TAHUN 2019 sudah lewat dengan segala cacatan harian kita. Sebagaimana lazimnya hidup, di tahun 2019 itu ada tawa dan ada tangis, ada suka dan ada duka, ada bahagia dan kecewa, serta ada nikmat dan musibah. Semua telah kita jalani. Kini adalah waktunya kita menuai pelajaran dari segala yang telah terjadi demi perbaikan diri pada tahun yang baru ini, tahun 2020.
Jangan biarkan kita terikat terus dengan sesuatu yang membuat kita gelisah pada tahun 2019, jangan pula kita mau dipancing untuk gelisah berpikir apa yang belum terjadi pada tahun 2020 ini. Bahasa saya beberapa waktu yang lalu: “Jangan bunuh kebahagian masa kini dengan menyesali masa lalu dan menggelisahkan masa depan. Jalani hari ini sebagai hari ini.”
Untuk tetap bisa menikmati hari ini dan tidak menggelisahkan masa depan, ada kata-kata indah dari para bijak yang bisa kita renungkan: “Kalau Allah memberikan beban apapun kepadamu, maka sesungguhnya Allah telah mempersiapkan cara menjalani dan menyelesaikan beban itu.”
Lalu mungkin ada yang bertanya mengapa dirinya tak menemukan jalan keluar dari masalah dan tak menemukan daya serta cara menjalani beban hidup. Jawaban saya sederhana saja, yakni barangkali sang penanya itu belum menggunakan hati, akal dan anggota tubuh lainnya pada fungsi yang sesungguhnya. Barangkali hati kita terlalu egois membuang Allah dari dalam hati, akal kita terlalu arogan menganggap diri sebagai satu-satunya yang mampu, anggota badan lainnya tak mau tunduk patuh pada perintah agama.
Kalau kita senantiasa memiliki keyakinan dan keimanan yang kuat serta senantiasa bersama dengan Allah, maka hidup ini akan lebih terasa indah dijalani menuju keindahan hakiki nantinya, yakni keindahan ridla dan surga Allah Swt. Carilah sahabat yang satu hati satu prinsip dalam kebaikan, bergandenglah tangan untuk bahagia bersama. Salam tahun baru 2020, AIM. [*]
Oleh :Â KH Ahmad Imam Mawardi