Din Syamsuddin Kenalkan Islam Indonesia di Jepang

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin berceramah di markas Sasakawa Peace Foundation, Tokyo, Rabu (4/11). Dihadiri seratusan tokoh masyarakat sipil dari berbagai kalangan, Din membawakan tema “Masalah, Tantangan dan Masa Depan Islam di Indonesia.”

Dalam kesempatan itu, Din menjelaskan bahwa Islam di Indonesia memiliki watak berbeda dengan Islam di negeri-negeri lain, termasuk Timur Tengah. Hal itu, menurut Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat tersebut, disebabkan modus masuknya Islam secara damai dan latar sosial-budaya masyarakat Nusantara sendiri yang cinta damai.

“Sebagai akibatnya, Islam di Indonesia berwatak damai, moderat, inklusif, toleran, dan anti-kekerasan. Watak ini dianut oleh mayoritas mutlak umat Islam dan telah berlangsung berabad lamanya,” papar Din Syamsuddin seperti rilis yang diterima Republika, Rabu (4/11).

Dengan corak demikian, dapat dikatakan sejak dulu tak ada ketegangan atau pertentangan serius antara Muslim dan non-Muslim. Begitu pula dengan yang terjadi antarsesama Muslim. Umat Islam Indonesia, Din memandang, dapat diposisikan sebagai salah satu model kerukunan hidup.

“Namun akhir-akhir ini, suasana demikian sedikit berubah dengan adanya ketegangan, bahkan konflik antarkelompok umat beragama. Khususnya, antara kelompok Muslim dan Kristiani, seperti terjadi terakhir di Tolikara, Singkil, dan Manokwari,” kata Din menjelaskan.

Modernisasi, globalisasi, dan terutama liberalisasi ikut menggeser tata nilai yang dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia dua dasawarsa terakhir. Dalam kaitan ini, menurut Din, radikalisme keagamaan yang muncul di Indonesia didorong oleh faktor-faktor keagamaan dan non-agama.

Yang pertama, kata Din, mengambil bentuk pemahaman yang keliru akibat penafsiran sempit atas teks-teks Kitab Suci. Sebab, misi utama Islam ialah kerahmatan dan kesemestaan. Adapun faktor non-agama, yakni berupa ketakadilan sosial, ekonomi dan politik.

Ikut hadir menyimak paparan Din Syamsuddin, antara lain, Prof Nakamura dan isteri, Prof Hisae Nakanishi dari Doshisa University, Prof Khalid Higuchi, dan mantan Presiden Japanese Muslim Association, serta sejumlah pengamat Indonesia dari Sasakawa Peace Foundation. Din berkunjung ke Jepang selama delapan hari atas undangan Sasakawa Peace Foundation, sebuah yayasan Jepang yang terkenal aktif mendorong perdamaian di dunia.

Dalam kesempatan ini, Din juga memaparkan soal ISIS, yang kerap mengatasnamakan Islam. DIn menegaskan, ideologi dan perilaku ISIS sama sekali tidak merepresentasikan nilai-nilai Islam.

“ISIS bukan gerakan Islam tapi gerakan politik yang menyalahgunakan Islam untuk tujuan politik,” kata Din, Rabu (4/11).

 

sumber: Republika Online

MCI Bimbing Pelajar 16 Tahun Bersyahadat

Alhamdulillah telah bersyahadat Marissa Laynardi, pelajar berusia 16 tahun. Prosesi syahadat dibimbing tim Mualaf Center Indonesia (MCI).

Sebelumnya, Marissa sempat berdialog beberapa kali dengan Muhammad Alvin Faiz (putra sulung K. H. Muhammad Arifin Ilham di Mualaf Center Azzikra ). Setelah dialog, dengan penuh keyakinan dan siap menghadapi apapun yang akan terjadi.

“Kita doakan saudari kita yang baru ini menjadi muslimah yang istiqomah dan kaffah. Aamin,” kata Aktivis Dakwah MCI, Hanny Kristianto, seperti dilansir mualaf.com, Rabu (4/11).

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya Ba’da maghrib tadi malam telah bersyahadat bersama team MCI, saudara kitabyang baru bernama Luqman Humara (baju merah) di Masjid Waqof Qomaruddin Kav Polri Blok EIV no 1341, pemuda kelahiran 31 Mei 1982.

