ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Pemaaf, memberikan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita
menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu lapang dada dan bersih hati. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Allah Swt. berfirman,”Dan, tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang di antaramu dan dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.”(QS. Fushilat [41] : 34)
Memaafkan adalah sikap yang tidak ringan. Oleh karena itu, memaafkan hanya bisa dilakukan oleh pribadi-pribadi yang kuat sejati.
Kuat mengendalikan hawa nafsu, kuat mengontrol amarah dan meredam dendam. Memaafkan adalah kemampuan yang hanya dimiliki oleh orang beriman, karena ia yakin bahwa Allah pasti benar, membalas kejahatan dengan kebaikan justru akan membangkitkan kebaikan yang lebih besar lagi. Sebaliknya, membalas keburukan dengan keburukan hanya akan menimbulkan keburukan yang lebih besar lagi.
Rosululloh Saw. adalah suri teladan terbaik. Disakiti seperti apapun, hatinya senantiasa jauh dari dendam. Beliau senantiasa memaafkan dan membalasnya dengan kebaikan. Sehingga orang yang awalnya berbuat buruk, menjadi berbalik menjadi pengikut, mendapat hidayah, dan masuk kepada barisan orang-orang yang beriman.Maa syaa Allah.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah Swt. yang memiliki kepribadian kuat, hati yang pemaaf, agar semakin besar kebaikan yang terbangun dan menjadi amal sholeh untuk kita.Aamiin yaa Robbal aalamiin.
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar