Keraguan untuk masuk Islam datang dari Setan.
Jika bertanya kapan waktu yang tepat bagi seseorang untuk masuk Islam, maka jawabannya adalah saat ini juga. Karena jika terus menunda menerima Islam sampai merasa benar-benar siap maka Anda tidak akan pernah merasa siap.
Keragu-raguan itu datang dari syaitan, sehingga dengan menunda-nunda sampai siap, ini hanyalah salah satu trik setan untuk menjauhkan kita dari Islam. Karena kita tidak pernah tahu, kapan ajal kita akan tiba dan akan kah kita masih hidup sampai besok?
“Jadi jangan ragu jika Anda yakin bahwa Islam adalah Kebenaran. Juga, jangan berharap iman Anda sempurna dan kuat sebelum Anda masuk Islam. Karena iman kita akan naik turun secara bergantian,” kata Akademisi AS, Aelfwine Mischler, dilansir dari About Islam, Jumat (28/10/2022).
Menurut Mischler, masuk Islam dan kemudian secara bertahap belajar mengamalkan iman. Di saat yang sama, juga akan melihat bagaimana melihat reaksi orang-orang di sekitar. Lebih baik, jika memiliki tempat tinggal di dekat masjid atau mencoba mengunjungi masjid dan bergabung dengan komunitas muslim. Berada di lingkungan sesama muslim akan memberikan dukungan dan bimbingan di awal-awal masuk Islam.
Namun jika tinggal di daerah di mana Muslim kulit putih dapat menjadi sasaran kebencian dari komunitas Muslim dan non-Muslim, “Saya ingin menjelaskan bahwa perilaku satu kelompok Muslim terhadap kelompok Muslim lain seperti itu sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam. Setiap perilaku diskriminatif atau berbasis kebencian berdasarkan ras, asal etnis, atau sejenisnya, dilarang oleh Islam,” ujarnya.
Ujian selanjutnya yang mungkin akan dihadapi oleh muslim wanita saat ini adalah Hijab. Sehingga jika belum benar-benar siap maka dapat dimulai dengan menggunakan pakaian tertutup lebih dulu, misalnya menutupi kaki dengan mengenakan rok atau celana panjang longgar dan mengenakan atasan berlengan panjang.
“Cobalah untuk menemukan gaya yang terasa pas untuk Anda dan tidak terlalu drastis perubahannya dari cara Anda berpakaian sekarang,” kata dia yang juga seorang mualaf.
Dengan bersyahadat atau mengucapkan kalimat “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah; saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan Utusan Allah” maka saat itu juga seseorang menjadi seorang muslim. Setelah itu, kita akan terus belajar tentang Islam selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan mungkin seumur hidup untuk menjadi muslim kuat dan beriman.