 

sumber: Republika Online

Ini Aturan Perdagangan Ala Rasullullah

Nabi Muhammad SAW tidaklah diutus untuk menjadi pedagang. Namun beliau telah sukses menjadi pedagang ideal. Kunci kesuksesannya, sesungguhnya ada pada prinsip kejujuran dan keadilan dalam berhubungan dengan pelanggan, yang selalu diterapkannya.

Dalam kitab Ensiklopedi Muhammad, yang ditulis oleh Afzalul Rahman, disebutkan sedikitnya ada delapan peraturan yang patut diperhatikan dalam berdagang.

Pertama, Penjual tidak boleh berbohong dan menipu pembeli mengenai barang-barang yang dijualnya. Nabi bersabda: “Jika dilakukan penjualan, katakan tidak ada penipuan” (18:10).

Kedua, pelanggan yang tidak mampu membayar kontan hendaknya diberi tempo untuk melunasinya. Selanjutnya, pengampunan hendaknya diberikan jika dia benar-benar tidak sanggup membayar. Seseorang akan dimasukkan ke surga karena pernah berdagang di dunia dan menunjukkan kebaikan kepada orang-orang, memberi tempo untuk melunasi utangnya, serta membebaskan pembayaran bagi yang sangat membutuhkan. (18:2)

Ketiga, Penjual harus menjauhi sumpah yang berlebih-lebihan dalam menjual suatu barang. Nabi berkata: “Hati-hatilah terhadap sumpah yang berlebihandalam suatu penjualan. Meskipun meingkatkan pemasaran, ia juga akan mengurangi berkahnya.” (18:3)

Keempat, kesepakatan bersama. Penjualan suatu barang menjadi sempuran hanya dengan kesepakatan bersama, atau dengan suatu usulan dan penerimaan. Nabi bersabda: “Keduanya tidak boleh berpisah, kecuali dengan kesepakatan bersama.” (18:9).

Kelima, tegas terhadap takaran dan timbangan. Penjual harus selalu tegas dalam hal timbangan dan takaran. Nabi bersabda: “Tidaklah suatu kelompok mengurangi timbangan dan takaran, kecuali mereka akan merugi.” (26:359). Kepada pemilik takaran dan timbangan, Nabi bersabda: “Sesungguhnya kamu telah diberi kepercayaan dalam urusan yang membuat bangsa-bangsa sebelum kamu dimusnahkan.” (18:64).

Keenam, pembayaran di muka. Orang yang membayar di muka untuk pembelian suatu barang tidak boleh menjualnya sebelum barang tersebut benar-benar menjadi miliknya. Nabi berkata: “Barang siapa membayar di muka untuk suatu barang, jangan biarkan dia menyerahkan barang tersebut kepada orang lain sebelum barang itu menjadi miliknya.” (18:66).

 

 

Ketujuh, larangan monopoli. Nabi jelas telah melarang bentuk monopoli dalam perdangangan dengan mengatakan: “Barang siapa melakukan monopoli, maka dia seorang pendosa.” (18:67).

Kedelapan, Harga komoditas tidak ada yang boleh dibatasi. Anas meriwayatkan bahwa pada suatu ketika, di masa Rasulullah, harga-harga melonjak tinggi. Mereka lalu meminta kepada Rasulullah untuk membatasi harga. “Wahai Rasulullah, batasilah harga untuk kami.” Nabi menjawab: “Sesungguhnya Allah-lah yang menaikkan harga, membatasi, melimpahkan dan membagikan bantuan makanan.” (18:69).

Ini merupakan keputusan dalam menangani masalah perdagangan besar. Jika harga dibatasi, sehingga tidak ada perusahaan dagang dan niaga, maka perdagangan dunia pun akan terhenti.

 

sumber: Republika Online

MUI Tolak Pencabutan PBM Pendirian Rumah Ibadah

seminar-majelis-ulama-indonesia-mui-_150827010411-459Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Yusnar Yusuf menolak upaya pencabutan Peraturan Bersama Menteri (PBM) Nomor 8 dan 9 Tahun 2006. Ia menilai, PBM sudah menjadi landasan yang cukup untuk mengatur pendirian rumah ibadah di Indonesia.

