Israel Serang Nablus di Siang Bolong, Bunuh 10 Orang

Serangan Israel memicu pertempuran paling berdarah setahun belakangan.

TEPI BARAT — Pasukan penjajah Israel pada Rabu (22/2) menyerbu Nablus, kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan melakukan penyerangan siang hari yang sebelumnya jarang terjadi. Penyerangan itu mengubah Nablus layaknya zona perang dan menggugurkan 11 warga Palestina serta melukai seratusan lainnya.

Itu adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam hampir satu tahun eskalasi kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ia berpotensi memicu pertumpahan darah lebih lanjut. Polisi Israel mengatakan mereka meningkatkan kewaspadaan, sementara kelompok militan Hamas di Gaza mengatakan kesabaran mereka “sudah habis”. Jihad Islam, pejuang militan lain, bersumpah untuk membalas.

Menurut pejabat kesehatan di Tepi Barat, di antara yang gugur adalah dua pria Palestina, berusia 72 dan 61 tahun, dan seorang bocah lelaki berusia 16 tahun, Operasi empat jam itu menyebabkan kerusakan luas di pasar berusia berabad-abad di Nablus, sebuah kota yang dikenal sebagai kubu militan.

photo

Ahmad Aswad, kepala perawat departemen kardiologi Rumah Sakit Najah menuturkan, korban luka membanjiri rumah sakit di kota itu. Petugas medis berusia 36 tahun itu mengatakan kepada the Associated Press bahwa dia melihat banyak pasien tertembak di dada, kepala, dan paha. “Mereka menembak untuk membunuh,” katanya.

Ia menceritakan, bersama seorang rekannya dengan hati-hati mengeluarkan peluru dari hati seorang pria berusia 61 tahun. Setelah kekacauan mereda dan mereka mengumumkan pasien mereka meninggal, mereka melihat wajah pria itu. 

Ternyata  yang gugur tersebut adalah ayah rekannya, Abdelaziz Ashqar yang berusia 61 tahun. Rekannya, Elias Ashqar yang bersama-sama menangani sang ayah, terpuruk dan terdiam. “Rasanya seperti bukan di dunia nyata,” kata Aswad.

Di Kota Tua Nablus, orang-orang memandangi puing-puing yang dulunya merupakan rumah besar di pasar yang berusia berabad-abad. Dari satu ujung ke ujung lainnya, toko-toko penuh dengan peluru. Mobil yang diparkir hancur. Darah menodai reruntuhan semen. Furnitur dari rumah yang hancur berserakan di antara tumpukan puing.

Di tempat lain, sebuah video amatir memperlihatkan dua pria, tampaknya tidak bersenjata, ditembak saat mereka berlari di jalan. Rekaman keamanan bertanda waktu yang dibagikan secara luas secara online tampaknya menunjukkan dua pria muda berlari di jalan. Tembakan terdengar, dan keduanya jatuh ke tanah, dengan satu topi terbang dari kepalanya.

Kedua pria tersebut tampaknya tidak bersenjata, namun video tersebut tidak menunjukkan peristiwa yang menyebabkan penembakan tersebut. Pihak Israel mengakui video itu “bermasalah”, dan mengatakan militer sedang memeriksanya.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan sedikitnya 10 orang gugur, termasuk Abdelaziz Ashqar dan seorang pria berusia 72 tahun. Berbagai kelompok militan Palestina mengklaim enam orang tewas—termasuk tiga yang menjadi sasaran serangan itu—sebagai anggota. Belakangan, para pejabat kesehatan mengatakan seorang pria berusia 66 tahun meninggal karena menghirup gas air mata.

Saat jenazah diarak melewati kerumunan dengan tandu, ribuan orang memadati jalan-jalan, meneriakkan dukungan untuk para militan. Pria-pria bertopeng menembak ke udara. Kepolisian Israel mengatakan sedang meningkatkan keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem timur untuk mengantisipasi kekerasan.

Israel gencar melakukan penyerangan-penyerangan di Tepi Barat sejak tahun lalu. Para pejabat Israel menyamakan operasi ini dengan “memotong rumput” untuk mencegah situasi yang sulit menjadi lebih buruk. Tetapi penggerebekan hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda memperlambat kekerasan. Sebaliknya, seperti operasi Rabu, justru dapat meningkatkan kemungkinan pembalasan.

photo

Militer Israel mengatakan memasuki Nablus, pusat komersial Tepi Barat, untuk menangkap tiga militan yang diduga melakukan serangan penembakan sebelumnya. Tersangka utama dicari dalam pembunuhan seorang tentara Israel musim gugur lalu.

Militer biasanya melakukan penggerebekan pada malam hari untuk mengurangi risiko korban sipil. Namun juru bicara militer Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan pasukan bergerak cepat setelah dinas intelijen melacak orang-orang itu di tempat persembunyian.

Hecht mengatakan pasukan Israel mengepung gedung itu dan meminta orang-orang itu untuk menyerah, tetapi mereka malah melepaskan tembakan. Seorang militan yang mencoba melarikan diri dari gedung ditembak dan dibunuh. Dia mengatakan militer kemudian menembakkan rudal ke rumah tersebut, meratakan bangunan dan membunuh dua orang lainnya.

photo

Pada saat yang sama, katanya, pasukan yang telah mendirikan perimeter luar diserang tembakan hebat, memicu baku tembak yang intens. Militer mengatakan yang lain melemparkan batu dan bahan peledak ke arah pasukan, dan pejabat merilis video yang diambil dari dalam kendaraan lapis baja saat kerumunan pemuda Palestina melemparinya dengan batu. Tidak ada korban dari pihak Israel.

