Pria 19 tahun bernama Chabane Maidi mampu mengubah seorang Anna menjadi muslimah. Padahal, stigma negatif muslim, masih berpengaruh negatif di Amerika akibat peristiwa 11 September. Saat itu dia baru menjadi mahasiswa.
Anna baru menyadari saat memikirkan hidupnya pernah berada dalam masa transisi dari kehidupan masa lalu hingga memiliki kehdiupan yang baru sebagai muslim. Kisahnya dimulai ketika mengenal seorang pria berusia 19 tahun. Anna bertemu dengannya di sbeuah ruang baca Cafe Hoosier dengan memberikannya sebotol jus.
Anna bertemu dengan suaminya tahun 2006 ketika berusia 18 tahun. Dia mengaku, bahwa berkat suaminya, dia memeluk Islam. Anna bukanlah wanita yang religius. Namun, dia tetap percaya Tuhan dan percaya bahwa Dia ada.
Berbeda dengan suaminya, saat Anna mengenalnya Chabane adalah seorang muslim yang taat. Chabane memiliki keyakinan yang kuat dengan agama dan Alquran.
Anna pun mencoba untuk membacanya. Sebagai seorang mahasiswa, Anna tidak terlalu punya banyak waktu untuk membaca kitab suci hingga khatam. Namun, suatu saat, dia ditawari bekerja magang di Prancis 2009. Anna mulai sering membaca Alquran lebih sering ketika berada di Prancis.
Dia mengaku, menemukan kebenaran ketika membaca Alquran. Dia pun resmi memeluk Islam sepekan sebelum dia kembali ke Amerika.
Sekembalinya ke Amerika, dia tidak segera memberitahu Chabane yang saat itu belum menjadi suaminya. “Saat itu saya hanya ingin bersama Tuhan saja,” ucap dia.
Karena, ketika dia bertemu dengan Chabane, Anna merasa hidupnya tak lagi miliki dia dan Tuhannya. “Saya ingin merasakan hidup hanya ada saya saja sebentar,” ujar dia.
Setelah menikah, Chabane dan Anna memiliki dua anak. Anak pertamanya berusia tiga tahun dan anak keduanya berusia 20 bulan. Setelah menjadi mualaf, Anna merasa dapat melihat banyak keindanhan di dunia. Dia merasa seolah-olah saya menjadi diri saya sendiri lebih dari sebelumnya.
Dia bersyukur mengenal Allah melalui Chabane suaminya. Karena tanpa dia, Anna tidak tahu saat ini dia akan berada dimana.