SAKARATUL maut dan kematian pasti akan datang. Kematian karena usia senja, penyakit kritis, musibah, dan sebagainya, tidak bisa ditolak kehadirannya oleh semua orang. Waktu dan tempat kematian juga tidak dapat diketahui oleh siapa pun. Tidak ada yang bisa mendebatkan kenyataan ini. Tentang kematian, Allah berfirman,
“Sesungguhnya, kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaaf [50]:19)
Seseorang yang mengira bahwa kematian itu hanya kefanaan dan ketidakadaan secara total yang tidak ada kehidupan, perhitungan amal, hari dikumpulkan, kebangkitan, surga atau neraka setelah itu adalah salah.
Sebab, andai kata demikian, tentu tidak ada hikmah dari penciptaan dan wujud kita. Manusia semua sama saja setelah kematian, mukmin dan kafir sama, pembunuh dan terbunuh sama, si penganiaya dan yang teraniaya sam, pelaku ketaatan dan maksiat sama, pezina dan si rajin salat sama, pelaku perbuatan keji dan ahli takwa sama.
Kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan. Kemudian, ruh berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu tobat dan pemberian tempo pun terputus. Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba selama belum sekarat.” (HR. At-Tarmidzi)
Kematian merupakan musibah yang paling besar. Karena itu, Allah menamakannya dengan ‘musibah maut’. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah) dengan nama Allah, jika kamu ragu-ragu, (demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini haraga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allah, sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang berdosa.” (QS. Al-Maidah [6]:106). [Ushfuriyah]/Chairunnisa Dhiee