Menyaksikan Detik-Detik Kehancuran Zionis-Yahudi

Secara ringkas, Barat sepakat mendukung siasat palsu Yahudi untuk mendirikan negaranya di Tanah Palestina

Oleh: Qosim Nurseha Dzulhadi

ORANG yang beriman dari kalangan nabi Musa sejak dahulu diminta oleh Allah untuk masuk ke Tanah Suci (al-Ardh al-Muqaddasah): Baitul Maqdis, Palestina (QS Surat Al-Maidah [5]:21).

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

“Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi.” (QS: Al-Maidah : 21)

Ini menegaskan bahwa Tanah Suci yang kita kenal dengan Palestina itu bukan milik Yahudi. Sebaliknya, ia milik kaum beriman.

Maka, dalam Al-Quran Sural a-Maidah [5]:21 sejatinya bukan dalil yang menguatkan klaim kaum Yahudi atas kepemilikan Baitul Maqdis.

Dalam ayat yang lain Allah menegaskan bahwa Dia telah mengambil sumpah setia dan ikatan teguh dari kaum nabi Musa untuk beriman kepada Nabi Muhammad ketika beliau diutus (al-mītsāq) (QS:3:81).

Ini menjadi dalil kuat bahwa Risālah kenabian akan pindah dari Yahudi ke tangan kaum Arab, asal nenek-moyang Nabi Muhammad ﷺ.

Adapun klaim Yahudi bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan (the promised land) untuk mereka adalah klaim dusta. Tidak berdasar sama sekali.

Klaim palsu mereka ini hanya digunakan sebagai alasan untuk menjajah dan merebut tanah Palestina. Dalam bahasa Roger Garaudy, ini adalah klaim bid‘ah. Karena Yahudi menjadikan teks agama sebagai landasan kepentingan politikpolitik.

Di antara klaim dusta itu adalah yang disampaikan oleh Golda Meir (1898-1978) pada 1969:

“Palestina adalah tanah tanpa tuan. Dia untuk tuan tanpa tanah” (Yahudi). Dengan dasar Kitab Kejadian (15: 18-19), mereka mengklaim bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan oleh Allah untuk mereka. (Roger Garaudy, al-Asāthīr al-Mu’assisah li al-Siyāsah al-Isrā’īliyyah, terj. Muhammad Hisyām (Kairo: Dār al-Syurūq, cet. IV, 1422 H/2002 M), 223).

Secara ringkas, Barat sepakat mendukung siasat palsu Yahudi untuk mendirikan negaranya di Tanah Palestina. Maka, kembalilah kaum Yahudi ke tanah Palestina berbondong-bondong.

Dan pada 1948 terjadilah apa yang kemudian dikenal dengan ‘Nakba’ pertama. Yaitu, pengusiran besar-besaran kaum Muslimin dari tanah air mereka. Barat diam. Negara Arab tak mampu melawan. Meskipun mereka merespon dengan perang. Negara-negara Arab dibuat ‘KO’ oleh Yahudi.

Bayangkan, tiga kali perang antara negara-negara Arab dengan  Yahudi dimenangkan oleh Yahudi. Tahun 1948, 1956 dan 1967.

Lebih menyakitkan, kekalahan negara Arab tahun 1956 lebih menyakitkan dari perang 1948. Dan kekalahan tahun 1967 lebih menyakitkan dari kekalahan tahun 1956.

Sebab kekalahannya hanya satu: negara-negara Arab saat itu sudah kehilangan ruh Islam. (Syekh Muhammad al-Ghazālī, al-Yahūd al-Mu‘tadūn wa Dawlatuhum Isrā’īl, ed. Muhammad ‘Alī Dawlah (Damaskus: Dār al-Qalam, cet. III, 1440 H/2019 M), 19).

Maka, penting dicatat bahwa rahasia kemenangan Yahudi dalam perang tiga itu adalah ‘agama’ (keyakinan). Karena hanya dengan agama ghirah kebangkitan dalam melawan kemustahilan bisa dimaksimalkan.

Inilah yang dilupakan oleh negara-negara Arab itu. Apakah saat ini ruh agama belum kembali ke tempatnya?

Hemat penulis, sudah kembali. Tapi, belum sempurna. Buktinya, al-Quds belum kembali.

Dalilnya, Baitul Maqdis masih dijajah. Yahudi merasa kembali ke tanah yang dijanjikan Ilahi. Meskipun ini klaim palsu. Tapi intinya mereka kembali.

Kembali untuk Musnah

Tentang klaim kembalinya Yahudi ke Palestina, menarik untuk menghayati pernyataan Syekh Muhammad al-Ghazālī berikut,

إنهم سيعودون فعلا، ولكن ليفنوا لا ليحيوا، ولتنتهي رسالتهم فى هذه الدنيا لا لتتجد

“Ya, memang Yahudi akan kembali ke Palestina. Tetapi, mereka kembali untuk musnah (hancur) bukan untuk hidup. Mereka kembali untuk mengakhiri peran mereka di dunia ini, bukan kembali untuk eksis kembali.”

Maka, di dalam sebuah hadits shahih Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa akan terjadi perang hebat antara umat Islam dengan Yahudi. Dan umat Islam akan membunuh mereka.

Bahkan, meskipun mereka sembunyi di balik sebuah batu, maka batu itu akan berkata: “Hai Muslim, ini Yahudi sedang sembunyi, ayo ke sini dan bunuh dia.” (HR. al-Bukhārī dan Muslim).

Ya, sekali lagi, memamg Yahudi akan berkumpul setelah mereka bercerai-berai. Namun kembalinya mereka ke Palestina hanya untuk merealisasikan firman Allah yang berbunyi:

وَاِذۡ تَاَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبۡعَثَنَّ عَلَيۡهِمۡ اِلٰى يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ مَنۡ يَّسُوۡمُهُمۡ سُوۡٓءَ الۡعَذَابِ‌ ؕ اِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيۡعُ الۡعِقَابِ ‌ ‌ۖۚ وَاِنَّهٗ لَـغَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sungguh, Dia akan mengirim orang-orang yang akan menimpakan azab yang seburuk-buruknya kepada mereka (orang Yahudi) sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS: al-A’raf [7]: 167).

Namun harus segera dicatat bahwa takdir Allah yang berlaku terhadap Yahudi itu bukan oleh orang Arab karena  mereka Arab. Tetapi, mereka akan dihancurkan oleh Arab setelah mereka kembali kepada (pandangan alam) Islam, secara lahir dan batin.

