SAUDARAKU yang berbahagia, mengapakah dalam wasiat Rasulullah Saw kepada Abu Dzar RA ini beliau menyebutkan kalimat La haula wa la quwwata illa billah? Hal ini tiada lain adalah untuk mengingatkan kita bahwasanya sudah semestinya kita meyakini bahwa apa yang kita lakukan semata-mata terjadi adalah karena kehendak Allah Swt.
Tiada hal apapun juga, besar ataupun kecil, yang terjadi di alam raya ini tanpa kehendak-Nya. Sehingga sungguh tiadalah pantas bagi siapapun untuk merasa sombong dan tinggi hati atas apa yang telah dilakukannya.
Kalimat ini juga untuk meneguhkan kepada kita semua bahwasanya hanya Allah-lah satu-satunya Dzat yang Maha Kuasa memberikan pertolongan kepada seluruh makhluk-Nya. Inilah makna kalimat yang kita ucapan setiap kali melakukan shalat, “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan“. [QS. Al Ftihah [1]: 5].
Tanpa kehendak dan pertolongan Allah Swt tentulah kita tidak akan pernah bisa mencapai segala apa yang kita rencanakan dan kita upayakan. Bahkan, suatu upaya yang kita lakukan pun sesungguhnya terjadi berkat pertolongan-Nya. Seorang penuntut ilmu tidak akan bisa mencapai dan duduk di suatu majelis keilmuan jika tidak ada pertolongan Allah Swt yang menyampaikannya ke tempat itu. Demikian pula dengan seorang guru atau pendidik, ia tidak akan bisa memainkan perannya secara baik jika tanpa adanya pertolongan dari Allah Swt.
Oleh karena itu, apapun peran dan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manusia, tidak selayaknya ia merasa sombong. Tidak seharusnya ia merasa bahwa apa yang berhasil diraihnya semata-mata adalah murni hasil kerja keras dan jerih payahnya. Sesungguhnya selalu ada Allah Swt. di balik setiap peristiwa yang terjadi pada diri manusia.
Artinya, ketika seseorang mengucapkan kalimat, “La Haula Walaa Quwwata Illa Billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah),” dengan sepenuh hati, maka sesungguhnya ia telah mengakui ketidakberdayaan dan kelemahan dirinya di hadapan Allah Swt.. Selain itu, ia juga menunjukkan bahwa sesungguhnya dirinya adalah benar-benar senantiasa membutuhkan pertolongan dari Allah Swt. [smstauhiid/bersambung]
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar