Di balik prestasi Islam yang gegap gempita, sejumlah mualaf ikut serta ambil peran di dalamnya. Laman lostislamichistory.com memuat beberapa mualaf yang menorehkan tinta emas dalam sejarah dunia.
* Berke Khan
Berke Khan merupakan cucu sang penakluk dari Mongol, Genghis Khan. Berke merupakan tokoh penting bagi Mongol pada pertengahan 1200 M. Sama seperti kebanyakan Mongol lainnya, Berke adalah seorang pagan.
Ia merupakan pemimpin tentara Mongol, Golden Horde, yang dikirim untuk menaklukkan wilayah Pegunungan Utara Caucasus dan Eropa Timur yang kala itu dikuasai Kipchak Turk. Pasukan yang dipimpinannya bahkan sudah merambah hingga Hungaria.
Berkeberkenalan dengan Islam di Bukhara dalam perjalanan kembali ke Mongol. Di sana, ia menjadi petinggi Mongol pertama yang menjadi Muslim. Meski sempat menimbulkan ketegangan, jejak Berke lalu diikuti banyak anggota pasukannya.
Mendengar serangan atas Baghdad oleh sepupunya, Hulagu Khan, pada 1258 M, Berke berjanji untuk menghentikan Hulagu yang telah menghabisi banyak nyawa Muslim tak berdosa. Bekerja sama dengan Kesultanan Mamluk di Mesir, Berke berhasil menghentikan pasukan Hulagu dan mempertahankan wilayah Mesir, Syria, dan Hijaz dari serangan Hulagu.
* Zaganos Pasha ( W 1461 M)
Keturunan Yunani atau Albania ini ditempatkan dalam pasukan elite Janisaary yang berada di bawah komando Dinasti Turki Utsmani. Seperti Janissary lainnya, Zaganos Pasha diajarkan Islam, administrasi sipil, dan seluk-beluk militer. Ia kemudian ditunjuk menjadi pembimbing dan penasihat Mehmed II muda, yang kelak menjadi sultan ketujuh dalam Dinasti Turki Utsmani.
Saat Mehmed II menjadi sultan, ia menunjuk Zaganos Pasha menjadi penasihat, terutama dalam rencana penaklukan Konstantinopel pada 1453 M. Saat penaklukan Konstantinopel berjalan, Zaganos Pasha diberi tugas sebagai kepala pasukan di bagian utara kota. Pasukannya termasuk yang pertama kali berhasil menaklukkan benteng Konstantinopel.
* Ibrahim Muteferrika (1674 M-1745 M)
Dinasti Turki Utsmani pernah mengalami stagnansi inovasi. Ibrahim Muteferrika, seorang berdarah Hungaria yang kemudian menjadi Muslim, berperan penting dalam memecah kebekuan itu. Ia menjadi duta Dinasti Turki Utsmani bagi Prancis dan Swedia. Kembali ke Istanbul, ia membawa ide Renaisans dan penggunaan mesin cetak. Ia berhasil mengopi atlas, kamus, dan buku-buku religius.
Di antara banyak karya yang dicetaknya, ada atlas buatan ahli geografi terkenal Katip Çelebi yang membuat ilustrasi dunia dengan detail dan tingkat presisi yang mengagumkan saat itu. Muteferrinka juga menulis dan mencetak buku-buku dengan berbagai topik, seperti sejarah, teologi, sosiologi, dan astronomi.
* Alexander Russel Webb (1846 M-1916 M)
Pada akhir abad ke-19, jurnalisme menjadi bagian penting yang efektif dalam memengaruhi masyarakat Amerika Serikat. Alexander Russel Webb, termasuk salah satu orang yang berperan di dalamnya. Ia menjadi jurnalis dengan karya yang banyak dibaca publik.
Mulai tak yakin dengan agama Kristen yang dianutnya, Webb mulai mempelajari agama lain dan menaruh ketertarikan pada Islam. Saat ditunjuk Departemen Luar Negeri AS untuk bekerja di Kedutaan Filipina pada 1887, ia mulai berkorespondensi dengan Muslim di India.
sumber: Republika Online