Itulah mengapa panggilan ketika perang bunyinya: “Hai Muslim!” Sini, ini ada Yahudi, bunuh dia!” Syekh Muhammad al-Ghazālī, al-Yahūd al-Mu‘tadūn, 108-109).

Maka, marilah kembali kepada Islam: lahir dan batin.  Hal ini agar umat Islam memahami dengan baik siapa dirinya dan siapa musuhnya sampai akhir masa.

Sehingga mereka harus senantiasa menyusun strategi dan menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin. Karena hanya dengan melakukan persiapan dan memaksimalkan kesiapan musuh Allah dan musuh umat menjadi gentar (QS:25:60).

Dan ingat-ingatlah pesan Syekh Muhammad al-Ghazālī bahwa Yahudi memang kembali ke Palestina. Tapi, kembali untuk mati, bukan untuk hidup.

Mereka kembali untuk musnah, bukan untuk eksis. Bukankah para Mujahidin di Gaza sudah buktikan itu di hadapan mata kita?*/Medan, 6 Januari 2024

Dosen dan Guru di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah dan Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

HIDAYATULLAH

Keistimewaan Palestina dan Penduduknya dalam Al-Qur’an dan Hadis

Tanah Palestina adalah tanah kaum muslimin, tanah yang diberkahi, dan kiblat pertama kaum muslimin. Allah Ta’ala telah mengkhususkan tempat ini bagi kebanyakan para nabi dan orang-orang pilihan-Nya. Bahkan, Allah pilih tempat ini sebagai tempat singgah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika melakukan isra dan mikraj, dan menjadi tempat naiknya beliau ke atas langit untuk menerima perintah salat lima waktu. Allah Ta’ala berfirman,

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al-Isra’: 1)

Allah Ta’ala berkahi tanah Palestina dengan pepohonannya yang banyak, kebun-kebunnya yang subur, dan sungai-sungainya yang mengalir. Allah Ta’ala berkahi juga dengan keberadaan Masjidilaqsa di dalamnya, pahala salat di dalamnya berlipat ganda dan adanya anjuran untuk berkeinginan kuat pergi ke masjid tersebut semata-mata dengan tujuan beribadah dan salat di dalamnya.

Palestina adalah negeri para nabi

Allah Ta’ala telah mengkhususkan tempat ini bagi kebanyakan nabi-Nya dan orang-orang pilihan-Nya. Di antaranya Allah Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya,

وَأَرَادُوا بِهِ كَيْدًا فَجَعَلْنَاهُمُ الْأَخْسَرِينَ * وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

“Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi. Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya’: 70-71)

Al-Qurtubi rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan, ‘Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri’ adalah negeri Syam.” (Tafsir Al-Qurtubi, 11:211)

Dan Syam di masa sekarang adalah wilayah yang mencakup Lebanon, Palestina, Suriah, dan Yordania.

Di dalam surah Al-Anbiya’, tatkala menceritakan tentang Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, Allah Ta’ala berfirman,

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا

“Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya.” (QS. Al-Anbiya’: 81)

Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, “(Negeri yang kami beri berkah padanya), maksudnya adalah negeri Syam.” (Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim)

Negeri palestina di dalam hadis Nabi

Sahabat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu mengisahkan,

ذَكَرَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في شَامِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في يَمَنِنَا قالوا: يا رَسولَ اللَّهِ، وفي نَجْدِنَا؟ قالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في شَامِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا في يَمَنِنَا قالوا: يا رَسولَ اللَّهِ، وفي نَجْدِنَا؟ فأظُنُّهُ قالَ في الثَّالِثَةِ: هُنَاكَ الزَّلَازِلُ والفِتَنُ، وبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memanjatkan doa, ‘Ya Allah, berilah kami berkah dalam Syam kami. Ya Allah, berilah kami berkah dalam Yaman kami.’ Para sahabat berkata, ‘Ya Rasulullah, dan juga dalam Nejed kami!’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca doa, “Ya Allah, berilah kami berkah dalam Syam kami. Ya Allah, berilah kami berkah dalam Yaman kami.’ Para sahabat berkata; ‘Ya Rasulullah, juga dalam Nejed kami!’ dan seingatku, pada kali ketiga, beliau bersabda, “Di sanalah muncul keguncangan dan fitnah, dan di sanalah tanduk setan muncul.” (HR. Bukhari no. 7094)

Para ulama berpendapat bahwa di antara sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan dua daerah tersebut dengan keberkahan adalah dikarenakan bahan pokok makanan penduduk Madinah di zaman tersebut paling banyak dikirim dan berasal dari dua daerah tersebut.

Pada kesempatan lainnya, Sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu mengisahkan,

كُنَّا عِندَ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ نؤلِّفُ القرآنَ منَ الرقاعِ فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ طوبى للشامِ فقلْنا لأيٍّ ذلك يا رسولَ اللهِ قال لأن ملائكةَ الرحمنِ باسطةٌ أجنحَتَها عليْها

“Kami menulis Al-Qur’an dari pelepah kurma di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda, ‘Beruntunglah bagi penduduk Syam.’ Lalu, kami bertanya, ‘Kenapa bisa seperti itu, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya malaikat Yang Maha pengasih (malaikat Allah) telah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam.’” (HR. Tirmidzi no. 3954)

Para ulama mengatakan bahwa makna “Malaikat Yang Maha pengasih (malaikat Allah) telah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam” adalah “dikelilingi dengan keberkahan, dan dijauhkan dari mara bahaya dan gangguan.” Dan pendapat lain mengatakan, “dengan menjaganya dari kekafiran.”

Sungguh, ini merupakan janji Allah dan Rasul-Nya bahwa meskipun saat ini berada di bawah penjajahan kaum Zionis, ada masanya dan ada saatnya Palestina akan berjaya dan diliputi dengan keamanan serta ketentraman.

Setelah mendengar hadis ini, wajib bagi kita untuk semakin yakin dan kuat dalam berdoa. Mendoakan kebebasan, kemerdekaan, dan keamanan bagi negeri Palestina, negeri milik kaum muslimin yang penuh dengan keberkahan ini.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,

لا يَزالُ أهْلُ الغَرْبِ ظاهِرِينَ علَى الحَقِّ، حتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

“Orang-orang Magrib (Syam) akan terus nampak di atas kebenaran hingga datang hari kiamat.” (HR. Muslim no. 1925)

Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan,

ومن ذلك أن بها الطائفة المنصورة إلى قيام الساعة التي ثبت فيها الحديث في الصحاح من حديث معاوية وغيره: “لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خالفهم ولا من خذلهم حتى تقوم الساعة ” وفيهما عن معاذ بن جبل قال: ” وهم في الشام ” وفي تاريخ البخاري مرفوعا قال: ” وهم بدمشق “

“Dan dari hadis ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut (Syam/Palestina) adalah wilayah golongan yang akan senantiasa menang dan diberi pertolongan yang disebutkan juga dalam hadis yang sahih diriwayatkan oleh sahabat Muawiyah dan lainnya, ‘Senantiasa ada sekelompok umatku yang membela kebenaran, tidak akan membahayakannya orang yang memusuhinya dan menghinanya hingga hari kiamat, sedangkan mereka tetap seperti itu.’ Terkait kedua hadis tersebut, ada riwayat Muadz bin Jabal yang menyebutkan, ‘Dan mereka berada di Syam.’ Dan dalam kitab ‘Tarikh Al-Bukhari’ dengan rantai sanad yang marfu’, beliau bersabda, ‘Mereka berada di Damaskus.’”  (Majmu’ Fatawa Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah, 27: 507, Cetakan Mujamma’ Malik Fahd)

Kebaikan agama penduduk Syam, tolak ukur bagi kaum muslimin yang lain

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشّامِ فَلا خَيْرَ فِيكُمْ

“Jika penduduk Syam rusak agamanya, maka tidak akan tersisa kebaikan di tengah kalian.” (HR. Tirmidzi no. 2192)

Rusaknya agama penduduk Syam adalah pertanda rusaknya umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Merekalah benteng terakhir kebaikan agama kaum muslimin.

Palestina rumah bagi Islam, tempat berlindung dari fitnah akhir zaman

Sahabat Salamah bin Nufail radhiyallahu ‘anhu mengisahkan,

كنتُ جالسًا عندَ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ فقالَ رجلٌ: يا رسولَ اللَّهِ أذالَ النَّاسُ الخيلَ ووضعوا السِّلاحَ وقالوا: لا جِهادَ قد وَضعتِ الحربُ أوزارَها فأقبلَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ بوجهِهِ قال: كذبوا الآنَ ، الآنَ جاءَ القتالُ، ولا يزالُ من أمَّتي أمةٌ يقاتِلونَ على الحقِّ، ويزيغُ اللَّهُ لَهم قُلوبَ أقوامٍ، ويرزقُهم منْهم حتَّى تقومَ السَّاعةُ وحتَّى يأتِيَ وعدُ اللَّهِ، والخيلُ معقودٌ في نواصيها الخيرُ إلى يومِ القيامَةِ، وَهوَ يوحي إليَّ أنِّي مقبوضٌ غيرُ ملبَّثٍ، وأنتم تتَّبعوني أفنادًا يضربُ بعضُكم رقابَ بعضٍ، وعقرُ دارِ المؤمنينَ الشَّامُ

“Aku pernah duduk di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu ada seorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, orang-orang telah melepaskan kuda dan meletakkan senjata. Mereka berkata, ‘Tidak ada lagi jihad dan perang telah berakhir.” Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghadap kepadanya dengan wajahnya sambil bersabda, ‘Mereka dusta! Sekarang telah tiba peperangan. Dan akan senantiasa ada di kalangan umatku yang berperang di atas kebenaran. Allah akan menjadikan hati sebagian orang condong kepada mereka dan Dia akan memberikan rezeki dari mereka hingga tiba hari Kiamat dan hingga datang janji Allah. Dan pada setiap ubun-ubun kuda telah tertulis kebaikan sampai hari Kiamat. Telah diwahyukan kepadaku, bahwa aku akan meninggal dunia tanpa menunggu lama, dan kalian akan mengikutiku secara berpisah-pisah, sebagian kalian menebas leher sebagian yang lain, dan tempat asal orang-orang mukmin adalah Syam.’”  (HR. An-Nasa’i no. 3563)

Syam, termasuk di dalamnya Palestina, di saat fitnah akhir zaman sedang terjadi, akan menjadi tempat perlindungan dan tempat yang aman bagi kaum muslimin. Tempat tinggal dan tempat kembali bagi kaum mukminin. Sungguh ini merupakan keistimewaan dari Allah Ta’ala bagi negeri tersebut.

Saudaraku, semoga dengan menyebutkan dan membaca keutamaan serta keistimewaan negeri Syam ini, diri kita menjadi semakin cinta dengan Palestina, turut merasakan kesedihan yang mereka rasakan dan membantu mereka sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Semoga Allah Ta’ala memberikan keamanan dan kemenangan untuk negeri Palestina, serta mengembalikan kejayaan kaum muslimin di sana. Amin ya Rabbal ‘alamin.

***

Penulis: Muhammad Idris, Lc.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/90022-keistimewaan-palestina-dan-penduduknya-dalam-al-quran-dan-hadis.html

Pembelaan Tokoh dan Ulama Indonesia untuk Palestina

Dalam video Reels yang diupload di Instagram @Bincangsyariah, Ustadz Hanifuddin menjelaskan dalam videonya bahwa bangsa Indonesia selalu bersama rakyat Palestina. Hal ini dibuktikan dengan pembelaan tokoh dan ulama Indonesia untuk Palestina.

Lebih jauh, menurut Ustadz Hanif, sapaan akrabnya, pembelaan tokoh dan ulama Indonesia untuk Palestina telah berlangsung sejak lama, bahkan sejak sebelum kemerdekaan Indonesia. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan Palestina.

Nah berikut tokoh yang berjasa dalam membela Palestina. Pertama, Presiden Soekarno. Soekarno pernah mengunjungi Palestina pada tahun 1950 dan menyampaikan pidato di hadapan Majelis Umum PBB. Dalam pidatonya, Soekarno menyerukan kepada dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Bung Karno, dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung, 1955, mengundang Palestina. Dalam pidato pembukaannya, secara tegas, Presiden Sukarno mendukung kemerdekaan Palestina.

Kedua, pada tahun 1938, KH. Mahfudz Siddiq, Ketua Umum PBNU menginisiasi aksi solidaritas untuk Palestina. Moment peringatan Isra’ Mi’raj 27 Rajab, dijadikan sebagai momentum penggalangan dana bantuan Palestina.