“PMB sudah kuat. Justru perlu ditingkatkan menjadi undang-undang supaya ada sanksi,” ujarnya, Ahad (11/1).

Yusnar menegaskan, MUI tidak akan mengusulkan pencabutan PBM. Akan tetapi, ujarnya, jika PBM akan dicabut justru oleh pemerintah maka perlu mempertimbangkan sikap majelis-majelis agama. “PBM itu ditandatangani oleh majelis-majelis agama, artinya itu permintaan majelis agama,” ujarnya.

Terkait wacana revisi PMB oleh pemerintah, Yusnar mempersilakan meski ia bersikukuh pihaknya tidak akan mengusulkan hal itu. “Silahkan direvisi. Tapi tidak kita usulkan. Apa yang mau direvisi?” ujarnya.

 

sumber: Republika Online

Bersyukurlah, Bersyukurlah, dan Bersyukurlah

Saat pulang kantor, saya memberhentikan mobil. Saya lihat dari kaca spion, seorang nenek berjalan kaki sambil berjualan. Umurnya (tampak dari wajah dan cara berjalannya) mungkin di atas 60 tahun.

Di pinggir jalan menuju rumah yang tiap sore ramai, saya kemudian bertanya. “Mau beli rengginang, Nek! Berapa harganya?” “Enam ribu satu bungkus,” jawabnya singkat. “Adik mau beli berapa bungkus?” “Dua bungkus saja, Nek,” jawabku. “Dua bungkus Rp 12 ribu,” ujar si nenek.

Lalu, saya membuka dompet dan mengambil uang Rp 20 ribu. Nenek buru-buru mengeluarkan uang untuk memberi kembalian. Namun, saya bilang, “Kembalian itu untuk Nenek saja.” “Terima kasih Den, hati-hati,” katanya berpesan.

“Nek, putranya di mana? Kok, Nenek masih berjualan? Jalan kaki lagi!” tanyaku keheranan. “Anak-anak tidak mau tinggal sama Nenek. Tiap hari Nenek berjalan kaki, berjualan dari Kebayoran Lama sampai Ciledug untuk bisa makan.”

“Berapa sehari Nenek dapat untung?” tanyaku penuh kasihan. “Tidak mesti Nak karena rezeki Tuhan yang atur. Kadang dapat untung Rp 20 ribu, kadang Rp 10 ribu. Semua itu Nenek syukuri, yang penting Nenek sehat dan tidak menjadi beban orang lain.”

Sampai di sini, saya pun malu dan seperti tertampar hebat. Ternyata, selama ini saya kurang bersyukur. Pertemuan sore itu menyadarkan saya betapa hidup itu “wajib” hukumnya bersyukur.

Dapat musibah, bersyukurlah. Dapat ujian, bersyukurlah. Dapat masalah, bersyukurlah. Dapat kesulitan, bersyukurlah. Apalagi dapat kenikmatan, tentu mudah sekali orang untuk bersyukur. Musibah, ujian, masalah, dan kesulitan boleh jadi itu cara Tuhan melihat kualitas keimanan kita.

Boleh jadi, Tuhan kangen dan rindu pada hamba-Nya sehingga ingin memeluknya dengan lebih dulu diberi “ujian” kesulitan demi kesulitan. Bahkan, dalam Alquran pun dijelaskan, “Siapa yang pandai bersyukur, maka Aku akan tambah nikmatnya dan barang siapa kufur (tak mau bersyukur) atas nikmatku, maka sungguh azabku sangat pedih (QS Ibrahim [14]: 7).

Dari sini, bersyukur adalah perintah implisit dari Tuhan langsung kepada hamba-Nya. Karena dalam hidup ini, sejak kita lahir sampai meninggal, dipenuhi “utang” kita pada Tuhan Sang Pencipta. Coba kita hitung, berapa harga satu jari ketika jari itu putus. Berapa harga satu tangan ketika tangan itu patah. Berapa harga satu kaki ketika kaki itu tiada.

Berapa harga oksigen ketika kita sedang sekarat. Bahkan, berapa harga nyawa ini ketika sudah mati. Tentu, semua itu tidak ternilai harganya. Namun, kita dapatkan secara gratis dari Tuhan. Maka, pantas jika kita selalu diingatkan akan ayat-Nya, “Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan!” (QS ar-Rahman [55]: 55).

