Abdullah bin Abbas masih berkerabat dengan Rasulullah . Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Quraisy. Dari garis ibu, ia pun masih tergolong sanak famili Nabi. Ibundanya bernama Ummu Fadil Lubabah al-Kubra binti Haris al-Hilaliyah. Ummu Fadil merupakan saudara kandung salah seorang istri Nabi, Maimunah.
Dr Abdur Rahman Ra’fat Basya dalam bukunya Shuwar min Hayaatis Shahabah menceritakan ihwal Abdullah bin Abbas sebagai anggota keluarga besar sekaligus sahabat Rasulullah. Ia termasuk yang mendapatkan perhatian serta kasih sayang Nabi Muhammad. Bahkan, semenjak usianya masih bayi. Sebelum Ibnu Abbas mendapatkan air susu ibunya untuk pertama kali, Rasulullah terlebih dahulu menggumamkan doa kebaikan ke telinga Abdullah bin Abbas.
Rasulullah  sudah merasakan adanya potensi besar dalam diri Abdullah bin Abbas. Hal itu sebagaimana telah ditemuinya dalam diri Ali bin Abi Thalib, keponakan beliau , serta Zaid bin Haritsah. Karena itu, Rasulullah sedapat mungkin meluangkan waktu untuk mendidik mereka dan para sahabat muda lainnya kepada kebaikan.
Dalam hal Abdullah bin Abbas, tidak jarang penduduk Makkah mendapati Nabi Muhammad dan Ibnu Abbas duduk bersama sambil bercengkerama atau membicarakan pengetahuan. Sejak kecil, Abdullah terkenal cerdas. Ia suka bertanya banyak hal untuk menuntaskan rasa ingin tahu. Sampai menginjak masa remaja, Abdullah yang lahir di Makkah sekitar tiga tahun hijrah ini mendapatkan pendidikan langsung dari Rasulullah .
Rasulullah mendapatkan kesan bahwa daya tangkap Abdullah termasuk cemerlang. Suatu ketika, Nabi Muhammad mengajak Ibnu Abbas berjalan-jalan. Kemudian, Nabi berkata kepada pemuda tersebut.
Ya ghulam (pemuda -Red), maukah engkau mendengarkan beberapa kalimat yang sangat berguna? Yakni, jagalah Allah SWT (ajaran-ajaran-Nya), engkau akan mendapati-Nya selalu menjaga engkau. Jagalah Allah SWT (hindari larangan-larangan-Nya), engkau akan mendapati-Nya selalu dekat di hadapan engkau.
Kenalilah Allah dalam sukamu, Allah akan mengenal engkau dalam dukamu. Bila engkau meminta, mintalah hanya kepada Allah. Jika engkau memerlukan pertolongan, bermohonlah kepada Allah. Semua hal (kejadian) telah selesai ditulis.
Ketahuilah, seandainya semua makhluk bersepakat untuk membantumu dengan apa-apa yang tidak Allah takdirkan kepadamu, mereka tak akan mampu membantumu. Bila mereka berencana menghalang-halangi engkau dalam mendapatkan apa-apa yang Allah takdirkan untukmu, mereka pun tak akan mampu melakukannya.
Segala perbuatanmu, kerjakanlah dengan keyakinan dan keikhlasan. Ketahuilah, bersabar dalam musibah itu akan menemui hasil yang baik. Dan kemenangan itu dicapai dengan kesabaran. Kesuksesan sering melalui sebelumnya kesukaran. Dan kemudahan tiba setelah kesulitan.
Demikian sabda Rasulullah kepada Abdullah bin Abbas. Sebagaimana riwayat Ahmad, Hakim, dan Tirmidzi. Dan Abdullah mematri kata-kata Nabi dalam benaknya, seumur hidupnya.