Ketiga, KH. Muhammad Ilyas, mantan Menteri Agama RI, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Di tahun 1969, menyerukan pembahasan khusus mengenai Palestina di Konferensi Tingkat Tinggi Islam di Rabat maroko.

Keempat, Lukman Harun, Ketua Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah, tahun 1973, memelopori terbentuknya Panitia Pembantu Perjuangan Pembebasan Palestina.

Kelima, Gus Dur. Tahun 1984, menginisiasi Malam Solidaritas Palestina.Tahun 2003, dalam kunjungannya di Jalur Gaza, di depan para senator AS dan pemimpin agama dari berbagai dunia, Gus Dur menyerukan hak kemerdekaan dan keadilan bagi rakyat Palestina.

Sejatinya, para tokoh dan ulama Indonesia telah banyak menyerukan dukungan untuk Palestina. Mereka menyampaikan pernyataan-pernyataan yang mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Para tokoh dan ulama ini, melakukan aksi langsung untuk membantu rakyat Palestina. Lebih lanjut, ulama Indonesia juga telah melakukan aksi langsung untuk membantu rakyat Palestina. Misalnya, mereka telah menggalang dana untuk membantu pembangunan rumah sakit dan sekolah di Palestina.Pun mengirimkan bantuan kemanusiaan, seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian.

Demikian pembelaan tokoh dan ulama Indonesia untuk Palestina. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Israel Serang Nablus di Siang Bolong, Bunuh 10 Orang

Serangan Israel memicu pertempuran paling berdarah setahun belakangan.

TEPI BARAT — Pasukan penjajah Israel pada Rabu (22/2) menyerbu Nablus, kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan melakukan penyerangan siang hari yang sebelumnya jarang terjadi. Penyerangan itu mengubah Nablus layaknya zona perang dan menggugurkan 11 warga Palestina serta melukai seratusan lainnya.

Itu adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam hampir satu tahun eskalasi kekerasan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ia berpotensi memicu pertumpahan darah lebih lanjut. Polisi Israel mengatakan mereka meningkatkan kewaspadaan, sementara kelompok militan Hamas di Gaza mengatakan kesabaran mereka “sudah habis”. Jihad Islam, pejuang militan lain, bersumpah untuk membalas.

Menurut pejabat kesehatan di Tepi Barat, di antara yang gugur adalah dua pria Palestina, berusia 72 dan 61 tahun, dan seorang bocah lelaki berusia 16 tahun, Operasi empat jam itu menyebabkan kerusakan luas di pasar berusia berabad-abad di Nablus, sebuah kota yang dikenal sebagai kubu militan.

photo

Ahmad Aswad, kepala perawat departemen kardiologi Rumah Sakit Najah menuturkan, korban luka membanjiri rumah sakit di kota itu. Petugas medis berusia 36 tahun itu mengatakan kepada the Associated Press bahwa dia melihat banyak pasien tertembak di dada, kepala, dan paha. “Mereka menembak untuk membunuh,” katanya.

Ia menceritakan, bersama seorang rekannya dengan hati-hati mengeluarkan peluru dari hati seorang pria berusia 61 tahun. Setelah kekacauan mereda dan mereka mengumumkan pasien mereka meninggal, mereka melihat wajah pria itu. 

Ternyata  yang gugur tersebut adalah ayah rekannya, Abdelaziz Ashqar yang berusia 61 tahun. Rekannya, Elias Ashqar yang bersama-sama menangani sang ayah, terpuruk dan terdiam. “Rasanya seperti bukan di dunia nyata,” kata Aswad.

Di Kota Tua Nablus, orang-orang memandangi puing-puing yang dulunya merupakan rumah besar di pasar yang berusia berabad-abad. Dari satu ujung ke ujung lainnya, toko-toko penuh dengan peluru. Mobil yang diparkir hancur. Darah menodai reruntuhan semen. Furnitur dari rumah yang hancur berserakan di antara tumpukan puing.

Di tempat lain, sebuah video amatir memperlihatkan dua pria, tampaknya tidak bersenjata, ditembak saat mereka berlari di jalan. Rekaman keamanan bertanda waktu yang dibagikan secara luas secara online tampaknya menunjukkan dua pria muda berlari di jalan. Tembakan terdengar, dan keduanya jatuh ke tanah, dengan satu topi terbang dari kepalanya.

Kedua pria tersebut tampaknya tidak bersenjata, namun video tersebut tidak menunjukkan peristiwa yang menyebabkan penembakan tersebut. Pihak Israel mengakui video itu “bermasalah”, dan mengatakan militer sedang memeriksanya.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan sedikitnya 10 orang gugur, termasuk Abdelaziz Ashqar dan seorang pria berusia 72 tahun. Berbagai kelompok militan Palestina mengklaim enam orang tewas—termasuk tiga yang menjadi sasaran serangan itu—sebagai anggota. Belakangan, para pejabat kesehatan mengatakan seorang pria berusia 66 tahun meninggal karena menghirup gas air mata.

Saat jenazah diarak melewati kerumunan dengan tandu, ribuan orang memadati jalan-jalan, meneriakkan dukungan untuk para militan. Pria-pria bertopeng menembak ke udara. Kepolisian Israel mengatakan sedang meningkatkan keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem timur untuk mengantisipasi kekerasan.

Israel gencar melakukan penyerangan-penyerangan di Tepi Barat sejak tahun lalu. Para pejabat Israel menyamakan operasi ini dengan “memotong rumput” untuk mencegah situasi yang sulit menjadi lebih buruk. Tetapi penggerebekan hanya menunjukkan sedikit tanda-tanda memperlambat kekerasan. Sebaliknya, seperti operasi Rabu, justru dapat meningkatkan kemungkinan pembalasan.

photo

Militer Israel mengatakan memasuki Nablus, pusat komersial Tepi Barat, untuk menangkap tiga militan yang diduga melakukan serangan penembakan sebelumnya. Tersangka utama dicari dalam pembunuhan seorang tentara Israel musim gugur lalu.

Militer biasanya melakukan penggerebekan pada malam hari untuk mengurangi risiko korban sipil. Namun juru bicara militer Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan pasukan bergerak cepat setelah dinas intelijen melacak orang-orang itu di tempat persembunyian.