Jadi, bersyukur adalah kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Tanpa bersyukur, sejatinya kita tidak pantas untuk hidup. Karena, apa yang saat ini kita miliki adalah yang terbaik menurut Tuhan dan kita. Bukan sebaliknya!

Bersyukurlah, karena dengan sebenar-benarnya bersyukur, jaminannya akan ditingkatkan kenikmatan hidupnya. Cara sederhana bersyukur dengan memelihara apa yang sudah diberikan pada kita. Jika saat ini sehat, jaga kesehatan itu agar penyakit tak mendekat. Jika ada waktu luang, gunakan untuk menebar kebaikan dan kebenaran. Jika mendapat amanah, sampaikan kepada yang berhak menerimanya. Sudahkah kita bersyukur hari ini?

 

Oleh: Abdul Muid Badrun

sumber: Republika Online

3 Fakta Ilmiah Tentang Larangan Meniup Minuman/Makanan dalam Islam

Inilah 3 fakta ilmiah tentang larangan meniup minuman dan makanan dalam Islam yang tidak kamu ketahui. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhori, Rasulullah Muhammad Saw pernah bersabda kepada umat muslim:

Apabila kalian (sedang) minum, maka jangan bernapas di dalam gelas, dan saat membuang hajat, maka jangan sentuh kemaluan menggunakan tangan kanan.

Hadis tersebut memberikan indikasi bahwa kita tidak boleh meniup atau bernafas di dalam gelas. Saat ini, banyak sekali orang yang meniup makanan dan minuman panas. Hal ini wajar mengingat apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita sangat panas dan mungkin saja kita tidak bersabar untuk segera mengonsumsinya.

Sayangnya, kebiasaan ini justru dilarang oleh Nabi Muhammad Saw. Lalu, apa alasannya? Tentu, Rasulullah tidak memberikan alasan terperinci, tetapi beliau melarang kita, berarti itu menjadi bagian dari sunah apabila kita menjalaninya.

Tahukah Anda? Bahwa di dalam hadis larangan meniup makanan dan minuman panas yang sudah menjadi kebiasaan kita sehari-hari ternyata bukan hanya tidak dibenarkan oleh Rasul, tetapi juga tidak disarankan oleh ilmu kesehatan modern yang sudah melalui penelitian sains atau ilmu pengetahuan.

Fakta ilmiah tentang larangan meniup makanan/minuman
Subbahanallah. Dalam Islam, kebiasaan ini tidak dibenarkan oleh Nabi sekitar 14 abad lalu atau sekitar tahun 550an masehi. Ternyata, larangan tersebut mengandung hikmah dalam ilmu pengetahuan yang baru diteliti di era kontemporer-modern sekarang ini.

Bahaya asam karbonat
Fakta ilmiah pertama, bahwa bertemunya H2O (air dalam gelas) dengan karbondioksia atau CO2 (udara yang kita tiupkan melalui mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau H2CO3.

Nah jika senyawa kimia ini masuk ke dalam perut kita bisa menyebabkan penyakit jantung. Bagaimana? Masih ingin meniup minuman panas?

Partikel berbahaya
Di dalam mulut kita terdapat partikel berbahaya. Apakah itu? Sisa-sisa makanan dalam mulut akan membusuk sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap. Bau ini apabila ditiupkan dalam air panas yang akan kita minum, maka akan menempel dan sangat tidak baik jika kita minum lagi.

Mikro organisme
Selain itu, di dalam mulut terdapat mikro organisme tak kasat mata yang bersifat mutualisme (baik) dan juga ada yang patologi (buruk). Maka, makhluk kecil tak kasat mata dalam mulut akan menempel pada makanan panas apabila kita tiup dan kemudian masuk ke dalam perut. Bukankah ini berbahaya?

Demikian tiga fakta ilmiah mengenai larangan meniup minuman atau makanan panas dalam Islam yang acapkali kita lakukan sehari-hari. Kalau gosok gigi sampai bersih lalu kumur-kumur pakai obat kumur bagaimana? Tetap saja, sebaiknya ikuti hadis dari Rasulullah yang jelas-jelas sangat baik jika kita mengikutinya. Pun, kebiasaan tidak meniup makanan panas menjadi bagian dari sunah nabi. Subhanallah.

