Teladan Kasih Sayang Rasulullah (1) : Pribadi Penyayang Istri

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS: Al Ahzab: 21).

Rasulullah adalah teladan umat Islam. Keteladanan ini meliputi berbagai aspek kehidupan. Letak keteladanan Nabi dalam aspek akhlak yang dicontohkan dalam kehidupan beliau. Banyak dari kita umat Islam hanya memahaminya dari sekedar formalitas mengikuti kebiasaan (sunnah) Nabi, tetapi mengabaikan akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu yang paling penting diteladani oleh umat Islam adalah akhlak Nabi dalam rumah tangga. Keteladanan seputar rumah tangga beliau penting bagi umat Islam teladani untuk mencapai keluarga yang harmonis, tentram dan penuh nuansa kasih sayang.

Banyak cerita hari ini pernikahan yang disudahi dengan perceraian. Cerai memang dibolehkan, tetapi salah satu hal yang sangat dibenci Allah. Perceraian terjadi karena ketidakmampuan mengelola persoalan dalam rumah tangga.

Banyak kekerasan terjadi dalam rumah tangga baik dilakukan suami ataupun istri. Kekerasan itu akhirnya mempengaruhi anak yang bermental penakut, pendiam atau memilih jalur kekerasan.

Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari unit kecil yang bernama keluarga, terutama terkait hubungan suami dan istri. Kali ini kita akan membahas akhlak Rasulullah terhadap istrinya. Pelajaran ini penting agar umat Islam dapat meneladani Rasulullah dalam perangai dan perilaku beliau dalam rumah tangga.

1. Suami dengan akhlak terbaik dalam keluarga

Rasulullah seringkali menempatkan kebaikan yang tampak di luar sebagai bagian dari ekspresi dan kesempurnaan iman. Artinya, tidak cukup iman seseorang jika tidak ditampilkan dalam bentuk akhlak yang baik, salah satunya terhadap keluarga, khususnya istri.

Abu Hurairah ra meriwayatkan secara marfū’, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” Hadis hasan – Diriwayatkan oleh Tirmiżi.

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabdar : “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik sikapnya terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR Ibnu Majah).

Memberikan pergaulan yang baik dan menyenangkan terhadap keluarga adalah bagian penting dari akhlak seorang muslim. Nabi menjadi salah satu teladan terbaik dalam memberikan sikap terbaik kepada keluarganya.

2. Suami yang lembut dan anti kekerasan

Rasulullah adalah pribadi suami yang sangat santun, lembut dan anti kekerasan di dalam rumah tangga. Hal ini sebagaimana dari pengakuan Aisyah, “Rasulullah tidak pernah memukul istrinya walau sekalipun,” (HR. Muslim). Walau sekalipun! Artinya Rasulullah tidak pernah berlaku kasar terhadap istrinya.

Meskipun dalam suatu hadist Nabi menganjurkan suami memukul istri ketika tidak taat, tetapi hal yang perlu digarisbawahi dengan tebal, dengan pukulan yang tidak menyakiti sebagai tegoran. Namun, Nabi tentu saja tidak pernah mempraktekkan memukul terhadap istri-istrinya.

3. Suami yang Tahu Mendekati Istri Ketika Marah dan Cemburu

Nabi sangat memahami perasaan seorang perempuan. Jika didapati istrinya marah dan cemburu, Nabi tidak ikut marah. Nabi memilih pendekatan yang berbeda dan romantis. Sebagaimana pernah diceritakan Aisyah ketika cemburu kepada sayyidah Khadijah. Nabi pun marah melihat perilaku Aisyah. Tetapi apa yang beliau lakukan?

Kemudian Rasulullah berkata dan memerintahkan Aisyah untuk menutup matanya. “Tutuplah matamu”, Aisyah pun menutup matanya kemudian Rasulullah mendekat dan memeluk Aisyah seraya berkata “Ya Humaira ku, marahku telah pergi setelah aku memelukmu,” (HR. Muslim).

Banyak cerita-cerita Rasulullah yang dengan lemah lembut mendekati istrinya yang dihinggapi rasa marah dan cemburu. Rasulullah pun melakukan pendekatan lembut dan dalam suatu Riwayat meminta istrinya membaca taawudz agar dijauh dari godaan syetan.