Hecht mengatakan pasukan Israel mengepung gedung itu dan meminta orang-orang itu untuk menyerah, tetapi mereka malah melepaskan tembakan. Seorang militan yang mencoba melarikan diri dari gedung ditembak dan dibunuh. Dia mengatakan militer kemudian menembakkan rudal ke rumah tersebut, meratakan bangunan dan membunuh dua orang lainnya.

photo

Pada saat yang sama, katanya, pasukan yang telah mendirikan perimeter luar diserang tembakan hebat, memicu baku tembak yang intens. Militer mengatakan yang lain melemparkan batu dan bahan peledak ke arah pasukan, dan pejabat merilis video yang diambil dari dalam kendaraan lapis baja saat kerumunan pemuda Palestina melemparinya dengan batu. Tidak ada korban dari pihak Israel.

Bulan lalu, pasukan Israel membunuh 10 orang dalam serangan serupa di utara Tepi Barat. Sebagai tanggapan, militan Palestina menembakkan roket dari Gaza. Keesokan harinya, seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan di dekat sebuah sinagog di pemukiman Yerusalem timur, menewaskan tujuh orang.

Beberapa hari kemudian, lima militan Palestina tewas dalam serangan penangkapan Israel di tempat lain di Tepi Barat. Kejadian itu diikuti oleh serudukan mobil Palestina yang menewaskan tiga orang Israel, termasuk dua saudara muda, di Yerusalem.

Pertempuran itu terjadi pada waktu yang sensitif, kurang dari dua bulan setelah pemerintah garis keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai menjabat. Pemerintah didominasi oleh ultranasionalis yang telah mendorong tindakan lebih keras terhadap militan Palestina dan bersumpah untuk mempertahankan kekuasaan Israel di Tepi Barat yang diduduki. 

Media Israel telah mengutip pejabat tinggi keamanan yang menyatakan keprihatinan bahwa penyerangan-penyerangan dapat menyebabkan lebih banyak kekerasan menjelang bulan suci Ramadhan. 

Dalam sebuah langkah yang dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut, Yesha, dewan pemukiman, mengumumkan bahwa pejabat perencanaan Israel telah memberikan persetujuan untuk hampir 2.000 rumah baru di pemukiman di Tepi Barat. Tidak ada konfirmasi langsung dari pemerintah, tetapi pengumuman terkait itu direncanakan pada Kamis (23/2) ini.

Palestina dan sebagian besar komunitas internasional mengatakan permukiman yang dibangun di atas tanah yang diduduki adalah ilegal dan menghambat perdamaian. Lebih dari 700.000 pemukim sekarang tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem timur, wilayah yang direbut oleh Israel pada tahun 1967 dan didambakan Palestina sebagai wilayah negara mereka.

photo

Di Washington, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price mengatakan AS mengakui masalah keamanan Israel yang “sangat nyata”, tetapi juga “sangat prihatin” tentang kematian dan cedera akibat serangan itu. Dia mendesak kedua belah pihak untuk menghindari langkah-langkah yang dapat mengobarkan ketegangan, termasuk kemungkinan persetujuan pemukiman baru.

Keputusan Israel muncul setelah pernyataan Dewan Keamanan PBB yang mengkritik keras legalisasi permukiman di Tepi Barat pada Senin (20/2). Resolusi Dewan Keamanan PBB yang lebih kuat dan mengikat secara hukum saat itu batal diajukan Uni Emirat Arab (UEA) diduga atas pengaruh Amerika Serikat.

Diplomat Amerika mengklaim telah mendapat janji Israel sehingga merasa resolusi yang bakal menuntut penghentian pembangunan pemukiman itu tak perlu. Persetujuan pemukiman baru oleh Israel tampaknya melemahkan klaim itu.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mendesak masyarakat internasional “untuk mengakhiri pembantaian terhadap rakyat kami.”

photo

Di Jalur Gaza, Abu Obeida, juru bicara kelompok militan Hamas yang berkuasa, memperingatkan bahwa kesabaran Hamas hampir habis. Rabu malam, para aktivis Palestina membakar ban di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel sebagai protes.

Hamas telah memerangi Israel dalam empat perang sejak merebut kendali Gaza pada 2007. Pemimpin Jihad Islam Ziyad Al-Nakhala menyebut serangan Israel sebagai kejahatan besar. “Adalah tugas kita sebagai kekuatan perlawanan untuk menanggapi kejahatan ini tanpa ragu-ragu,” katanya.

Hampir 60 warga Palestina telah gugur di Tepi Barat dan Yerusalem timur tahun ini, menurut penghitungan AP.Tahun lalu, hampir 150 warga Palestina gugur di daerah itu, menjadikannya tahun paling mematikan di sana sejak 2004, menurut data kelompok hak asasi Israel B’Tselem. Sekitar 30 orang di pihak Israel tewas dalam serangan Palestina.

REPUBLIKA

Palestina: Kerikil Perkasa Hingga Batu Bicara

Sebelas hari Zionis Israel membombardir Gaza, setelah sebelumnya menyerang jamaah i’tikaf Masjid Al Aqsha. Sedikitnya 232 warga Palestina gugur syahid dalam serangan udara itu. Termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita.

Namun, tiba-tiba Zionis Israel ‘menyerah’ dengan bersegera gencatan senjata. Setelah roket-roket Hamas mampu menembus pertahanan utama Iron Dome. Hingga jatuh di Tel Aviv, ibukota sekaligus jantung Zionis Israel.

Maka, Rakyat Palestina pun merayakan kemenangannya. Demikian pula masyarakat anti penjajahan yang sebelumnya sudah mengutuk Zionis Israel, turut berbahagia dengan kemenangan itu. Di media sosial seperti Twitter, kemenangan Palestina membahana.

Apa yang melatari perang yang kemudian dikenal sebagai Perang Saif Al Aqsha itu? Dan mengapa justru yang menang adalah Palestina?

Buku Palestina: Kerikil Perkasa Hingga Batu Bicara menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Bukan hanya kronologi Perang Saif Al Aqsha 2021 dan mengapa Palestina keluar sebagai pemenang dalam perang sebelas hari itu, tetapi juga akar masalah Palestina vs Israel selama ini.

Dalam membahas akar masalah tersebut, buku ini tidak hanya memaparkan secara historis, tetapi juga menghadirkan pendekatan Al-Qur’an. Juga alasan-alasan mengapa kita harus membela Palestina.

Selain itu, di dalam buku ini diungkapkan kisah-kisah keteladanan bangsa Palestina dalam melawan kezaliman dan penjajahan. Juga ada kisah keajaiban perjuangan Palestina yang akan terus membara hingga batu bicara.

