Dulu, di dunia modern yang penuh dengan kemudahan teknologi, ada seorang pria bernama Alex. Alex adalah sosok yang cerdas, tetapi seperti banyak dari kita, dia pernah merasakan kesulitan keuangan dalam hidupnya. Saat krisis keuangan menimpanya, dia menemukan sebuah pintu keluar yang menggiurkan: pinjaman online.
Ketika pertama kali Alex mengetahui tentang pinjaman online, dia merasa seperti telah menemukan harta karun. Prosesnya begitu mudah dan cepat, tanpa prosedur yang rumit. Sebagai orang yang sedang dalam kebingungan keuangan, pinjaman online ini tampak seperti penyelamat yang sempurna.
Pada awalnya, semuanya berjalan dengan baik. Alex menggunakan pinjaman online untuk mengatasi krisis keuangannya, dan semuanya terlihat cerah. Namun, seperti yang sering terjadi dalam kehidupan, ketika kita terlalu terlena oleh kenyamanan, kita sering kali mengabaikan konsekuensinya.
Salah satu kesalahan terbesar yang pernah dilakukan Alex adalah dia seringkali terlambat membayar pinjamannya. Ketika tanggal jatuh tempo tiba, dia mendapati dirinya tidak memiliki cukup dana untuk melunasi utangnya. Alasan-alasan terlambat ini seringkali berkaitan dengan kejadian tak terduga dalam hidup kita, seperti kesehatan yang memburuk atau kerusakan properti.
Namun, masalah sebenarnya dimulai ketika bunga cicilan mulai menumpuk. Alex terkejut saat mengetahui bahwa bunga ini tidak hanya dikenakan pada pokok utang, tetapi juga terus bertambah setiap harinya. Upaya untuk mengatasi situasi ini dengan mengambil pinjaman online dari platform lain hanya membuatnya semakin terjerat dalam jeratan hutang yang semakin kompleks.
Ketika Alex terperangkap dalam lingkaran setan ini, semakin sulit baginya untuk menemukan jalan keluar. Rasanya seperti berada dalam labirin tanpa akhir yang hanya akan membuatnya semakin bingung dan putus asa. Dia harus menghadapi tingkat bunga yang tidak masuk akal, tenggat waktu yang terus bergerak, dan ancaman dari penagih yang semakin agresif.
Namun, di tengah semua ini, Alex mendapati dirinya mendalami ajaran agamanya dengan lebih dalam. Dia menemukan pemahaman agama tentang riba yang sangat serius dan menakutkan. Dalam agamanya, dia menyadari bahwa riba adalah perbuatan haram. Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan,
“Riba terbagi menjadi enam puluh bagian. Bagian yang paling ringan adalah seperti seorang laki-laki yang menikahi ibu kandungnya sendiri.” (HR. Ahmad)
Hadis ini menekankan betapa seriusnya riba dalam Islam dan menunjukkan bahwa riba adalah salah satu perbuatan yang paling terlarang dalam agama Islam. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam bahwa riba adalah perbuatan haram yang harus dihindari oleh umat Islam.
Tetapi, akhirnya, Alex menyadari betapa berbahayanya pinjaman online ini. Mereka bukanlah solusi jangka panjang untuk masalah keuangan. Sebaliknya, mereka adalah perangkap yang bisa merusak stabilitas keuangan Anda. Ini adalah pengalaman yang sangat pahit, dan Alex menceritakan kisahnya untuk mengingatkan semua orang bahwa kenyamanan sejenak dari pinjaman online dapat berubah menjadi penyesalan mendalam jika kita tidak berhati-hati, baik dari perspektif keuangan maupun agama. Alih-alih terjerat dalam pinjaman online yang berbahaya, Alex dan kita semua harus mencari solusi keuangan yang lebih aman dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah keuangan kita.
sumber: Maskarja.blogspot.com