Bulan lalu, pasukan Israel membunuh 10 orang dalam serangan serupa di utara Tepi Barat. Sebagai tanggapan, militan Palestina menembakkan roket dari Gaza. Keesokan harinya, seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan di dekat sebuah sinagog di pemukiman Yerusalem timur, menewaskan tujuh orang.

Beberapa hari kemudian, lima militan Palestina tewas dalam serangan penangkapan Israel di tempat lain di Tepi Barat. Kejadian itu diikuti oleh serudukan mobil Palestina yang menewaskan tiga orang Israel, termasuk dua saudara muda, di Yerusalem.

Pertempuran itu terjadi pada waktu yang sensitif, kurang dari dua bulan setelah pemerintah garis keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai menjabat. Pemerintah didominasi oleh ultranasionalis yang telah mendorong tindakan lebih keras terhadap militan Palestina dan bersumpah untuk mempertahankan kekuasaan Israel di Tepi Barat yang diduduki. 

Media Israel telah mengutip pejabat tinggi keamanan yang menyatakan keprihatinan bahwa penyerangan-penyerangan dapat menyebabkan lebih banyak kekerasan menjelang bulan suci Ramadhan. 

Dalam sebuah langkah yang dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut, Yesha, dewan pemukiman, mengumumkan bahwa pejabat perencanaan Israel telah memberikan persetujuan untuk hampir 2.000 rumah baru di pemukiman di Tepi Barat. Tidak ada konfirmasi langsung dari pemerintah, tetapi pengumuman terkait itu direncanakan pada Kamis (23/2) ini.

Palestina dan sebagian besar komunitas internasional mengatakan permukiman yang dibangun di atas tanah yang diduduki adalah ilegal dan menghambat perdamaian. Lebih dari 700.000 pemukim sekarang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem timur, wilayah yang direbut oleh Israel pada tahun 1967 dan didambakan Palestina sebagai wilayah negara mereka.

photo

Di Washington, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price mengatakan AS mengakui masalah keamanan Israel yang “sangat nyata”, tetapi juga “sangat prihatin” tentang kematian dan cedera akibat serangan itu. Dia mendesak kedua belah pihak untuk menghindari langkah-langkah yang dapat mengobarkan ketegangan, termasuk kemungkinan persetujuan pemukiman baru.

Keputusan Israel muncul setelah pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mengkritik keras legalisasi permukiman di Tepi Barat pada Senin (20/2). Resolusi Dewan Keamanan PBB yang lebih kuat dan mengikat secara hukum saat itu batal diajukan Uni Emirat Arab (UEA) diduga atas pengaruh Amerika Serikat.

Diplomat Amerika mengklaim telah mendapat janji Israel sehingga merasa resolusi yang bakal menuntut penghentian pembangunan pemukiman itu tak perlu. Persetujuan pemukiman baru oleh Israel tampaknya melemahkan klaim itu.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mendesak masyarakat internasional “untuk mengakhiri pembantaian terhadap rakyat kami.”

photo

Di Jalur Gaza, Abu Obeida, juru bicara kelompok militan Hamas yang berkuasa, memperingatkan bahwa kesabaran Hamas hampir habis. Rabu malam, para aktivis Palestina membakar ban di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel sebagai protes.

Hamas telah memerangi Israel dalam empat perang sejak merebut kendali Gaza pada 2007. Pemimpin Jihad Islam Ziyad Al-Nakhala menyebut serangan Israel sebagai kejahatan besar. “Adalah tugas kita sebagai kekuatan perlawanan untuk menanggapi kejahatan ini tanpa ragu-ragu,” katanya.

Hampir 60 warga Palestina telah gugur di Tepi Barat dan Yerusalem timur tahun ini, menurut penghitungan AP.Tahun lalu, hampir 150 warga Palestina gugur di daerah itu, menjadikannya tahun paling mematikan di sana sejak 2004, menurut data kelompok hak asasi Israel B’Tselem. Sekitar 30 orang di pihak Israel tewas dalam serangan Palestina.

REPUBLIKA

Khotbah Jumat: Mengambil Hikmah dari Musibah Gempa

Khotbah pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Ma’asyiral muslimin, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Pertama-tama, marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Baik itu dengan menjalankan perintah-Nya ataupun dengan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Dalam beribadah, seorang hamba harus menyeimbangkan antara rasa takut dan rasa berharap. Antara rasa cemas bahwa ibadahnya bisa jadi tidak Allah Ta’ala terima dan ia akan mendapatkan hukuman karena dosa-dosa yang telah ia lakukan dan rasa harap bahwa Allah Ta’ala akan menerima amal ibadahnya serta mengampuni dosa-dosanya jika ia bertobat. Allah Ta’ala berfirman mengisahkan bagaimana sifat Nabi Zakaria, istrinya, dan anaknya Yahya ‘alaihimassalam,

إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90)

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.

Belum lama ini, kita turut berduka atas musibah gempa yang menimpa saudara-saudara semuslim kita di negeri Turki dan Syria. Sebuah gempa besar yang menelan ribuan korban jiwa. Sebuah gempa besar yang meruntuhkan bangunan-bangunan dan melenyapkan harta benda dengan seketika.