 

(Lismanto/IslamCendekia.Com)

Keutamaan Sholat Dhuha; Bukan Untuk Rezeki

Keutamaan sholat dhuha seringkali dikaitkan dengan rezeki. Jika kamu mencari artikel tentang keutamaan sholat dhuha di Google, hampir semua pembahasan menjurus tentang rezeki. Bahkan banyak sekali motivator bisnis yang sangat menganjurkan untuk rutin melakukan sholat dhuha dengan tujuan melancarkan rezeki. Namun tahukah kamu, sebenarnya tidak ada dalil yang mengatakan bahwa sholat dhuha dapat memperlancar rezeki.

Namun, apa sajakah keutamaan-keutamaan sholat dhuha yang sebenarnya? Simak ulasannya berikut:

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA PERTAMA: SEBAGAI PENGGANTI SEDEKAH

“Pada pagi hari, setiap persendian salah seorang dari kalian wajib bershadaqah; setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh berbuat baik adalah shadaqah, melarang dari yang mungkar adalah shadaqah, dan itu semua cukup dengan dua raka’at shalat Dhuha yang ia kerjakan”. (HR. Muslim)

Dari hadist ini jelas dikatakan bahwa kita wajib untuk melakukan sedekah setiap harinya. Namun jika kita tidak mampu untuk melakukan sedekah, kita bisa menggantinya dengan sholat dhuha sebanyak minimal 2 rakaat ¼ jam setelah munculnya matahari hingga ¼ jam sebelum masuk waktu sholat dzuhur.

Memang tidak ada dalil yang mengatakan bahwa keutamaan sholat dhuha adalah untuk melancarkan rezeki, namun ternyata sholat dhuha dapat mengganti sedekah dimana sedekah adalah amalan yang dapat memperlancar rezeki.

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkanbuahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Q.S Al-baqoroh 265)

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA KEDUA: KEMBALI TAAT

“Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah; hasan)

Orang-orang yang menjaga sholat dhuhanya setiap hari akan dianggap sebagai orang yang kembali taat di jalan kebaikan islam.

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA KETIGA: AKAN DITUNTASKAN SEMUA PERMASALAHAN SEPANJANG HARI

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Dengan sholat dhuha sebanyak 4 rakaat (2×2), semua permasalahan kamu sepanjang hari insya allah akan lancar dan tuntas dengan hasil terbaik.

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA KEEMPAT: MENDAPATKAN PAHALA LAYAKNYA PERGI HAJI & UMRAH

“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).

Bayangkan, hanya dengan menunaikan sholat dhua kamu bisa memperoleh pahala layaknya menunaikan ibadah haji dan umrah. Sungguh besar kenikmatan Allah s.w.t

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA KELIMA: AMAN DARI DOSA SEHARIAN

“Barangsiapa yang melakukan shalat dhuha maka akan di mapuni dosa-dosanya, sekalipun dosanya itu seperti buih di lautan. Sesuai dengan sebuah hadits Rasulullah yang di riwayatkan oleh Tirmidzi. Yaitu, ” Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, maka akan di ampuni dosa-dosanya oleh Allah. Sekalipun itu seperti buih di lautan.” [HR-Tirmidzi]

Keutamaan sholat dhuha yang terakhir adalah diampuninya dosa-dosa kamu selama 1 hari penuh. Jika setelah sholat dhuha kamu dengan tidak sengaja melakukan perbuatan dosa, maka dosa-dosa kamu akan diampuni dengan sendirinya.

