Nabi Muhammad Saw di utus untuk merubah pola hidup manusia. Mengembalikan manusia dalam posisi yang sebenarnya, setelah mereka tenggelam dalam kebodohan dan adat jahiliyah yang penuh kedzaliman.
Nabi Muhammad Saw di utus untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan demi kegelapan menuju cahaya. Dan membimbing mereka menuju jalan yang lurus dan mengeluarkan mereka dari penyembahan sesama hamba menuju penyembahan kepada Allah Yang Esa.
هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡمُشۡرِكُونَ
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk diunggulkan atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” (QS.At-Taubah:33)
Allah Swt tidak mengutus Nabi Muhammad Saw kecuali hanya karena Rahmat dan Kasih Sayang-Nya pada manusia dan alam semesta. Demi menyelamatkan mereka dari kehancuran dan kerugian. Dan karenanya misi dakwah beliau adalah menyelamatkan seluruh umat manusia.
وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا رَحۡمَةٗ لِّلۡعَٰلَمِينَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS.Al-Anbiya’:107)
Seruan dan dakwah Nabi Muhammad Saw adalah kunci-kunci kebahagiaan dunia dan agar mereka semua meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Seluruh yang beliau sampaikan adalah ingin mengajak manusia menuju “kehidupan”.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَجِيبُواْ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمۡ لِمَا يُحۡيِيكُمۡۖ
“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (QS.Al-Anfal:24)
Nabi Muhammad Saw sangat menginginkan kebahagiaan untuk manusia. Beliau rela mengorbankan jiwa dan semua yang dimilikinya demi keselamatan umat manusia.
Nabi Muhammad Saw adalah pribadi yang penuh cinta dan kasih sayang sehingga beliau sedih ketika melihat umatnya dalam kesulitan dan kesengsaraan.
لَقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولٞ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِيزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيصٌ عَلَيۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ رَءُوفٞ رَّحِيمٞ
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS.At-Taubah:128)
Sehingga Al-Qur’an menceritakan begitu besarnya rahmat dan kasih sayang Nabi Muhammad Saw kepada umat hingga hampir saja beliau membinasakan diri karena terlalu memikirkan umatnya.
فَلَعَلَّكَ بَٰخِعٞ نَّفۡسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمۡ إِن لَّمۡ يُؤۡمِنُواْ بِهَٰذَا ٱلۡحَدِيثِ أَسَفًا
“Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur’an).” (QS.Al-Kahfi:6)
Nantikan bagian selanjutnya besok, Insya Allah !