Ketahuilah, sesungguhnya gempa bumi merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Ta’ala, sebuah tanda yang menunjukkan bahwa Allahlah satu-satunya Zat yang Mahakuasa, satu-satunya Zat yang yang mampu mengatur semua hal, satu-satunya Zat yang berhak disembah. Dan sebuah tanda yang menampakkan bahwa seluruh makhluknya itu lemah, butuh akan pertolongan-Nya, dan tidak memiliki kekuatan sama sekali untuk mencegah apa yang telah Allah takdirkan kepadanya.

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala, musibah gempa ini mengingatkan kita bahwa di antara nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia adalah menjadikan bumi ini tenang dan tetap pada tempatnya, tidak bergerak dan tidak bergoyang. Sehingga manusia bisa dengan mudah menempatinya dan berjalan di atasnya. Allah Ta’ala berfirman,

أَمَّنْ جَعَلَ الْأَرْضَ قَرَارًا وَجَعَلَ خِلَالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ وَجَعَلَ بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَءِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Bukankah Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan)nya dan yang menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. An-Naml: 61)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Renungkan penciptaan bumi ini sebagaimana adanya, yaitu ketika ia diciptakan dengan kondisi diam dan tenang sehingga bisa menjadi tempat istirahat (bagi manusia) dan kandang bagi hewan, serta tempat bagi tumbuhan dan barang kekayaan.

Hewan dan manusia dimungkinkan untuk memperjuangkan (dan memanfaatkan bumi ini) demi mewujudkan tujuan mereka, duduk istirahat, tidur nyaman ataupun bekerja (di atasnya). Jika ia (bumi) berguncang dan bergoyang, tidak satu pun dari makhluk ini yang bisa menetap dan tenang di atasnya, tidak ada satu pun bangunan yang bisa berdiri, (manusia) tidak akan bisa membuat apa pun di atasnya, tidak akan bisa juga berdagang di atasnya, apalagi berkebun dan bertani!?

Sungguh, (jika bumi ini berguncang), tidak akan ada kemaslahatan (yang bisa diambil). Bagaimana bisa mereka hidup bahagia sementara bumi berguncang di bawah mereka?!  Dan renungilah mereka yang diuji dengan musibah gempa, meskipun durasinya singkat, (gempa) ini menyebabkan mereka meninggalkan rumah dan melarikan diri darinya?!” (Miftah Dar As-Sa’adah, 2: 619)

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala,

Gempa yang terjadi di dunia ini seharusnya mengingatkan kita akan dahsyatnya gempa yang akan terjadi di hari kiamat, mengingatkan kita juga betapa dahsyat dan ngerinya fenomena-fenomena di alam akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ * يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.” (QS. Al-Haji: 1-2)

Jemaah Jum’at yang diridai Allah Ta’ala.

Mukmin yang beriman adalah mereka yang bisa mengambil pelajaran dari musibah dan kejadian yang menimpanya. Mukmin yang beriman mengetahui bahwa gempa bumi merupakan salah satu tanda kebesaran Allah yang akan membuat seorang hamba semakin takut kepada Allah Ta’ala dan azab-Nya. Sehingga dengan hal tersebut, mereka mau bertobat dan melepaskan diri dari dosa-dosa dan kesalahan yang pernah dilakukannya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ بِالْاٰيٰتِ اِلَّا تَخْوِيْفًا

“Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu, melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Isra’: 59)

Qatadah rahimahullah mengatakan,

إِنَّ اللَّهَ يُخَوِّفُ النَّاسَ بِمَا شَاءَ مِنْ آيَاتِه لَعَلَّهُمْ يَعْتَبِرُونَ، أَوْ يَذَّكَّرُونَ، أَوْ يَرْجِعُونَ

“Allah menakut-nakuti manusia dengan apa saja yang Dia kehendaki dari tanda-tanda-Nya, agar mereka memperhatikan, atau mengingat, atau kembali (bertobat kepada Allah Ta’ala).”

Kemudian beliau melanjutkan,

ذُكِرَ لَنَا أَنَّ الْكُوفَةَ رَجَفَتْ عَلَى عَهْدِ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه، فَقَالَ: “يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَبَّكُمْ يَسْتَعْتِبُكُمْ فَأَعْتِبُوهُ” أي: اطْلُبوا منه أَنْ يُزِيلَ عَتْبَه، بِتَرْكِ الذُّنوبِ، والتَّوبَةِ النَّصوحِ

“Diceritakan kepada kami bahwa kota Kufah pernah terkena gempa di zaman Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, lalu ia (Ibnu Mas’ud) berkata, ‘Wahai manusia, Tuhanmu meminta pertobatanmu, maka jawablah Dia.’ Artinya, mintalah Dia untuk menghapus teguran-Nya (gempa atau bencana) dengan meninggalkan dosa dan dengan tobat yang tulus.” (At-Tafsir At-Tabari)

Wallahu a’lam bisshawab

أقُولُ قَوْلي هَذَا وَأسْتغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لي وَلَكُمْ،   فَاسْتغْفِرُوهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ، وَادْعُوهُ يَسْتجِبْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ البَرُّ الكَرِيْمُ.

Khotbah kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.

