BETAPA pentingnya shalat tahajjud bagi kehidupan seorang Muslim.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 1163].
Hadits ini menunjukkan keutamaan puasa sunnah pada bulan Allah Muharram, lebih khusus lagi puasa hari Tasua’ (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram). Keutamaan puasa pada bulan Muharram adalah utama setelah puasa wajib. Dan sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam atau tahajjud.
Shalat Tahajjud sendiri dapat dikerjakan di sepertiga malam hari. Salah satu firman Allah yang menjadi rujukan untuk menjalankan Shalat Tahajud yaitu pada surat Al Isra ayat 79 yang berbunyi,
“Dan pada sebahagian malam hari Shalat Tahajud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
Sebaiknya Shalat Tahajjud dikerjakan di sepertiga malam hari. Namun, tak banyak yang tahu akan batasan dari sepertiga malam waktu Shalat Tahajud yang dituliskan dalam Al-Quran dan Sunnah.
Shalat tahajjud dapat dikerjakan pada waktu sepertiga malam pertama. Rentang waktu ini adalah setelah sholat Isya’ hingga pukul 22.00. Tetapi, Shalat Tahajud tetap harus diawali dengan tidur terlebih dahulu meski sejenak.
Sepertiga malam kedua menjadi salah satu waktu terbaik untuk menjalankan Shalat Tahajjud. Rentang waktu ini pada pukul 22.00 hingga 01.00.
Konon, waktu ini dipercaya memiliki fadhilah dan keistimewaan tersendiri sehingga waktu Shalat Tahajjud ini memang sulit diterapkan. Karena kebanyakan orang sangat susah bangun di salah satu waktu terbaik tersebut.
Sepertiga malam ketiga merupakan waktu yang paling utama bagi dilakukannya Shalat Tahajjud. Jika direntangkan, waktu sepertiga malam terakhir itu antara pukul 01.00 hingga sebelum memasuki waktu subuh.
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim Rasulullah Salallahualahi Wasallam bersabda,
“Setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia (Allah) pun berkata,” Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang dia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa hingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?” []