Buku ini terdiri dari lima bagian. Bagian pertama, #PalestinaUnderAttack 2021. Kedua, Keajaiban Sikap Palestina. Ketiga, Akar Masalah. Keempat, Mengapa Kita Membela Palestina. Dan kelima, Bela Palestina Hingga Batu Bicara.

Palestina: Kerikil Perkasa Hingga Batu Bicara merupakan buku kelima yang ditulis oleh Muchlisin BK. Sejak mahasiswa, Pembina Ikadi Gresik dan Koordinator Divisi Jarcab FLP Jawa Timur ini memiliki perhatian serius pada Palestina dan terlibat aktif dalam aksi pembelaan untuk Palestina.

Yang berbeda dari buku kebanyakan, 100 persen keuntungan buku ini akan didonasikan untuk Palestina melalui ACT. Jadi, setiap membeli buku ini, Anda turut berdonasi untuk Palestina. []

Identitas Buku:
Judul buku: Palestina: Kerikil Perkasa Hingga Batu Bicara
Penulis: Muchlisin BK
Penerbit: Haura
Tanggal Terbit: Mei 2021
ISBN: 978-623-320-302-9
Tebal halaman: 102 halaman
Dimensi: 14×20 cm

BERSAMA DAKWAH

Permasalahan Negeri Palestina

Fatwa Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah

Pertanyaan:

Bagaimana solusi dan jalan keluar dalam masalah Palestina yang semakin hari semakin parah dan mengkhawatirkan?

Jawaban: 

Sungguh, setiap seorang muslim tentunya akan sangat merasa menderita dan menyayangkan atas semakin memburuknya permasalahan yang terjadi di negeri Palestina, yang berangsur bertambah dari situasi yang buruk menjadi lebih buruk lagi. Dan menjadi semakin rumit lagi seiring berjalannya waktu.

Sampai pada kondisi akhir-akhir ini, yang disebabkan oleh perbedaan sikap negara-negara tetangga, dan kurangnya persatuan negeri-negeri kaum Muslimin dalam melawan musuh mereka. Ditambah lagi dengan kurangnya kaum Muslimin dalam berpegang teguh dalam menjalankan hukum syariat Islam yang Allah Ta’ala telah menjanjikan pertolongan bagi siapa yang berpegang teguh kepada hukum-Nya[1]. Dan Allah menjanjikan orang-orang yang berpegang teguh pada syariat bahwa mereka akan diberikan penguasa yang baik dan kekuasaan di muka bumi[2].

Allah Ta’ala juga telah mengingatkan akan bahaya dan akibat buruk apabila negeri-negeri kaum muslimin tidak segera menyatukan barisan mereka lagi, dan berpegang teguh kepada hukum syariat islam dalam permasalahan ini yang tentunya sudah menyita perhatian seluruh umat islam.

Perlu dicatat bahwa permasalahan yang terjadi di negeri Palestina merupakan permasalahan Islam dari awal sampai akhirnya. Akan tetapi, musuh-musuh Islam senantiasa melakukan upaya-upaya yang luar biasa untuk menjauhkan umat Islam dari garis Islam, dan memberikan pemahaman sesat kepada umat Islam non Arab bahwa permasalahan ini merupakan permasalahan politik bagi orang Arab saja, bukan permasalahan untuk selain orang Arab.

Dan tampaknya mereka musuh-musuh Islam telah berhasil dalam membuat makar-makar tersebut kepada umat Islam. Oleh karena itu, aku melihat bahwa tidak mungkin kita dapat mengatasi permasalahan ini kecuali menganggap permasalahan ini sebagai masalah Islam seluruhnya dan dengan bersatunya seluruh umat Islam dalam menyelamatkan negeri Palestina dan berjihad melawan orang-orang Yahudi dengan jihad yang sesuai syariat Islam. Sampai tanah negeri Palestina kembali ke tangan penduduknya dan orang-orang Yahudi kembali ke negeri mereka. Boleh bagi orang-orang Yahudi asli tetap tinggal asalkan mereka tunduk di bawah hukum Islam, bukan hukum komunisme maupun sekularisme. Dengan demikian kebenaran akan menang dan kebatilan akan sirna, penduduk asli negara Palestina dapat kembali ke tanah air mereka dengan berada di bawah naungan hukum Islam yang tidak ada hukum selainnya. Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik.

Sumber: Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah Syaikh Ibnu Baz, 1/227

Penerjemah: Muhammad Bimo P.

Catatan kaki:[1] Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kalian membela Allah, Dia akan membela kalian dan mengokohkan pijakan kalian”. (QS. Muhammad: 7).[2] Allah Ta’ala berfirman:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku”. (QS. An-Nur: 55).

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/66279-permasalahan-negeri-palestina.html

Sosok Sahabat Pembebas Palestina

Di masa Khalifah Umar, para sahabat bebaskan Palestina.

Perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari kekejian Israel mengingatkan umat Islam terhadap perjuangan para sahabat alaihasalam.

Siapa saja para pejuang dari kalangan sahabat Nabi yang membebaskan Palestina, Ustaz Rafiq Jauhary Lc mengungkapkan dalam tulisannya.

1.Umar bin Khattab dan Prestasinya. 

Dalam tulisannya, Ustaz Rafiq Jauhary memperkenal sosok Umar bin Khattab dan Prestasinya. Di antara julukan yang disematkan pada Khalifah kedua dalam Islam (Umar bin Khattab) adalah ‘Sang Penakluk’. 

“Sebuah julukan hebat yang diberikan kepada seorang yang mampu meruntuhkan Kerajaan Persia dan mengusir Romawi dari bumi Syam, bahkan pimpinan tertingginya Heraklius pun terpaksa harus melarikan diri ke Konstantinopel (kini dikenal menjadi Istanbul, Turki),”katanya saat membagi tulisanya kepada Republika, Sabtu (15/5).

Prestasi besar yang ditorehkan Umar bin Khattab dapat dilihat di tahun kedua dalam kepemimpinannya, dimana beliau beserta pasukannya sejumlah 35.000 orang di bawah panglima Abu Ubaidah bin Jarah mampu menaklukkan Baitul Maqdis, Palestina. 

Cerita ini bermula dari tahun pertama menjabat sebagai Khalifah di tahun ke-13 H Umar bin Khattab membuat sebuah keputusan fenomenal. Umar mencopot Khalid bin Walid dari jabatannya sebagai panglima tentara dan menyerahkannya pada Abu Ubaidah bin Jarah.

“Kebijakan ini mulanya menjadi perbincangan yang hangat, tentu saja karena saat itu Khalid bin Walid memiliki prestasi yang sangat cemerlang,” katanya.

