Poster Gay di Puskesmas, MUI Minta Pemerintah Bertindak

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnaen curiga ada oknum pemerintah yang menjadi dalang dibalik poster pasangan gay yang terpampang di salah satu ruangan di Puskesmas Kecamatan Senen.

Poster yang menggambarkan pasangan gay dan pria bertelanjang dada dengan background pelangi tersebut, sebenarnya telah beredar lama di dunia maya dan di beberapa puskesmas di Ibukota.

“Pemerintah harus tegas, katanya pemerintah menolak LGBT tapi kok pemerintah membiarkan saja, pecat menterinya (menteri kesehatan),” kata Tengku kepada Republika.co.id, Rabu (9/3).

Sebab, Puskesmas merupakan salah satu fasilitas negara yang diperuntukkan bagi masyarakat. Sehingga, jika ada poster yang mempromosikan LGBT terpampang di sana, maka pemerintah harus meminta Kementerian Kesehatan RI bertanggung jawab.

“Jika iklan LGBT ada di puskesmas-puskesmas negara. Sedangkan presiden dan wakil presiden jelas menolak LGBT, maka sudah waktunya Presiden Jokowi memecat menteri kesehatan,” ujar dia.

Tengku menilai, poster promosi LGBT yang mendompleng kampanye HIV AIDS bukan hanya cara lain propaganda kaum yang mempunyai penyimpangan seksual tersebut. Ia juga curiga ada oknum-oknum LGBT di Departemen Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.

“Kalau terbukti memang ada iklan LGBT seperti ini, maka patut diduga dengan keras dan tegas, banyak oknum Kemenkes yang menerima suap dari perusak moral bangsa yang punya dana besar mendukung LGBT,” tuturnya.

Tengku meminta pemerintah segera turun tangan membersihkan oknum-oknum di Kemenkes yang menerima suap dana asing untuk mendanai promosi dan kampanye LGBT tersebut.

Sebelumnya beredar di media sosial soal poster yang menggambarkan pasangan gay di beberapa Puskesmas, salah satunya Puskesmas Kecamatan Senen, pada Ahad (6/3). Poster tersebut menggambarkan pasangan gay, bertuliskan ‘Aku Bisa Jalani, Aku Bisa Jaga Diri’.

 

sumber: Republika Online

MUI Minta Polisi Bergerak Sita Poster Gay di Puskesmas

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Tengku Zulkarnaen meminta Kepolisian Republik Indonesia menyita poster yang menggambarkan pasangan gay dan pria bertelanjang dada yang mendompleng kampanye HIV AIDS di seluruh Indonesia.

“(Libatkan kepolisian) perlu. Kalau memang pemerintah benar menolak LGBT maka kepolisian harus bergerak, kan dia abdi negara, tidak usah menunggu perintah,” kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (9/3).

Tengku menilai, polisi sebagai abdi negara seharusnya tidak menunggu perintah pemerintah untuk menghentikan propaganda kaum LGBT. “Apa polisi harus menunggu moral anak bangsa hancur dulu baru bergerak,” lanjutnya.

Sebab, ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh di media, pemerintah telah menyatakan menolak kampaye dan promosi kaum LGBT di Indonesia. Selain itu, Ketua Umum Mathla’ul Anwar itu juga mengimbau kepada seluruh jajaran anak negeri agar memboikot dan mengawasi seluruh produk yang mendukung LGBT.

Kan pemerintah menolak LGBT, polisi harus bergerak cepat. Buat apa polisi terima gaji dari negara kalau bergerak lambat. Kita curiga di seluruh Indonesia dan ini sudah ada skenario dari asing,” tuturnya menambahkan.

Sebelumnya beredar di media sosial soal poster yang menggambarkan pasangan gay di beberapa Puskesmas, salah satunya Puskesmas Kecamatan Senen, pada Ahad (6/3). Poster tersebut menggambarkan pasangan gay, bertuliskan ‘Aku Bisa Jalani, Aku Bisa Jaga Diri’.

 

sumber: Republika Online