Maasyiral mukminin yang dimuliakan Allah Ta’ala

Ada satu sunah yang yang bisa dilakukan seorang muslim saat sedang terjadi gempa ataupun musibah lainnya, yaitu berdoa kepada Allah Ta’ala Yang Mahatinggi, menuju kepada-Nya, meninggalkan dosa, bersegera bertobat, memohon ampunan, berzikir, serta bersedekah. Allah Ta’ala mengingatkan,

فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمْ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan, hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am: 43)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

“Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.” (QS. Al-Anfal: 33)

Sungguh, Allah Ta’ala tidaklah memberikan hukuman kepada masyarakat yang sadar diri dan senantiasa bertobat kepada-Nya.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah menyebutkan dalam kitab Majmu’ Fatawa-nya,

“Sunah (yang bisa dilakukan seseorang) perihal sarana kebaikan dan keburukan, hendaknya seorang hamba ketika melihat tanda-tanda kebaikan yang terlihat, ia melakukan amalan-amalan yang akan mendatangkan kebaikan dari Allah Ta’ala. Sedangkan apabila melihat tanda-tanda keburukan yang sangat jelas (seperti terjadinya bencana), maka ia melakukan ibadah-ibadah yang Allah jadikan itu sebagai penangkal dari keburukan.”

Jemaah yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala,

Poin terakhir yang harus kita ingat saat sebuah musibah atau cobaan melanda kita adalah terus menerus berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Bisa jadi cobaan yang menimpa kita atau saudara kita merupakan peluang yang Allah berikan agar dosa-dosa kita dan dosa-dosa kaum muslimin dihapuskan oleh Allah Ta’ala. Bisa jadi musibah ini merupakan kesempatan agar derajat kita menjadi tinggi di sisi Allah Ta’ala. Ingatlah selalu firman Allah Ta’ala,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنْ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنْ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرْ الصَّابِرِينَ

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

Semua dari kita pastilah akan menghadapi ujian dan cobaan. Yang membedakan hanyalah bagaimana menyikapinya, akankah kita menjadi mukmin yang senantiasa husnuzan kepada Allah Ta’ala lalu bersabar atas setiap musibah yang menimpa kita, ataukah kita menjadi seorang mukmin yang tidak bisa menjaga lisannya dan hatinya, mencela dan menyalahkan Allah Ta’ala saat musibah terjadi, tidak rida atas takdir dan ketetapan Allah Ta’ala kepadanya.

Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kesabaran dan ketabahan teruntuk saudara-saudara muslim kita yang sedang diuji oleh Allah Ta’ala dengan musibah gempa di negeri Turki dan Syiria, memberikan pengganti yang lebih baik atas kehilangan yang mereka rasakan. Semoga Allah Ta’ala menjaga negeri-negeri kaum muslimin dari segala marabahaya yang dapat terjadi, menguatkan persaudaraan mereka dan menyatukan mereka semua di atas kalimat tauhid.

Amiin ya rabbal ‘alamin.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

***

Penulis: Muhammad Idris, Lc.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/83016-khotbah-jumat-mengambil-hikmah-dari-musibah-gempa.html

Doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam

Doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam disebutkan di dalam Al-Qur’an,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Dia berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS Shad: 35)

Doa tersebut dikabulkan oleh Allah ‘Azza Wajalla dengan diberinya Nabi Sulaiman ‘alaihissalam berupa penguasaan terhadap bangsa jin dengan izin Allah. Syekh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu mengatakan,

فاستجاب الله له وغفر له، ورد عليه ملكه، وزاده ملكا لم يحصل لأحد من بعده، وهو تسخير الشياطين له، يبنون ما يريد، ويغوصون له في البحر، يستخرجون الدر والحلي، ومن عصاه منهم قرنه في الأصفاد وأوثقه

Maka, Allah kabulkan doanya dan ampuni dosanya, serta kembalikan kekuasaan kepadanya, bahkan menambahnya dengan hal yang tidak seorang pun setelah beliau mampu. Yakni mengendalikan jin, memerintah mereka untuk membangun kerajaan, menyelam untuknya ke dalam samudera untuk mencari mutiara, dan siapa pun dari mereka yang ingkar akan dipenjara.” (Tafsir As-Sa’diy, hal. 712)

Namun, bolehkah kita berdoa dengan doa beliau? Para ulama menyebutkan bahwa berdoa dengan doa beliau termasuk bentuk berlebih-lebihan dan melampaui batas. Allah ‘Azza Wajalla berfirman,

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raaf: 55)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

إنَّه سيَكونُ في هذه الأُمَّةِ قومٌ يَعتَدونَ في الطُّهورِ والدُّعاءِ

Akan datang kelompok yang begitu berlebih-lebihan dalam bersuci dan berdoa.” (HR. Abu Dawud dan dinilai hasan oleh para ulama)

Bentuk berlebih-lebihan dalam berdoa adalah ketika seseorang meminta sesuatu jauh di luar batas kebutuhannya dan hampir tidak mungkin ia bisa dapatkan secara syar’i seperti dikhususkannya doa tersebut hanya untuk sebagian manusia dan bukan untuk dirinya. Seperti doa yang Allah Ta’ala khususkan untuk Nabi Sulaiman ‘alaihissalam dalam ayat tersebut.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda ketika beliau dikisahkan menangkap dan melaknat setan,

ولولا دعوة أخينا سليمان لأصبح موثقًا يلعب به ولدان أهل المدينة

Kalaulah bukan karena doa saudaraku, Sulaiman ‘alaihissalam, niscaya aku akan ikat setan ini sehingga jadi mainan anak-anak Madinah.” (HR. Muslim no. 542)

Al-Qurthubi rahimahullahu menjelaskan hadis tersebut dengan mengatakan,

يدل على أن مُلْكَ الجن والتصرُّفَ فيهم بالقهر مما خصّ به سليمان

Hadis ini menunjukkan bahwa pengendalian terhadap jin dan menundukkannya adalah dikhususkan untuk Nabi Sulaiman ‘alaihissalam.”

Wallahul muwaffiq.

