Kejadian jamaah yang tersesat selalu mewarnai musim haji setiap tahunnya di sekitar area Masjidil Haram, terutama di waktu-waktu jelang wukuf karena jutaan manusia telah terkonsentrasi di Makkah.
“Puncak kelelahan calhaj usai tahwaf dan sai di sekitar Bukit Marwah. Namun, ketika ketinggalan rombongan tidak usah panik karena di pos-pos itu ada petugas, tanya saja,mau diantar ke mana? jelas Kepala SektorKhusus Masjidil Haram Ali Nurokhim kepada Media Center Haji (MCH), Jumat (12/08/2016).
Kasus jamaah tersesat menjadi catatan khusus dari tahun ke tahun pelaksanaan ibadah haji. Tahun lalu, ujar Ali, kasus jamaah yang tersesatmencapai 1.000 orang selama musim haji. Alhasil, Sektorsus Masjidilharam menjadi posko pelayanan haji paling padat.
“Kalau sudah mulai ramai ya itu. Kendalanya saat mengantar ke maktab karena parkir di areal posko pusat susah. Jalan menuju Masjidil Haram juga sering ditutup, nanti kita lihat jalan mana saja yang biasa ditutup, agar kita tetap bisa mengantar jamaah tersesat. Biasanya jelang wukuf, jamaah saat padat di Masjidil Haram,” urai Ali Nurokhim.
Secara khusus, ia pun menyampaikan beberapa tips bagi calhaj agar tidak tersesat di area Masjidil Haram. Pertama, jamaah harus mengenali jalan masuk awal dari terminal ke Masjidil Haram. Kedua, ketika melakukan Sai, jamaah harus mengenali tanda-tanda khusus ketika mereka memilih pintu masuk.
Tak lupa, dia mengingatkan jamaah agar selalu mengenakan tanda pengenal, seperti gelang haji, tidak membawa barang-barang berharga, serta membawa barang secukupnya waktu ke Masjidil Haram.
“Kalau ibadah jangan bawa barang berharga, jangan bawa banyak barang, bisa tercecer. Waspada di kamar mandi, masuk ke mana, keluar kemana,” tegasnya.