Rasulullah SAW mengajarkan koreksi imam saat shalat sebuah keharusan.
Shalat merupakan kewajiban bagi seorang Muslim. Bahkan, shalat yang dilakukan berjamaah pun bisa mendapatkan pahala lebih besar bagi yang melakukannya.
Allah SWT berfirman : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS al-Baqarah : 43).
Makna dari ayat di atas adalah hendaknya kalian shalat bersama-sama dengan orang-orang yang mengerjakan shalat (shalat berjamaah).
Sementara dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan, Rasulullah bersabda,“Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.”
Namun, pernahkah dalam shalat berjamaah, Anda mendapati imam yang salah dalam bacaannya? Berdasarkan buku Sifat Shalat Nabi karya Muhammad Nashiruddin Al-Bani, jikalau kita mendapati hal tersebut, maka kita hendak membetulkan bacaannya.
Seperti sebuah kisah yang dirirwayatkan Abu Daud, Ibnu Hibban dan Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh membetulkan imam yang salah dalam bacaan Alqurannya.
Beliau SAW pernah melakukan shalat berjamaah dan salah dalam membaca. Kemudian, seorang makmun bernama Ubay ditanya beliau, “Apakah engkau shalat bermakmum dengan saya?” tanya Rasulullah SAW.
Kemudian, Ubay menjawab, “Benar.”
Lalu, Rasulullah Saw menimpali, “Mengapa tidak membetulkan bacaanku yang salah?”
Jadi, Nabi SAW pun pernah salah dalam membaca surah Alquran saat mengimami jamaahnya. Namun, beliau meminta makmumnya untuk mengoreksi bacaannya.
Dengan begitu, apabila kita berada di posisi yang sama dengan Ubay, maka hendaknya kita mencoba untuk membetulkan bacaan imam yang kita ikuti dalam shalatnya.
KHAZANAH REPUBLIKA