Arab Saudi mengatakan mekanisme yang akan berlaku untuk ibadah haji tahun ini bergantung pada perkembangan terkait pandemi Covid-19. Plt Menteri Media/Penerangan Saudi, Majid bin Abdullah Al-Qashabi, mengatakan dunia menghadapi tantangan besar karena pandemi, mengingat virus terus bermutasi.
Tak hanya itu, dia juga menitikberatkan informasi kekurangan vaksinasi di beberapa negara. Faktor-faktor inilah yang disebut memaksa penundaan pengumuman rencana ibadah haji tahun ini.
Dilansir di Asharq Al-Awsat, Rabu (9/6), Menteri Kesehatan dan Haji dan Umrah disebut akan mengklarifikasi mekanisme haji dalam beberapa hari mendatang, mengingat tantangan yang sedang berlangsung.
Al-Qasabi juga menekankan Arab Saudi adalah salah satu negara terdepan di dunia dalam memberikan vaksin terbaik kepada rakyatnya. Mereka telah mengamankan pengiriman vaksin untuk lebih dari dua kali populasinya, guna memberikan perlindungan yang diperlukan bagi warga dan penduduk.
Sejauh ini, ia menyebut 40 persen populasi di Arab Saudi telah divaksinasi, atau sekitar 15 juta suntikan telah diberikan.
Sebagai upaya hidup berdampingan dengan pandemi, Kerajaan telah mengambil semua tindakan pencegahan untuk mengamankan kembali hidup normal. Perjalanan antar negara juga diizinkan dengan mematuhi protokol kesehatan yang diperlukan.
Kebijakan-kebijakan ini disebut telah membawa Kerajaan Saudi ke posisi teratas global, dalam hal tanggapan pemerintah terhadap virus corona.
Kasus infeksi baru Covid-19 di Arab Saudi juga terus mengalami penurunan. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammed Abdelali, memuji kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap tindakan pencegahan, yang telah membantu mencapai penurunan kasus.
Dia mendesak masyarakat untuk terus mematuhi langkah-langkah pencegahan dan protokol kesehatan, serta meminta orang-orang yang belum menerima vaksin untuk mendaftar. // Zahrotul Oktaviani
https://english.aawsat.com/home/article/3013456/saudi-arabia-says-2021-hajj-plan-hinges-pandemic