya pesawat.
Seperti dikutip dari tweet akun media Asumsico, pesawat Sriwijaya Air tersebut membawa 56 penumpang dan 6 kru penerbangan. 56 penumpang tersebut terdiri atas 46 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sementara kru penerbangan terdiri atas dua pilot dan 4 kru pesawat.
Bagi para keluarga penumpang, tentu musibah ini begitu memilukan hati. Salah satu doa yang bisa dibaca oleh siapapun yang sedang dirundung kesedihan atau kepiluan karena mengalami musibah adalah riwayat doa Rasulullah yang bersumber dari seorang sahabat perempuan bernama Ummu Salamah, seperti bersumber dari riwayat Shahih Muslim, Rasulullah Saw.
” ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪٍ ﺗُﺼِﻴﺒُﻪُ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٌ، ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ: ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَاﺟِﻌُﻮﻥَ اﻟﻠﻬُﻢَّ ﺃْﺟُﺮْﻧِﻲ ﻓِﻲ ﻣﺼﻴﺒﺘﻲ، ﻭَﺃَﺧْﻠِﻒْ ﻟِﻲ ﺧَﻴْﺮًا ﻣِﻨْﻬَﺎ، ﺇِﻻَّ ﺃَﺟَﺮَﻩُ اﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﻣُﺼِﻴﺒَﺘِﻪِ، ﻭَﺃَﺧْﻠَﻒَ ﻟَﻪُ ﺧَﻴْﺮًا ﻣِﻨْﻬَﺎ “
Tidak ada seorang hamba yang tertimpa musibah kemudian dia berdoa: “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raaji’uun, Allahumma Ajurnii fii mushiibatii, wakhluf lii khoiron minhaa (Kami adalah milik Allah dan kepada Allah kami kembali. Ya Allah berilah pahala atas musibah saya dan berilah ganti yang lebih baik daripada musibah ini)” melainkan Allah akan memberi pahala dalam musibahnya dan memberi ganti yang lebih baik daripada musibah tersebut.”
Wallahu A’lam.