Roshdul Qiblat merupakan salah satu metode untuk menentukan arah Kiblat yang berada di Ka’bah, Masjidil Haram, Makkah di Arab Saudi. Roshdul Qiblat biasanya memang terjadi pada 27/28 Mei setiap tahun.
“Insya Allah Roshdul Qiblat terjadi pada hari Jum’at, 27 Mei 2016 jam 16:18 WIB,” kata Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, belum lama ini.
Ia menjelaskan, pada waktu tersebut matahari akan tepat berada di atas Ka’bah, sehingga semua benda yang berdiri tegak akan menunjukkan arah Kiblat. Semisal tongkat, lanjut Ghazalie, nanti ujung bayangannya sampai ke benda tersebut akan menunjukkan arah Kiblat sejati.
Ghazalie mengajak umat Islam di Indonesia menggunakan kesempatan ini, untuk mengukur arah Kiblat masjid, mushola dan tempat ibadah lain. Apabila arah Kiblat yang ada selama ini tidak sama dengan Roshdul Qiblat, ia meminta garis shaf disesuaikan dengan arah Kiblat yang baru.
Terkait arah Kiblat yang mungkin berubah, ia menyarankan umat Islam di Indonesia agar tidak perlu mengubah atau membongkar bangunan yang dijadikan tempat ibadah. Umat cukup mengubah atau memiringkan garis shaf yang ada, seperti yang sudah sering dilakukan di Indonesia.