4. Suami yang sangat perhatian

Diriwayatkan oleh Aisyah r.a, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang lagi lembut. Beliau orang yang paling lembut dan banyak menemani istrinya yang sedang mengadu atau sakit. (HR Bukhari No 4750, HR Muslim No 2770).
Tidak hanya perhatian saat sakit, Dalam hadist yang lain Rasulullah sering memberikan hadiah kepada istri-istrinya. Bahkan shafiyyah pernah diperlakukan dengan penuh perhatian ketika menunggangi unta. Beliau menyiapkan tempat duduknya dan membantu mengangkatnya.

5. Suami yang tidak malu mengerjakan pekerjaan rumah tangga

Rasulullah sebagaimana diriwayatkan dari Al-Aswad ra “Aku pernah bertanya kepada Aisyah: Apa yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di rumahnya? Aisyah berkata: Beliau membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, maka apabila telah masuk waktu shalat beliau keluar untuk shalat.” (HR. Al-Bukhari).

Betapa mulianya akhlak Rasulullah. Pemimpin agama, pemimpin negara, tetapi juga pemimpin rumah tangga yang tidak pernah merasa gengsi mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Inilah yang patut dicontoh dan diteladani sehingga rumah tangga bisa rukun dan saling melengkapi.

6. Suami yang tidak kaku dan sering bersenda gurau

Dalam banyak hadist diceritakan bagaimana Rasulullah sering bercanda dengan istri-istrinya. Canda merupakan sarana untuk mendekatkan dan menyelimuti suasana dengan kehangatan.

Rasulullah Saw. bersabda, “Segala sesuatu selain dzikrullah itu permainan dan kesia-siaan, kecuali terhadap empat hal; yaitu seorang suami yang mencandai istrinya, seseorang yang melatih kudanya, seseorang yang berjalan menuju dua sasaran (dalam permainan panah, termasuk juga dalam berlomba), dan seseorang yang berlatih renang.” (HR. An-Nasa’i).

Dalam suatu Riwayat An-nasai Rasulullah pernah bergurau dengan melumuri wajah istrinya dengan kue dan Rasulullah pun membalasnya. Masih banyak hadist lain yang menceritakan bagaimana Rasulullah memberikan nuansa kedekatan dan kehangatan dengan istrinya melalui canda dan guruan. Inilah yang juga penting diteladani para suami, janganlah jadi suami yang kaku.

7. Suami yang romantis

Cerita keromantisan Rasulullah banyak diceritakan dalam berbagai hadist. Nabi mengekspresikan kasih sayang dan cinta dengan beragam bentuk. Dalam Riwayat Aisyah Rasulullah sering mencium istrinya. Beliau pernah makan satu piring berdua. Beliau sering pula tidur di pangkuan istrinya. Dan Rasulullah pernah mandi berdua dengan istrinya.

Sikap romantis Rasulullah ini penting juga dicontoh oleh para suami agar tetap menjaga hubungan keluarga menjadi hangat dan tidak kering. Keluarga seringkali dibunuh oleh perasaan hambar karena hanya melakukan rutinitas. Carilah sesuatu kondisi dan waktu untuk berbuat romantis dengan istri.

8. Suami yang selalu menasehati Istrinya dengan lemah lembut

Untuk urusan menasehati istri, Rasulullah telah berpesan kepada umat Islam dalam suatu Riwayat dari Abu Hurairah RA, dia mengatakan, Rasulullah SAW bersabda,
“Berikanlah nasihat dengan baik kepada kaum wanita, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok ada pada bagian atasnya. Karena itu, jika engkau meluruskannya dengan paksa, tulang itu akan patah. Jika engkau biarkan, dia akan terus membengkok. Karena itu, bicaralah dengan baik kepada kaum wanita.” (HR Muttafaq Alaih).

Saking pentingnya menasehati istri, bahkan dalam Riwayat Imam Tirmidzi Rasulullah menyempatkan memberikan khutbah khusus dalam haji wada’ tentang keluarga dan pemberian nasehat terhadap istri. “Inganlah, berilah nasihat yang baik kepada istri-istri kalian. Sungguh, mereka memerlukan perlindungan kalian.

Mari dalam merayakan Maulid Nabi, kitab isa meneladani akhlak Rasulullah di dalam rumah tangga. Rumah tangga yang berkaitan hubungan suami dan istri adalah bagian penting yang mempengaruhi kehidupan sosial. Keluarga yang baik akan menciptakan lingkungan yang baik dan generasi yang baik.

ISLAMKAFFAH