Sungguh sangat disayangkan jika kita meninggalkan sholat dhuha, karena ini adalah sebuah kemudahan yang diberikan Allah s.w.t kepada umat islam. Dengan kemudahan-kemudahan yang diberikannya, tidak ada lagi alasan kita untuk mengeluh.

sumber: Entrepreneur Muslim

Libatkan Allah Dalam Bisnis Anda

Sebagai entrepreneur muslim seharusnya kita tidak perlu lagi takut untuk berkompetisi dengan pengusaha non-muslim. Karena kita memiliki backingan sang penguasa alam semesta Allah s.w.t. Ada banyak firman Allah s.w.t tentang janjinya yang akan menolong kita jika kita mendapatkan masalah. Berikut salah satu firmannya:

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An Nahl: 53)

Tahukah anda, dewasa ini sudah ada banyak perusahaan besar yang melibatkan kegiatan spiritual demi kelangsungan bisnisnya. Sungguh sangat banyak manfaatnya jika kita melibatkan Allah dalam kegiatan bisnis. Misalnya kita bisa membuat jadwal sholat dhuha bagi karyawan setiap harinya. Andai anda tahu bagaimana besarnya manfaat yang akan kita dapatkan dari sholat dhuha. Dan apalagi jika seluruh karyawan dapat rutin melaksanakannya.

Selain sholat dhuha, kita juga bisa mengadakan acara pengajian yang diselenggarakan setiap minggunya. Langsung memotong gaji karyawan untuk dijadikan zakat setiap bulannya. Atau mengadakan kegiatan sosial ke panti-panti asuhan setiap 2 bulan sekali.

Perusahaan yang melibatkan aktivitas spiritual dalam kegiatan operasionalnya terbukti lebih mampu bertahan dan berkembang lebih baik ketimbang perusahaan yang tidak menyandarkan bisnisnya pada aspek spiritual.

MANFAAT MELIBATKAN ALLAH DALAM BERBISNIS

Ada 6 manfaat yang bisa di dapat jika anda melibatkan Allah dalam operasional bisnis anda. Yang pertama, perusahaan akan terhindar dari berbagai kecurangan yang menghalalkan segala cara. Karena inilah awal mula dari kebangkrutan sebuah perusahaan

Kedua, dengan terciptanya emosional spiritual pada masing-masing karyawan, maka ini dapat meningkatkan kinerja mereka.

Ketiga, akan terciptanya sinergi positif antar karyawan dan pimpinan sehingga membuat suasana kerja menjadi lebih harmonis.

Keempat, perusahaan anda akan menciptakan image (citra) positif dari luar.

Kelima, perusahaan anda akan tumbuh dan berkembang secara sustainable dari waktu ke waktu.

Keenam, karyawan anda akan betah dan dapat membuat mereka tidak akan berpindah ke perusahaan lainnya.

Sudah selayaknya para pebisnis terutama para entrepreneur muslim menerapkan budaya manajemen spiritual ini. Konsep ini mengubah definisi manajemen dari sekedar “Getting things done through the people” menjadi “Getting god’s will done by the people”.

Dengan melibatkan Allah dalam kegiatan bisnis inilah yang akan menciptakan nilai-nilai luhur yang baik bagi sesama. Ini akan membentuk tatanan kerja yang lebih baik dan bukan hanya sekedar mencari keuntungan saja. Sudah waktunya islam dapat kembali memiliki peran penting dalam perekonomian dunia.

 

sumber: Entrepreneur Muslim

Apa Betul Surat Al-waqiah Bisa Bikin Kaya?

Apa betul keutamaan surat alwaqiah untuk memperlancar rezeki? Rumor ini memang sudah menyebar luas di kalangan umat muslim. Banyak sekali yang mempercayai bahwa dengan membaca surat alwaqiah dapat memperlancar rezeki mereka. Bahkan ada juga yang sengaja membaca surat itu saja tanpa membaca yang lain karena ingin mendapatkan rezeki yang melimpah. Namun tahukah anda, bahwasanya dalil yang mengatakan bahwa surat alwaqiah memperlancar rezeki adalah hadist maudhu’ / palsu?

Ada 5 dalil yang mengatakan bahwa keutamaan surat alwaqiah untuk memperlancar rezeki. 3 diantaranya dikeluarkan oleh Abu syuja’, dan 2 diantaranya dikeluarkan oleh Abdul Quddus bin Habib dan Ahmad bin Umar Al Yamami.

Ketiga orang ini di yakini tidak bisa di percaya kredibilitasnya oleh para ulama dikarenakan beberapa faktor, yaitu pernah memalsukan hadist, sanadnya terputus, terjadi kemungkaran matannya, sang perawi berstatus lemah, dan terjadi kekacauan dalam pembacaan nama perawi.