Tidak ada satu wilayah pun yang dilalui Khalid melainkan pasti ditaklukkannya, akan tetapi justru karena itulah beliau mencopotnya dengan alasan kekhawatirannya jika masyarakat berubah mengkultuskan Khalid, seolah dialah pembawa kemenangan.

2. Abu Ubaidah bin Jarah 

Sahabat Abu Ubaidah sebagai sosok Panglima Tentara. Abu Ubaidah yang harus menyesuaikan diri dengan puluhan ribu pasukannya pun akhirnya di tahun pertama mampu menusukkan serangannya ke Ibu Kota negeri Syam, Damaskus. Kota yang dikatakan sebagai surga dunia ini pun berhasil dibebaskan sehingga menjadi awal bergetarnya dominasi Romawi di negeri Syam.

Para komandan di bawah kepemimpinannya pun mampu menunjukkan prestasi bagus, termasuk di antaranya adalah seorang komandan bernama Amru bin Ash yang berhasil memperdaya seorang Aretion Romawi sehingga dirinya pun digelari Aretion Arab.  Amru bin Ash kemudian mengirimkan surat kepada Umar bin Khattab, ia mengatakan.

“Sesungguhnya saya sedang menghadapi peperangan yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Adalah kota yang sengaja saya khususkan bagi Anda, terserah mau Anda apakan,” katanya.

Begitu membaca surat ini Umar pun langsung memahami bahwa komandan ini bukan sedang bercanda, dan Umar pun paham bahwa kota yang dimaksud adalah Baitul Maqdis/Palestina.

Pasukan Islam 

Dalam peperangan itu kendali tertinggi tetap berada di bawah Panglima Abu Ubaidah bin Jarah. Untuk menguasai Palestina dari cengkraman Romawi, Ubaidah memiliki 35.000 pasukan yang dipimpin oleh tujuh komandan, masing-masing dari mereka memiliki 5.000 pasukan. 

Mereka adalah:

Khalid bin Walid

Yazid bin Abu Sufyan

Syurahbil bin Hasanah (kavaleri berkuda)

Mirqal bin Hasyim

Musayib bin Najiyah

Qais bin Hubairah

Urwah bin Muhalhil

IHRAM

Orang Yahudi Hobi Mengonsumsi yang Haram (As-Suhtu)

Ini sifat orang Yahudi dan juga orang munafik, mereka punya hobi mengonsumsi yang haram seperti riba dan harta suap.

Allah Ta’ala berfirman,

﴿وَتَرى كَثيرًا مِنهُم يُسارِعونَ فِي الإِثمِ وَالعُدوانِ وَأَكلِهِمُ السُّحتَ لَبِئسَ ما كانوا يَعمَلونَ﴾ [المائدة: ٦٢]

Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu.” (QS. Al-Maidah: 62)

Dalam Tafsir Al-Mukhtashar disebutkan:

“Dan kamu -wahai Rasul-, sering melihat banyak orang-orang Yahudi dan orang-orang munafik yang bergegas melakukan perbuatan maksiat, seperti berdusta, berlaku tidak adil, dan memakan harta manusia secara haram. Sungguh buruk perbuatan mereka itu.”

Dalam Ma’aani Al-Kalimaat disebutkan,

﴿السُّحْتَ﴾ الْحَرَامَ؛ وَمِنْهُ الرِّشْوَةُ وَالرِّبَا.

As-suhtu adalah sesuatu yang haram seperti risywah (sogok) dan riba.

Sudah tadabur Al-Qur’an belum hari ini?

Catatan 6 Syawal 1442 H @ Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul DIY

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

Sumber https://rumaysho.com/28374-orang-yahudi-hobi-mengonsumsi-yang-haram-as-suhtu.html

Vatikan Bantah Yahudi Soal Tanah Dijanjikan dan Ras Terpilih

Israel tidak dapat menggunakan konsep Alkitab mengenai tanah yang dijanjikan atau orang terpilih’’ untuk membenarkan permukiman baru di Yerusalem atau membuat klaim teritorial.

Ini merupakan kesimpulan pertemuan para uskup dari kawasan Timur Tengah di Vatikan pada 2010 lalu. Mereka membahas masalah Israel-Palestina dilihat dari sisi Alkitab. 

Mereka berharap solusi dua negara bagi perdamaian Israel-Palestina dapat diwujudkan serta menyerukan upaya perdamaian untuk menghentikan eksodus pemeluk Kristen dari kawasan itu. 

“Kami telah merenungkan situasi kota suci Yerusalem. Kami cemas mengenai inisiatif sepihak yang mengancam perdamaian dan berisiko untuk mengubah keseimbangan demografis,” demikian pesan mereka.

Meski saat ini kondisi yang terjadi adalah Israel dan Palestina belum melanjutkan lagi pembicaraan damai. Penyebabnya, Israel menolak memperpanjang pembekuan pembangunan permukiman di Yerusalem Timur yang habis 26 September 2010 lalu.

Sejak itu, Israel mengumumkan rencana membangun lagi 238 rumah di dua lingkungan Yerusalem Timur, yang menimbulkan kecaman Palestina dan para pemimpin dunia. Jalan lain untuk posisi teologis dan Alkitab  yang menggunakan firman Tuhan untuk membenarkan ketidakadilan, tidak dapat diterima, demikian pernyataan Keuskupan

Banyak pemukim Yahudi dan kelompok sayap kanan di Israel mengklaim hak mereka terhadap Tepi Barat yang diduduki. Yahudi menyebut mereka Yudea dan Samaria serta menganggap sebagai bagian dari sejarah di mana wilayah itu diberikan kepada orang-orang Yahudi oleh tuhan.

Saat jumpa pers, Uskup Agung Yunani pada saat itu, Cyrille Salim Bustros, mengatakan, umat Kristen tidak dapat berbicara tentang tanah yang dijanjikan bagi bangsa Yahudi. Tidak ada lagi orang yang dipilih. Semua pria dan wanita dari semua negara adalah umat pilihan, paparnya.

Konsep tanah yang dijanjikan tak dapat digunakan sebagai dasar pembenaran kembalinya orang Yahudi ke Israel dan mengusir Palestina, tambahnya. Pembenaran pendudukan Israel atas tanah Palestina, kata Bustros, tak bisa didasarkan pada kitab suci.