***

Penulis: Muhammad Nur Faqih

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/83099-doa-nabi-sulaiman-alaihissalam.html

5 Hadis Anjuran Puasa Syakban

Saat ini kita tengah berada di akhir bulan Rajab. Artinya, sebentar lagi umat Muslim Indonesia akan berada di bulan Syakban. Dalam Islam bulan Syakban termasuk bulan yang dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa. Sejatinya. terdapat beberapa hadis anjuran puasa Syakban.

Pertama, sebuah hadis Nabi Muhammad SAW terkait bulan Syakban yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: “كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، وَلَمْ أَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا كَامِلًا إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ، يَصُومُهُ حَتَّى يَعْجِبَ النَّاسُ، يَعْجَبُونَ مِنْ صِيَامِهِ وَيَفْتَرُونَ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهِ”.

Artinya: Dari Aisyah ra. berkata: “Rasulullah SAW biasa berpuasa sehingga kami mengatakan: “Dia tidak akan berbuka puasa.” Demikian juga, beliau sering tidak berpuasa sehingga kami mengatakan: “Dia tidak akan berpuasa lagi.”

Saya tidak melihat Nabi SAW berpuasa selama satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dalam satu bulan daripada puasa yang dilakukan pada bulan Sya’ban.

Beliau berpuasa sepanjang bulan Sya’ban hingga kami kagum. Kami kagum dengan puasanya dan kami merasa terkejut dengan jumlah puasa yang beliau lakukan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadis Rasulullah tersebut diceritakan bahwa Nabi Muhammad senantiasa melaksanakan di bulan Syakban, bahkan sampai berpuasa sepanjang bulan Sya’ban. Sejatinya, kendati tidak diwajibkan, puasa Syakban dianggap sebagai amalan yang baik dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kedua, terdapat  juga hadis yang menganjurkan puasa di bulan Syakban, sehingga dapat diartikan sebagai bulan yang mulia. Berikut adalah salah satu hadis Nabi Muhammad SAW terkait puasa di bulan Syakban yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi:

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم-: “يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ”. قَالَ: فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ، فَصُوْمُوْا شَعْبَانَ، مِنْ أَيَّامٍ يَغْفُلُ النَّاسُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيْهِ الأَعْمَالُ إِلَى الرَّبِّ الْعَالَمِيْنَ، فَأَحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: Dari Abu Dzar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, puasa paling utama setelah Ramadhan adalah pada bulan Allah yang mulia, yaitu bulan Muharram, dan shalat paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.”

Beliau juga bersabda, “Jika kamu tidak mampu, maka berpuasalah di bulan Sya’ban, bulan yang sering dilalaikan orang di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat ke hadapan Rabb semesta alam, dan aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan berpuasa.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Ketiga, teradapat juga sebuah hadis yang bersumber dari Syeikh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatul Zein tentang anjuran untuk melaksanakan puasa Syakban. Pasalnya, puasa syakban merupakan puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah.

صوم شعبان لحبه صلى الله عليه وسلم صيامه فمن صامه نال شفاعته صل الله عليه وسلم يوم القيامة

Puasa Sya’ban (disunnahkan) karena Rasulullah SAW menyukai puasa pada bulan itu. Siapa yang puasa Sya’ban, dia akan memperoleh syafaat Rasulullah SAW di hari akhirat kelak.”

Keempat, hadits anjuran puasa Nisfu Syaban yang bersuumber dari Riwayat Ibnu Majah bahwa Nabi menganjurkan untuk melaksanakan puasa Syakban

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Dari Ali bin Abu Thalib, dia berkata, “Rasulullah bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Syakban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian

Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. (HR. Ibnu Majah (1378).

Kelima, ada juga hadis Rasulullah terkait kemuliaan bulan Syakban. ;

كَانَ أَحَبَّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَان ثُمَّ يَصِلَهُ بِرَمَضَانَ. أَخْرَجَهُ أحمدُ وأبو داودَ والنَّسَائِيُّ

artinya; Adalah Bulan  yang disukai oleh Rasullulah untuk berpuasa sunnah di dalamnya adalah Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadlan.

Demikiaan 5 hadis anjuran puasa Syakban. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Rajut Kebersamaan dan Persatuan, Jadikan Mimbar untuk Berdakwah, Bukan Berpolitik

Tahun politik adalah momentum bagi bangsa Indonesia untuk menentukan masa kepemimpinan lima tahun mendatang. Karena itu, jelang tahun politik 2024, segenap bangsa diimbau untuk memperkuat rajutan kebersamaan dan persatuan dan menghindari berbagai bentuk ujaran kebencian dan intoleransi dalam bentuk SARA, apalagi yang memanfaatkan mimbar agama untuk berpolitik.

“Politik identitas memang kerap terjadi di setiap perhelatan politik. Untuk itu saya berpesan agar Pemilu tahun depan jangan dijadikan ajang perseteruan tapi kita manfaatkan Pemilu untuk merajut kebersamaan dan persatuan bangsa,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Abdullah Jaidi di Jakarta, Selasa (21//2/2023).

Ia berharap agar pada Pemilu nanti dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia untuk bisa menunjukkan kesantunan dan saling menghargai dalam menyikapi perbedaan pandangan politik. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak mudah dibenturkan satu dengan lainnya.

Kiai Jaidi juga berpesan agar para pemilih yang terlibat dalam perhelatan Pemilu juga harus mendukung pemimpin dan perwakilan yang terpilih, walaupun mereka bukan pilihannya. Ini penting, karena Pemilu hanya proses saja, sementara nanti siapapun yang terpilih, tetap akan menjadi pemimpin seluruh bangsa.