Berikut salah satu hadist maudhu’ yang mengatakan bahwa surat alwaqiah untuk memperlancar rezeki:

Barangsiapa membaca surat alwaqiah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kemiskinan.

Meskipun hadist-hadist yang menyatakan bahwa surat alwaqiah untuk memperlancar rezeki itu palsu, bukan berarti kita tidak akan membacanya lagi. Karena membaca setiap ayat alquran dapat membawa kebaikan pada diri kita. Seperti hadist nabi:

Bacalah Al-quran, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya (maksudnya, orang-orang yang rajin membaca, mempelajari, menghafal dan mengamalkan hukum-hukumnya) (HR. Muslim)

Itulah keutamaan yang sesungguhnya dalam membaca surat alwaqiah. Semoga Allah melindungi kita dari hadist yang palsu agar terhindar dari kesesatan.

AMALAN-AMALAN YANG DAPAT MEMPERLANCAR REZEKI

Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada amalan-amalan yang jika dilakukan dapat memperlancar rezeki. Sebagaimana yang di kutip dari Al-quran dan Hadist sahih, berikut amalan-amalan yang dapat memperlancar rezeki.

RAJIN BERTAUBAT

Menurut ilmu psikologis, dengan melakukan taubat secara ikhlas kita akan bisa memaafkan diri sendiri dari kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan sebelumnya. Ini akan berefek positif pada diri dan sekitar. Jika sudah positif, otomatis rezekipun dapat dengan mudah didapatkan. Seperti yang juga dikatakan di salah satu firman Allah awt:

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. (QS Huud 3)

Dan sabda nabi:

“Barangsiapa yang rutin membaca istighfar, Allah akan memberikan solusi pada setiap kesulitannya, dan penyelesaian bagi setiap permasalahannya. Dan Dia akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak terduga.” (Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Al-Baihaqi)

Lalu bagaimana cara melakukan taubat yang baik dan benar? Berikut ulasannya:

  • Niatkan dengan hati yang paling dalam untuk melakukan taubat sepenuh hati dan bertekad untuk tidak melakukannya lagi.
  • Berwudhu dengan sempurna sesuai sunnah
  • Melaksanakan sholat dua rakaat secara khusuk. Tidak ada bacaan khusus disini, lakukan seperti sholat biasanya.
  • Membaca istighfar dan memohon ampun kepada Allah swt dengan sepenuh hati.

Lakukan ini berulang-ulang, insya allah semua permasalahan akan bisa teratasi dengan mudah.

MENIKAH

Menikah merupakan suatu ibadah wajib yang cenderung memberi kebahagiaan dalam melaksanakannya. Bukan hanya kebahagiaan dengan pasangan yang akan didapatkan, ini juga dapat membuka rejeki sebagaimana yang dikatakan pada salah satu firman Allah:

Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. (An-Nuur 24:32-33)

Nabi Muhammad Saw juga menguatkan ayat tersebut. Sabda beliau, Dari Aisyah,

Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu. (HR. Hakim dan Abu Dawud).

SILATURAHMI

Silaturahmi juga dapat memperlancar rezeki. Tidak bisa dipungkiri, ada banyak orang yang mendapatkan kesuksesan hanya dengan bermodalkan silaturahmi. Karena selain mempererat hubungan dengan sesama, silaturahmi juga dapat memperluas relasi. Dengan memiliki relasi yang banyak, ini dapat mempermudahkan kita untuk menjalankan sebuahbisnis. Sebagaimana sabda nabi:

Siapa yang ingin rezekinya diperluas dan umurnya panjang maka hendaknya ia bersilaturrahmi. (HR. Bukhari)

SEDEKAH

Anehnya, dengan rajin melakukan sedekah bukan membuat kita tambah miskin, tapi justru sebaliknya. Inilah sebuah keajaiban yang nyata di dunia. Allah swt berfirman:

Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (Al-baqarah QS:245)

Artikel terkait tentang memberi: Ilmu Dasar Tehnik Marketing Advance Ada Di Al-Quran

Itulah ulasan dan pelurusan tentang surat Alwaqiah. Semoga kita dapat berada di jalan yang benar dengan Al-quran dan Hadist yang shahih.

sumber: Entrepreneur Muslim