Menanggapi hasil musyawarah gereja ini, juru bicara Departemen Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, mengatakan, perselisihan teologis atas interpretasi kitab suci sudah tidak ada sejak Abad Pertengahan. Rasanya bukan tindakan bijaksana untuk menghidupkan kembali hal itu, kilahnya.

Hasil musyawarah dua pekan itu juga menekankan agar Vatikan mendesak Yerusalem memiliki status khusus yang menghargai karakter khusus agama monoteis besar yang ada: Islam, Kristen, dan Yudaisme. Mereka meyakini Yerusalem tetap menjadi isu utama perselisihan Israel-Palestina.

Israel telah menganeksasi wilayah itu dan menyatakan Yerusalem sebagai bagian tak terpisahkan negara mereka, tindakan yang tak pernah diakui dunia internasional. Para uskup juga mengakui penderitaan dan ketidakamanan yang dialami Israel meski kesimpulan mereka lebih banyak memaparkan situasi yang dialami Palestina.

Mereka menyadari Palestina menderita akibat pendudukan Israel, terbatasnya ruang mereka, dinding pemisah di mana-mana, pos pemeriksaan militer, para tahanan politik, penghancuran rumah, gangguan kehidupan sosial ekonomi, dan ribuan pengungsi.

Mereka juga mendesak orang Kristen di daerah itu untuk tak menjual rumah atau tanah mereka. Ini aspek penting kehidupan mereka yang tinggal di sana dan bagi mereka yang suatu hari akan kembali ke sana, tulis para uskup. Kami mengutuk terorisme dan juga anti-Semitisme, Islamofobia, dan diskriminasi terhadap umat Kristen.  

*Naskah ini diambil dari Harian Republika yang mengutip Reuters

IHRAM

Ekstremis Yahudi ‘Israel’: Kami adalah Nazi

Dalam sebuah grup pesan instan yang berhasil disusupi oleh sebuah organisasi penelitian, Ekstremis Yahudi ‘Israel’ mengakui bahwa mereka adalah “Nazi”. Mereka menggunakan layanan pesan instan dalam mengorganisir milisi bersenjata untuk menyerang warga Palestina di wilayah yang dijajah Zionis.

Pesan suara, teks, dan komunikasi lainnya menunjukkan bahwa mereka mengoordinasikan serangan di kota-kota tempat warga Palestina tinggal di dekat orang Yahudi – termasuk Haifa, Bat Yam dan Tiberias di utara, dan Ramla dan Lydd – Lod dalam bahasa Ibrani – di tengah, ke Bersyeba di selatan Israel.

Pemukim dari koloni khusus Yahudi di Tepi Barat yang diduduki juga bergabung dalam serangan terkoordinasi, dengan pengetahuan dan kolusi yang jelas dari pejabat Zionis.

Mereka berkomunikasi melalui WhatsApp dan Telegram, serta grup Facebook.

Dalam banyak kasus, pengurus grup ekstremis mengatakan mereka mengandalkan dukungan aktif atau pasif dari otoritas ‘Israel’.

Organisasi penelitian Fake Reporter dan HaBloc berhasil mendapatkan pesan dari beberapa kelompok tersebut dan melaporkan apa yang mereka temukan kepada polisi ‘Israel’ sebagai “bom waktu yang terus berdetak” seperti yang dilansir oleh Elektronic Intifada pada Rabu (19/05/2021).

“Sungguh menyakitkan mengetahui bahwa terlepas dari upaya kami, sangat sedikit yang benar-benar dilakukan,” kata pihak Fake Reporter.

“Tidak ada seorang pun di pihak berwenang yang dapat mengklaim bahwa mereka tidak tahu,” kata HaBloc.

Kami adalah Nazi

Dalam tangkapan layar dari grup yang diposting oleh Fake Reporter, anggota berbicara tentang jenis senjata dan membuat rencana tempat bertemu untuk menyerang warga Palestina dan membakar masjid. Mereka terlibat dalam rasisme yang mematikan dan hasutan terhadap orang-orang Palestina.

Pesan-pesan itu dirilis dalam konteks serangan baru-baru ini oleh ekstremis Yahudi ‘Israel’ di Palestina, rumah dan bisnis mereka ketika Zionis meningkatkan serangannya di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki selama seminggu terakhir.

“Kami bukan lagi orang Yahudi hari ini,” tulis seorang pengguna di grup Telegram berjudul “Orang-orang dari Holon, Bat Yam, dan Rishon Lezion pergi berperang.”

“Hari ini kami (ekstremis Yahudi) adalah Nazi.”

Kota-kota ini berada di pinggiran selatan Tel Aviv.

Video yang diposting oleh HaBloc dan tampaknya direkam pada 12 dan 13 Mei menunjukkan orang-orang di dalam atau menuju ke Bat Yam, beberapa meneriakkan “Matilah orang Arab.”

Pada 12 Mei, sekelompok massa Yahudi ‘Israel’ menyeret seorang warga Palestina keluar dari mobilnya dan dengan kejam memukulinya saat serangan itu disiarkan langsung di televisi.

Korban, Said Musa, mengalami luka berat sebelum akhirnya dievakuasi ke rumah sakit.

“Mereka bertanya apakah saya orang Arab, saya pikir mereka membutuhkan bantuan dan saya berkata, ‘Ya, bagaimana saya bisa membantu?’” ungkap Musa kepada seorang jurnalis ‘Israel’.

Dalam grup WhatsApp bertajuk “Matilah Orang Arab di Haifa – Grup Perang”, peserta grup diinstruksikan untuk membawa bendera Israel dan berkumpul di pintu masuk Kota Tua Acre, bertopeng.

Di grup WhatsApp lain berjudul “Fucking the Arabs, Afula Branch, Death to the Arabs” dengan 165 anggota, seseorang memposting gambar senjata tombak.

Dia juga menulis, “bom molotov, ini adalah senjata untuk hari ini.”

Dalam video yang diposting di grup yang sama, dua pria bertopeng, salah satunya memegang dua pisau besar, berkata, “Penusukan di kepala, teror hari ini”.

Dalam pesan lain di grup untuk anggota La Familia, seseorang menyerukan untuk membakar masjid di Lydd.

La Familia adalah klub penggemar Beitar Jerusalem yang terkenal kejam, tim sepak bola yang Sebagian sahamnya dibeli tahun lalu oleh anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi.

Penggemar klub terkenal karena sikap anti-Palestina mereka, biasanya diiringi dengan nyanyian “Matilah Orang Arab”.*

HIDAYATULLAH