“Tidak ideal jika kita saling menghujat dan menjatuhkan. Tetapi kita harus merajut kebersamaan itu sehingga even politik lima tahunan ini tidak menjadi pemicu permusuhan di antara kita. Kita harus sportif dengan cara bersama-sama memberikan dukungan penuh kepada siapa saja yang terpilih nantinya,” tuturnya.

Terlepas apapun yang dijanjikan, lanjut mantan Ketua Umum PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah ini, baiknya para pihak yang bersaing perlu memperhatikan adab atau kesantunan dalam bertindak dan bertutur kata terhadap sesama anak bangsa.

“Peradaban itu berasal dari kata adab. Adab itu adalah sebuah kesantunan. Maksudnya adalah yang pertama, dalam konteks bernegara dan bermasyarakat, kesantunan itu harus diwujudkan dalam persamaan (hak dan kewajiban). Kedua, saling menghormati dan menghargai. Kita boleh berbeda agama, pandangan, atau kepercayaan, tetapi sebagai warga negara Republik Indonesia ini kita harus mengutamakan kebersamaan dalam menjunjung tinggi dasar negara, yaitu Pancasila,” paparnya.

Dalam sila pertama Pancasila, jelasnya, terdapat nilai ketuhanan atau kepercayaan. Selanjutnya terdapat nilai persatuan Indonesia yang menggambarkan kebersamaan anak bangsa. Peradaban Indonesia akan semakin matang jika kita bisa menyingkirkan perselisihan dari perbedaan yang ada. Ini bisa dicapai jika masing-masing individu memiliki kesantunan dalam bergaul di tengah masyarakat.

“Seharusnya, tujuan kita semua adalah menciptakan suasana yang rukun, damai, saling menghormati dan menghargai. Peradaban Indonesia ini pada intinya adalah kesantunan yang ditunjukkan oleh umat Islam ataupun umat-umat yang lain dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuh Kiai Jaidi.

Untuk itu, sekali lagi ia mengimbau agar memasuki tahun politik seluruh pihak untuk tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tujuan politik. Terutama dengan melakukan ujaran kebencian, intoleransi berbau SARA, apalagi yang menggunakan mimbar agama.

ISLAM KAFFAH

MBS Bangun ‘Kabah’ Baru di Riyadh, Umat Muslim Protes Keras

Umat Muslim di media sosial ramai-ramai berkomentar keras atas rencana Arab Saudi membangun bangunan spektakuler berbentuk kubus di Ibu Kota Riyadh. Bangunan berbentuk kubus yang diberi nama Mukaab (kubus) itu mengingatkan orang pada Kabah yang selama ini dianggap sebagai bangunan suci warga muslim di Kota Makkah dan seluruh dunia.

Mukaab itu adalah proyek ambisius Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS). Peluncuran itu dilakukan MBS, Kamis pekan lalu.  Proyek itu digarap Perusahaan Pengembangan Murabba Baru (NMDC) yang langsung dipimpin olehnya, didukung Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi.

Saat peluncuran, MBS mengatakan Mukaab akan menjadi pusat kota modern terbesar di Riyadh. Proyek besar ini akan merenovasi alun-alun bersejarah Al-Murabba di Riyadh, nama itu diambil dari sebuah sumur berbentuk kotak di alun-alun tersebut. Istana Murabba yang dibangun di luar bekas dinding Kota Tua Riyadh yang dulu dibangun oleh Raja Abdulaziz juga diberi nama yang sama.

Dikutip dari  Arab News, Murabba Baru yang akan dibangun nantinya termasuk daerah pedestrian hijau yang akan dilengkapi dengan museum, universitas teknologi dan desain, teater serba guna dan tempat-tempat budaya serta hiburan.

“Di kawasan pusat kota Riyadh itu nantinya juga akan berdiri Mukaab, bangunan berteknologi tinggi dan akan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia dengan lebar 400 meter, tinggi 400 meter berbentuk kubus untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang ada,” kata laporan itu, seperti dilansir laman the Middle East Monitor, Sabtu (19/2/2023).

Bentuk bangunan kubus itu dikatakan terinspirasi dari gaya arsitektur Najdi, daerah yang menjadi nenek moyang bangsa Saudi kampung halaman dinasti Saud. Mukaab nanti akan memuat 20 bangunan berukuran seperti Empire State New York dan memiliki gedung berbentuk spiral di tengahnya.

Proyek raksasa yang dibiayai dari Dana Investasi Publik dan menjadi bagian dari Visi2030 dari MBS diharapkan memberi pemasukan senilai USD 50 juta, menciptakan 334.000 lapangan kerja.

Namun warga muslim di media sosial menanggapi berbeda kabar ini. Akademisi Dr Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi mengatakan “Apakah Muhammad bin Salman akan membangun Kabahnya sendiri di Riyadh? Ini desain yang sudah dipilih untuk proyek baru itu ‘Kabah baru untuk dunia hiburan!!” kata dia.

Akademisi lain Asad Abu Khalil mencuit: “Kelihatannya dia (putra mahkota) akan membangun Kabah. Apakah dia juga akan membuat kiblat baru?”

“Saya ingin tahu berapa banyak yang telah dibayarkan Saudi @McKinsey untuk menghasilkan semua kartun media sosial ini untuk pemirsa Barat kota-kota Star Wars yang tidak akan pernah benar-benar ada,” kata salah satunya, akun @AliR_Ahmadi, seorang pengamat di Gulf State Analyt.

“Tampaknya (MBS) sedang membangun Ka’bahnya sendiri. Apakah dia akan menjadikan ini kiblat baru,” tegasnya.

ISLAM KAFFAH

Keutamaan Bulan Syaban 

Syaban adalah bulan kedelapan dalam kalender hijriah.  Meskipun tidak termasuk salah satu dari empat bulan suci, bulan Syaban adalah bulan yang sangat penting bagi Nabi Muhammad SAW.

Tahun ini, Sya’ban dimulai pada tanggal 21 Februari. Ada 29 atau 30 hari di bulan Sya’ban, tergantung pada penampakan bulan sabit.

Hari paling penting di Sya’ban adalah tanggal 15. Atah juga dikenal sebagai Nisfu Sya’ban. Tanggal 15 Sya’ban adalah hari di mana banyak ulama meyakini berdasarkan sejumlah riwayat bahwa Allah SWT mengangkat amal hambaNya. 

Sya’ban adalah bulan yang mulia karena beberapa alasan, yaitu karena Sya’ban adalah bulan Nabi SAW. Nabi SAW biasa menghabiskan waktunya untuk puasa sunah di bulan Sya’ban. Ini adalah bulan di mana Allah SWT mengangkat amal hamba-hambanya. Manfaat lain dari ibadah dan puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai kesempatan untuk melatih diri dalam persiapan Ramadhan

Ini juga saat yang tepat untuk menggabungkan kebiasaan yang bermanfaat dan ibadah lainnya seperti sedekah, tahajud, berdoa, istighfar, membaca Alquran dan lainnya. 

Sya’ban adalah bulan Rasulullah SAW. Ini adalah bulan penting dalam persiapan Ramadhan, dan bulan yang menjadi tuan rumah Nisfu Sya’ban pada tanggal 15 Sya’ban yang merupakan salah satu malam paling suci dalam setahun.

Umat ​​Muslim memperingati Nisfu Sya’ban dengan berdoa ,menghabiskan waktu bersama dan membangun jembatan dengan orang yang dicintai, dan umumnya meningkatkan dzikir.

Salah satu amal yang paling mulia di bulan Sya’ban adalah sedekah yang merupakan sarana penyucian diri kita dalam persiapan menyambut Ramadhan. 

Sebagai bulan Nabi Muhammad SAW, setiap Muslim  harus menghormati bulan Sya’ban. Rasa syukur terhadap datangnya Sya’ban ini dapat dilakukan dengan membantu orang miskin dan anak yatim. Perbuatan itu sangat dicintai nabi Muhammad SAW

Sebagai bulan Nabi SAW. Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk belajar tentang kehidupannya yang diberkati. Bersholawat yang lebih banyak kepada-Nya dan untuk mencoba dan menerapkan lebih banyak tindakan sunnah dalam hidup kita. Sya’ban adalah bulan di mana Nabi Muhammad (SAW) biasa berpuasa sunnah paling banyak dan puasa Sya’ban sangat penting bagi umat Islam. 

Banyak umat Islam juga berpuasa di bulan Sya’ban sebagai cara untuk mengganti puasa Ramadhan sebelumnya sebelum Ramadhan berikutnya dimulai. Tanggal puasa yang dianjurkan di bulan Sya’ban tahun 2023 ada di mana saja sepanjang bulan 21 Februari-22 Maret, tetapi khususnya pada tanggal 7 Maret yang merupakan tanggal 15 Sya’ban.

IQRA

Apa Itu bulan Syaban dan Nishfu Syaban?

Syaban adalah keberkahan untuk setiap Muslim menambah ibadah.

Bulan Syaban adalah bulan ke delapan dari nama-nama bulan kalender Hijriyah, setelah bulan Rajab dan sebelum Ramadhan.

Menukil buku Malam Nisyfu Syaban karya Hanif Luthfi, Sirojuddin Ibnu al-Mulaqqin menyebutkan bahwa arti kata Sya’ban itu berarti bercabang, memancar dan bertebaran. Dimana dahulu orang Arab ketika bulan ini, mereka berpencar mencari sumber air. 

Dalam kitabnya at-Taudhih li Syarh al-Jami’ as-Shahih sebagai berikut,

شعبان سمي بذلك كما قال ابن دريد لتشعبهم فيه، أي: تفرقهم في طلب المياه :قال والشعب الاجتماع والافتراق وليس من الأضداد وإنما هو لغة القوم وقال ابن سيده التشعبهم في الغارات. وقيل؛ لأنه شعب، أي ظهر بين رمضان ورجب….

Syaban dinamakan begitu sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Duraid, karena bercabang-cabangnya atau berpencarnya mereka (orang arab) untuk mencari air. Sya’bu itu artinya bisa bertemu dan berpencar. Itu bukan antonim, tapi begitulah bahasa suatu kaum. Ibnu Sayyidih berkata: Sya’ban disebut begitu karena mereka berpencar untuk peperangan. Dikatakan pula sya’bun diantara Ramadhan dan Rajab.

Ibnu Hajar al-Asqalani menyampaikan hal yang mirip. Beliau menyebutkan:

وَسُمي شعبان لتشعبهم في طلب المِيَاهِ أَوْ فِي الْغَارَاتِ بَعْدَ

أن يَخْرُجَ شَهْرُ رَجَبِ الْحَرَامِ 

“Dinamakan Syaban sebab mereka berpencar- pencar mencari air atau di dalam gua-gua setelah bulan Rajab Al-Haram.”

Sedangkan Nishfu Syaban diambil dari kata Nishfu itu berarti setengah. Maka Nishfu Sya’ban adalah setengahnya bulan Sya’ban.

Adapun malam Nishfu Sya’ban adalah malam dari setengahnya bulan Sya’ban. Kalau dirujuk kepada kalender Qamariyyah, maka malam Nishfu Sya’ban jatuh pada tanggal 14 Sya’ban. Pergantian tanggal yang meggunakan patokan bulan adalah saat matahari terbenam atau malam tiba.

KHAZANAH

Aturan Berpuasa di Bulan Syaban

Puasa Syaban melatih diri terbiasa menahan lapar, haus, dan mengendalikan nafsu.

Rasulullah ﷺ senantiasa memperbanyak puasa selama di bulan Sya’ban. Namun tidak dianjurkan seseorang berpuasa selama sebulan penuh selama Sya’ban.

“Puasa di bulan Syaban. Apakah setiap hari? Tidak boleh, Rasulullah ﷺ tidak pernah berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Jadi silahkan berpuasa Senin-Kamis, puasa 15 hari lanjut full,” kata Pendakwah lulusan Universitas Islam Madinah, Ustadz Syafiq Riza Basalamah melalui siaran Youtube resminya. 

Ustadz Syafiq melanjutkan, hanya saja hukumnya makruh bagi orang yang berpuasa setelah 15 Sya’ban. Padahal dia tidak pernah berpuasa sebelumnya. Ustadz Syafiq mengatakan, diusahakan berpuasa di awal Sya’ban, namun apabila ingin berpuasa setelah tanggal 15 dibolehkan, hanya saja sebagian ulama memakruhkan hal itu.

“Yang tidak boleh berpuasa pada hari yang diragukan, umpamanya ini hari tanggal 29, besok 30 orang ribut ada yang mengatakan besok 1 Ramadhan, lalu berpuasa dengan harapan kalau besok Ramadhan ana puasa ramadhan, kalau gak sunnah. Ini hari yang diragukan, dperselisihkan. Kalau biasa puasa hari Senin puasa mau hari ini tanggal 29, 30, ana Senin biasa puasa, silahkan puasa, karena puasa Seninnya,” ucap Ustadz Syafiq.

Adapun Aisyah radhiyallahu anha mengatakan,

وما رأَيتُ رسولَ اللهِ استكمَلَ صيامَ شهرٍ قطُّ إلَّا رَمَضانَ، وما رأيتُه أكثرَ صيامًا منه في شعبانَ

“Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah ﷺ berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan saya tidak pernah mengetahui beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hikmah memperbanyak puasa

Hikmah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban dijelaskan dalam hadits yang lain. Dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu Anhu berkata:

قلتُ يا رسولَ اللهِ لم أرَك تصومُ من شهر من الشُّهورِ ما تصومُ من شعبانَ قال ذاك شهرٌ يغفَلُ النَّاسُ عنه بين رجبَ ورمضانَ وهو شهرٌ تُرفعُ فيه الأعمالُ إلى ربِّ العالمين فأُحِبُّ أن يُرفعَ عملي وأنا صائمٌ

“Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak melihatmu berpuasa di bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban (karena seringnya)?’ Beliau menjawab, ‘Bulan itu banyak manusia lalai, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkat amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan saya ingin untuk diangkat amalku dalam keadaan puasa.’” (HR Nasai dan Ahmad).

Hikmah lainnya adalah untuk persiapan bagi bulan Ramadhan agar hati dan badan siap untuk menyambutnya dengan kesegaran guna menjalankan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.

ISLAM DIGEST

Inilah Bacaan Dzikir Setelah Shalat Wajib

Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Dzikir akan menguatkan seorang muslim dalam ibadah, hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah. Dzikir setelah sholat adalah di antara dzikir yang mesti kita amalkan. Seusai shalat tidak langsung bubar, namun hendaknya kita merutinkan beristighfar dan bacaan dzikir lainnya.

Berikut beberapa dzikir setelah sholat yang bisa kita amalkan.

[1]

أَسْتَغْفِرُ اللهَ (3x) اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.

Astaghfirullah (3x). Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.

“Aku minta ampun kepada Allah,” (3x). Lantas membaca: “Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan” (HR. Muslim no. 591).

[2]

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.

“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari no.6615, Muslim no.593).

[3]

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci” (HR. Muslim, no. 594).

[4]

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu” (HR. Muslim no. 597).

[5]

Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu) (HR. Abu Daud no. 1523, dishahikan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

[6]

Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu) (HR. An Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no.6464).

[7]

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. 10× بعد صلاة المغرب والصبح

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir .

“Tiada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10 x setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh).

[8]

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala.

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima.” (Dibaca setelah salam shalat Shubuh) (HR. Ibnu Majah no. 762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).

Semoga dzikir setelah sholat yang sederhana ini bisa rutin kita amalkan sehingga Allah berkahi aktivitas harian kita.

Wallahu waliyyut taufiq. Walhamdulillah, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam.

Referensi:

  • Hish-nul Muslim min Adzkar Al Kitab was Sunnah, Syaikh Sa’ad bin Wahf Al Qohthoni
  • Tash-hih Syarh Hish-nul Muslim min Adzkar Al Kitab was Sunnah, Majdi bin ‘Abdul Wahab Al Ahmad, terbitan Maktabah Al Malik Fahd Al Wathoniyah, cetakan keempat, 1430 H

@ Ummul Hamam, Riyadh KSA

16 Dzulqo’dah 1432 H (14/10/2011)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/7043-bacaan-dzikir-setelah-shalat.html